Rasa itu
Homestayku yang murah hati
Siapa yang tak bahagia bila ada kesempatan melintas benua? Mimpi? Harus. Kata Nidji mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia.
Mimpiku itu yang membawaku hidup seatap dengan bule. Kenapa cuma sebulan? Itulah yang kusesalkan. Bila boleh memilih aku mau tinggal di sana selama stayku di negeri itu. Sayang aku hanya boleh bersama mereka selama sebulan. Waktu yang teramat singkat. Di saat aku mulai lekat dengan hati dan kebiasaannya di saat itu aku harus berpindah homestay.
Pilu, pilu, pilu. Aku tergugu. Masygul mengendap di ulu hati saat homestay baru menjemputku. Kenangan indah bersama homestay pertama selalu mengisi ruang batinku. Kubagi bahagia itu dengan anak didikku. Kata Slank terlalu manis untuk dilupakan. Benar dan sepertinya aku ingin mengulang. Kapan lagi aku diberi kesempatan untuk melawat ke negeri orang. Berbagi budaya berbagi bahasa berbagi rasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah, pengalaman yang luar biasa Bund, sukses selalu dan barakallah
Terimakasih bunda sukses sll buat bunda