Alustitadiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GADIS KECIL ITU BERNAMA SEPTI

GADIS KECIL ITU BERNAMA SEPTI

GADIS KECIL ITU BERNAMA SEPTI

Tadi pagi setelah saya selesai dari Kantor Polres Karawang, saya berniat untuk kembali ke sekolah. Walaupun sudah ijin kalau hari ini saya tidak masuk sekolah karena harus mengurus kelengkapan untuk pengajuan pengganti sertifikat tanah yang hilang. Kemudian saya memberhentikan angkot dengan tujuan terminal bayangan mobil elf di depan GOR Panatayudha.

Saat turun dari angkot saya lihat ada mobil yang lagi berhenti menunggu penumpang. Namun baru beberapa langkah mobil terlihat berangkat saya mencoba memanggil dengan berteriak sambil bertepuk tangan dengan harapan dapat terdengar oleh sopir. Namun saat saya bertepuk jam tangan saya terlepas dan jatuh ke selokan yang penuh air. Sejenak saya tertegun karena jam tangan itu baru beberapa hari lalu saya beli.

Saat itu diseberang selokan ada seorang bapak setengah baya dengan seorang gadis kecil. Gadis kecil menghampiri saya dan menanyakan ada apa. Saya bilang kalau jam tangan saya terjatuh. Bapak gadis kecil ikut menghampiri dan ikut bertanya ada apa. Setelah saya jelaskan bapak itu mengambil pengait yang biasa dia gunakan untuk memulung. Tak lama jam saya pun bisa diangkat dari selokan tersebut. Dan dibersihkan dengan segayung air yang dibawakan oleh bapak tadi setelah mengambil jam dari selokan.

Saya sangat berterima kasih sekali. Sambil mengeringkan jam saya berbincang-bincang. Ternyata bapak itu seorang pemulung. Dia memiliki lima orang anak. Dan yang selalu ikut adalah anaknya yang nomor empat. Saya kemudian bertanya kenapa dia selalu ikut apakah dia tidak sekolah. Jawaban dari gadis kecil itu membuat saya terhenyak dan tidak bisa menahan haru. Dia tidak pernah seharipun merasakan sekolah di pendidikan formal. Dia hanya belajar baca dan tulis dari bapaknya. Ketiadaan biaya yang membuatnya seperti ini. Dia kasihan kepada bapaknya sehingga selalu menemani bapaknya memulung.

Kemudian saya menawarkan kepada Septi untuk ikut program kesetaraan Paket A dan ternyata dia mengiyakan dan saya minta bapaknya untuk memberikan foto copy KK dan KTP sebagai data untuk anaknya nanti. Karena KK dan KTP tidak dibawa maka saya berjanji akan datang lagi esok hari sekalian saya pulang ke rumah.

Miris...mungkin itu kata yang tepat. Di saat pemerintah pusat dan daerah sedang gencar-gencarnya memprogramkan wajib belajar 12 tahun, di saat pemerintah menggelontorkan berbagai jenis kartu bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu ternyata masih ada anak yang tidak bisa menikmati pendidikan formal sehari pun. Mungkin masih banyak Septi-Septi lain yang bernasib sama yang hanya bisa melihat teman-temannya berangkat dan pulang sekolah dengan wajah ceria.

Sekarang ini pemerintah juga sedang ada program untuk anak-anak usia sekolah yang putus sekolah atau bahkan tidak sekolah sama sekali. Dan Karawang pun sekarang punya program Karawang Cerdas. Program ini sama-sama untuk menjaring anak yang tidak melanjutkan atau tidak sekolah. Semoga dengan kedua program ini tidak ada lagi Septi-Septi yang lain.

Saatnya kita yang berada di lingkungan pendidikan membuka mata dan hati kita untuk mereka. Mereka butuh rangkulan dari kita sebagai pendidik. Kita mulai dari lingkungan terdekat kita, apakah masih ada anak-anak seperti Septi ini? Mereka bisa kita masukan ke pendidikan formal atau pun non formal. Mereka butuh tangan-tangan kita sebagai pendidik. Mari kita sukseskan program pemerintah untuk wajib belajar 12 tahun dan ATS ini.

Mereka membuat mata hati saya terbuka. Selama ini kadang saya suka mengeluh ketika uang di saku sudah menipis. Ternyata dengan bertemu mereka saya sadar selama ini saya telah diberikan rizki yang sangat banyak namun saya ternyata kurang mensyukurinya. Di luar sana masih banyak orang-orang yang untuk makan hari ini saja bahkan harus mencarinya sampai ke tempat sampah sekalipun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nice !!!

06 Nov
Balas



search

New Post