Alvonsus Glori A, S.Pd., Gr., M.Pd

Lahir di Kota MalangHobby : menulis dan membaca bermusik melukis hiking Profesional: 1. Penulis 2. Guru Bah...

Selengkapnya
Navigasi Web
GONJANG GANJING PRAMUKA VS P5 PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 12 TAHUN 2024
Alvonsus Glori

GONJANG GANJING PRAMUKA VS P5 PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 12 TAHUN 2024

GONJANG GANJING PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 12 TAHUN 2024

Salam Pancasila, Salam Pramuka

Persoalan miskonsepsi pramuka pada kurikulum merdeka dimulai sebagian anggapan karena adanya P5 maka tidak perlu melaksanakan ekstrakurikuler pramuka, perlu diurai. Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Pramuka. Peraturan tersebut menyatakan bahwa pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah bagi seluruh siswa. Selain itu, perlu re-interpretasi bahwa P5 adalah kokurikuler yang wajib diterapkan pada kurikulum merdeka. Begitu pula dengan Pramuka adalah ekstrakurikuler wajib yang harus diterapkan oleh sekolah untuk penyaluran minat bakat siswa. Interpretasi ini menjelaskan perbedaan dan persamaannya. P5 dan Pramuka adalah sama-sama merupakan kegiatan pembelajaran. Perbedaannya terletak pada jenis kegiatannya yakni kokurikuler dan ekstrakurikuler. Penerapan P5 memiliki alokasi waktu 20 – 30 % dari alokasi waktu kegiatan pembelajaran, sehingga pramuka dapat diterapkan tanpa menghambat terlaksananya P5.

Pramuka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah keniscayaan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, visi misi sekolah, dan pencapaian output yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, ingin nilai-nilai kepramukaan masuk dalam profil pelajar pancasila. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan menghapus atau menghilangkan pramuka dari sekolah. Dimasukkan dalam komponen P5 atau profil projek pelajar pancasila agar nilai-nilai kepramukaan bisa mendarah daging di peserta didik melalui program kokulikuler," Hal itu disampaikan Nadiem dalam kegiatan Rapat Bersama Komisi X DPR RI, yang berlangsung di Jakarta, pada Rabu (3/4).

Mendikbudristek menyatakan sedang melaksanakan koordinasi dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka untuk mewujudkan hal tersebut. Tentu saja bila terlaksana, 20 persen waktu peserta didik di ruang kelas atau mata pelajaran, bisa digunakan untuk proyek-proyek kepramukaan sebagai pemenuhan profil pelajar Pancasila. Nadiem menegaskan, kepramukaan dalam profil pelajar Pancasila nantinya berada di luar mata pelajaran untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepramukaan ke dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) setelah terbitnya Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, yang salah satunya mencantumkan Pramuka sebagai ekskul pilihan.

Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah hanya merevisi bagian Pendidikan Kepramukaan dalam Model Blok yang mewajibkan perkemahan menjadi tidak wajib. Namun apabila satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan perkemahan maka tetap diperbolehkan. Selain itu, keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler juga bersifat sukarela yakni sesuai dengan UU 12/2010 yang menyatakan gerakan pramuka bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis dan Permendikbudristek 12/2024 mengatur bahwa keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk pramuka bersifat sukarela.

Mendikbudristek, Nadim Makarim mengungkapkan sedang berusaha untuk meningkatkan status Pramuka dari ekstrakurikuler menjadi kokurikuler. Kokurikuler adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan pembelajaran atau intrakurikuler dan yang sangat menarik adalah bagaimana kita bisa meningkatkan status pramuka yang tadinya hanya ekstrakurikuler untuk muatannya itu bisa masuk di Kurikulum Merdeka sehingga nilai-nilai kepramukaan bisa mendarah daging di anak-anak kita melalui kokurikuler.

REFLEKSI DAN MODERASI

Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan merupakan memerdekakan manusia secara lahir dan pengajaran adalah memerdekakan manusia secara batin. Hal ini dapat diwujudkan dengan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tujuan menciptakan merdeka belajar yang sesuai dengan karakter dan cara belajar siswa. Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan merupakan memerdekakan manusia secara lahir dan pengajaran adalah memerdekakan manusia secara batin. Hal ini dapat diwujudkan dengan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tujuan menciptakan merdeka belajar yang sesuai dengan karakter dan cara belajar siswa.

Dalam kegiatan pramuka sudah mencakup dalam semua nilai karakter yang ada dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Berawal dari kegiatan sosialisasi yang kami berikan, di sini terlihat sangat jelas antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan ini. Karena dalam kegiatan pramuka kita juga mengembangkan pembelajaran yang berlandaskan dengan kodrat alam dan kodrat zaman, di mana kodrat alam ini tergambar dengan kegiatan tadabur alam. Tadabur alam adalah salah satu bentuk kegiatan dalam pramuka yang dilakukan berjalan sesuai rute yang telah ditentukan dengan tujuan menikmati indahnya alam sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Namun, dalam kegiatan tersebut juga terkandung nilai-nilai karakter seperti mensyukuri nikmat Tuhan akan keindahan alam yang mereka lihat, seperti manjaga kebersihan dan menikmati indahnya alam. Penanaman sikap mandiri melalui kegiatan yang dilakukan dalam perjalanan dalam melintasi persawahan, dimana disini peserta didik berusaha untuk menyebrang sawah, dan lain-lain. Kegiatan tersebut juga ada kegiatan gotong-royong di mana dalam satu kelompok itu semua siswa diharuskan untuk bekerja sama.

Hal ini sangat berdampak positif dalam kegiatan di sekolah, salah satunya dengan berjalannya progam sekolah melalui semangat belajar siswa dalam melakukan kegiatan, melatih rasa perduli dengan hal kecil, berawal dari kegiatan disekolah terkadang yang besar sering mengganggu teman-teman di kelasnya sekarang karena sudah satu kelompok membuat mereka akrab disekolah dengan demikian terasa sekali penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan pramuka ini. Semoga kegiatan pramuka ini dapat menjadi salah satu acuan dalam mengaplikasikan P5 di sekolah.

Profil Pelajar Pancasila menjadi sebuah mega-projek bangsa yang dilaksanakan melalui pendidikan untuk menggembleng mental generasi bangsa. Kristalisasi karakter dan internalisasi kompetensi diharapkan membudaya dalam keseharian melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dengan adanya P5, kurikulum merdeka menjelma sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya. Sayangnya, kurikulum merdeka justru dianggap tidak kesalingan dengan pramuka dalam mencapai Profil Pelajar Pancasila.

Regulasi kurikulum merdeka yang tidak menyuratkan tentang pramuka menjadi sebuah miskonsepsi bagi setiap satuan pendidikan, maka akan berdampak pada tidak tersalurnya minat bakat siswa. Padahal, memang sesungguhnya pramuka ini buka kegiatan bakat minat. Inilah miskonsepsi selanjutnya harus dipahami oleh guru, kepala sekolah dan emangku kepentingan pendidikan. Apalagi jika satuan pendidikan meyakini bahwa pramuka tidak ada dalam kurikulum merdeka, ini akan berujung pada tidak tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Dampak lainnya, berpengaruh pada kualitas kurikulum operasional satuan pendidikan.

Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang meliputi beriman bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia (pious believer and noble character), berkebhinekaan global (global diversity), bergotong-royong (mutual coorperation), mandiri (independent), bernalar kritis (critical thinking), dan kreatif (creatif). Enam kompetensi ini bersifat integral dan komprehensif sehingga mampu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila secara utuh. Target Profil Pelajar Pancasila terbentuknya pelajar sepanjang hayat yang berperilaku sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dan kesadaran sebagai bagian dari warga dunia secara global. Kendati P5 tidak terkait dengan capaian mata pelajaran, namun keberadaannya menguatkan intrakurikuler.

Dengan kata lain, P5 merupakan kokurikuler yang memiliki capaian pembelajaran tersendiri yang tertuang dalam segala dimensinya. Mengacu kepada Kepmendikbudristek No.56/M/2022, bahwa P5 merupakan kokurikuler berbasis projek untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. P5 pada satuan pendidikan diterapkan melalui budaya sekolah, intrakurikuler, dan ektsrakurikuler.

Nilai karakter ketuhanan pada dimensi pertama P5 merupakan pondasi awal karakter. Dalam pramuka, nilai ketuhanan merupakan darma pertama yakni takwa kepada Tuhan yang maha Esa. Hubungan manusia dengan tuhannya menjelma dalam perilaku manusia dan kesadaran diri sebagai bagian dari alam. Keselarasan hubungan dengan alam dan sesama manusia menunjukkan kualitas keselarasan hubungan seseorang dengan tuhannya. Implementasi takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berwujud pada karakter cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Karakter patriot yang sopan dan ksatria hadir sebagai perekat, sehingga hadirnya menjadi sosok memorabilia dalam kehidupan bermasyarakat. Kepatuhan seseorang baik itu dalam masyarakat, lingkungan kerja, bangsa dan negara membentuk karakter yang kooperatif. Begitu juga sikap suka bermusyawarah mendidik karakter pemecahan masalah dan gotong royong sebagaimana terdapat pada Profil Pelajar Pancasila.

Kehidupan tidak pernah lepas dengan masalah dan pramuka menjawab tantangan itu termasuk P5 yang menghadirkan problem solving untuk terus berusaha dan belajar menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dengan ikhlas hati dan sabar. Selanjutnya bagaimana membangun sikap optimis demikian dalam darma rajin, terampil, dan gembira karena hidup bukanlah hanya kepastian tetapi juga ketidakpastian. Banyak peluang yang bisa diraih untuk mencapai kesuksesan. Di tengah era disrupsi yang mengarah pada pendekatan society 5.0, peluang sukses dapat diraih berbekal kreatif, cermat, dan bernalar kritis tidak dapat dipisahkan dengan hadirnya teknologi yang sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan.

Dengan segala perubahan, pramuka tetap dinamis, sangat relevan dalam mendidik karakter disiplin, berani, dan setia sebagai wujud integritas dan totalitas. Sikap disiplin menjadi dasar kepanduan, bukan hanya kepanduan dalam pramuka namun kepanduan dalam seluruh bentuk kepemimpinan (leadership) yang adaptif dengan perkembangan jaman termasuk saat ini.

Pramuka merupakan gerakan pembangun karakter bangsa dengan penerapan prinsip learning by doing. Berbagai keterampilan membentuk karakter dan menjadikan tunas-tunas bangsa sebagai manusia seutuhnya. Pramuka memanusiakan manusia secara komprehensif dan terintegrasi (utuh menyeluruh) baik aspek kognitif, psikomotor, afektif, hingga spiritual.

Dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila, pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri. Untuk mendidik kemandirian, pramuka melatih karakter bertanggungjawab. Karakter ini merupakan elemen sikap mandiri yang lahir dari kesadaran diri akan tugas, fungsi, regulasi, dan jati diri.

Hal terpenting dalam kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila, P5 dan Pramuka ini memiliki konreksi positif yang erat dalam pembentukan karakter pada kurikulum merdeka. Meskipun P5 dan Pramuka merupakan kegiatan tersendiri dan memiliki tujuan pencapaian masing-masing, namun kedua kegiatan memiliki hubungan. Benang merah keduanya terletak pada dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Dasa Darma Pramuka.

Semoga mencerahkan

Salam Pelajar Pancasila, Salam Pramuka

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post