Naskah Drama Pesan Badai
Tantangan hari ke 6 #
Berdasarkan puisi Perahu Kecil.
ADEGAN 1
Seorang laki-laki sedang membersihkan jaring dan tempat ikan di teras rumah. Istrinya mengantarkan sarapan.
Istri
Belum selesai?
Suami
Sebentar lagi.
Istri
Ini, makan dulu!
Suami
Iya, sebentar lagi kumakan. Letakkan di belakangku!
Istri
Nanti keburu dingin, Mas.
Suami
Iya, iya, Bu.
ADEGAN 2
Laki-laki itu duduk di kursi, bersebelahan dengan istrinya. Ia cepat mengambil makanannya, kemudian dimakan.
Istri
Mas.
Suami
Iya. (mengunyah makanan)
Istri
Kapan kehidupan kita kembali seperti dulu?
Suami
Sabar! (menelan makanannya)
Istri
Padahal kita sudah berusaha memperbaiki, ya, Mas. Tapi masih saja begini.
Suami
Ya, mungkin ibadah kita perlu ditingkatkan lagi.
Istri
Selama ini aku juga sudah ibadah, tetap saja begini. Selalu kurang, tidak pernah lebih.
ADEGAN 3
Laki-laki itu meletakkan piring di bawah kursinya. Istrinya lekas mengambilkannya segelas minuman.
Suami
Mengembalikan keadaan semula itu tidak bisa instan, Bu.
Istri
Tapi katamu, aku harus berusaha dan berdoa. Itu sudah aku lakukan.
Suami
Ya, seperti itu harus rutin. Tidak hanya pas kita susah, Bu.
Istri
Apa Tuhan terlalu marah dengan kita, ya, Mas?
Suami
Tuhan itu malah sayang dengan kita, Bu. Lihatlah! Kita masih diberi kesempatan menikmati kehidupan ini di gubuk kita.
Istri
Iya, ya, Mas. Sampai-sampai aku tidak sadar.
Suami
Sabar dan lakukan yang terbaik. (membelai rambut istrinya)
Istri
Iya, Mas. Terima kasih, sudah mengingatkanku.
Suami
Pasti, Bu.
ADEGAN 4
Laki-laki itu mengelap sepeda milik istrinya.
Istri
Nanti siang pulang kan, Mas?
Suami
Ya, pulang, Bu. Tapi hanya numpang salat di rumah Warno, terus melaut lagi. Tidak pulang ke rumah.
Istri
Biar kubawakan makan siang, nanti, Mas.
Suami
Lah, kamu tidak jadi ke kantor pos?
Istri
Jadi, Mas, sekalian mau ambil uang jual ikan kemarin di Mbak Lastri.
Suami
Wah, terima kasih. Kalau begitu, Mas berangkat dulu. (mengangkat jaring)
Istri
Hati-hati, Mas. (mencium tangan suaminya)
Suami
Assalamualaikum.
Istri
Walaikumsalam.
Laki-laki itu berjalan membawa peralatan melautnya.
ADEGAN 5
Matahari sama sekali tidak menyengat. Langit hitam pekat. Sepertinya akan turun hujan. Perempuan itu tiba di rumah Warno. Ia tidak canggung, masuk ke dalam rumah.
Istri
Sedang apa, Mbak?
Mbak Lastri
Ini, masak buat Mas Warno. Tapi, kok, belum pulang juga. Biasanya kan sama suamimu.
Istri
Loh, belum pulang? Kupikir sudah melaut lagi. Tadi saya antri panjang di kantor pos, Mbak. Jadi, baru ke sini. Ini, juga kubawakan makan siang untuk suamiku.
Mbak Lastri
Tidak biasanya mereka belum pulang. Sebentar lagi asar.
Istri
Saya jadi khawatir, Mbak.
Mbak Lastri
Sudah, doakan saja.
ADEGAN 6
Seorang laki-laki tergopoh-gopoh menuju rumah Warno. Ia pun langsung masuk.
Jalu
Assalamualaikum.
Mbak Lastri
Walaikumsalam. Kenapa kamu panik begini?
Jalu
Begini, Mbak. (panik)
Istri
Kenapa? (penasaran)
Jalu
Ada badai di laut. Tapi Mas Warno dan Mas Badai belum juga mendarat. Sudah kuperingatkan untuk pulang, tapi mereka masih melanjutkan tangkapan.
Mbak Lastri
Kenapa kamu baru bilang? Biarkan aku menyusyul.
Jalu
Berbahaya, Mbak. Lebih baik di sini saja. Doakan mereka. Biar kami yang mencari.
Istri
Ujian apa lagi, ya Tuhan.
Mbak Lastri
(memeluk perempuan itu) Sabar, Mbak. Kita doakan saja.
Jalu
Sabar, Mbak. Ya, sudah saya pamit. Saya mau membantu warga mencari mereka. Assalamualaikum.
Mbak Lastri
Walaikumsalam. Hati-hati. (berteriak)
Satu bulan berlalu, belum ada yang menemukan mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar