Alvonsus Glori A, S.Pd., Gr., M.Pd

Lahir di Kota MalangHobby : menulis dan membaca bermusik melukis hiking Profesional: 1. Penulis 2. Guru Bah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hukum Newton vs Guru
Alvonsus glori

Hukum Newton vs Guru

Hukum newton mengatakan bahwa "Objek yang terus gerak maka dia akan terus bergerak, tetapi objek yang hanya diam maka dia akan terus diam tetap ditempat semula tanpa adanya pergeseran, perpindahan, lompatan yang mengarah pada kemajuan transformasi pendidikan.

Dalam kondisi terhenti pendidikan sulit untuk berkembang apalagi menjadi maju dan berkualitas karena tidak adanya gerakan personal yang mampu membuka paradigma konvensional kecuali mendapatkan dorongan, oleh sebab itu ini harus dilakukan atas kemauan masing-masing personal untuk menghadirkan kesadaran kolektif.

Dalam arti lain sebagaimana bunyi hukum newton bahwa untuk bergerak maka guru harus memiliki rangsangan, kemauan untuk growing. Mendorong kemauan belajar individu, menumbuhkan semangat belajar individu secara terus menerus hingga menjadi sebuah kebiasaan. Yaitu kebiasaan melakukan pencarian ragam konsep pengetahuan dan ketrampilan, determinasi keilmuan, aksentuasi pemimpin pembelajaran dan intervensi diri sehingga menghasilkan kompetensi profesional dan produktif, menghadirkan momentum untuk meningkatkan kualitas yang presisi dengan kebutuhan jaman, relevan dengan kebutuhan peserta didik.

Menciptakan ruang dan suasana belajar yang menyenangkan dengan ragam pendekatan kontekstual akan berdampak konstruktif bagi kemajuan pendidikan anak bangsa tetapi jika guru hanya diam, pasif dia tak akan mendapatkan apa apa, apalagi muridnya maka yang akan terjadi adalah munculnya benih kemiskinan kompetensi karena minimnya wawasan kependidikan yang mengakibatkan kualitas pendidikan itu sendiri semakin tertinggal. Oleh sebab itu sesuai dengan hukum newton harus terus bergerak agar mampu menggerakan ekosistem pendidikan karena pergeseran konsep berpikir saat ini adalah think of disruption yang artinya bagaimana menanamkan ketrampilan problem solving, bagaimana menerapkan scaffolding, bagaimana membentuk ketrampilan profesional yang mampu menimbang, menelaah, dan mengambil keputusan ditengah ketidakpastian itu merupakan dampak dari yang kita lakukan.

Dengan terus bergerak untuk belajar, meninggalkan mager mageran dan menumbuhkan kebiasaan sehingga membangun sebuah momentum yang menjadikan everything yang sulit menjadi lebih mudah, terarah, adaptif dan kompetitif.

Resume : Gagasan Ilmiah Rekoleksi Guru dan Karyawan SDK Sang Timur Pasuruan

Narasumber : J. Suma Hadiwinata, S.Pd., S.Psi. M.Psi., Psikolog.

Salam guru penggerak.

Alvonsus Glori A, S.Pd., Gr., M.Pd

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

21 Oct
Balas

Mantap ulasan nya

21 Oct
Balas

Keren motivasi untuk bergerak

21 Oct
Balas



search

New Post