Tagur 134
PERTIWI
Karya: Amelyasin
Perlahan peluh berhias di sekujur tubuh
Dengan satu teriakan lantang
Mematahkan kekosongan jiwa
Tentang jatah hidup yang tak terbagi rata
Tentang manis muka kemunafikan
Dan tentang topeng-topeng bebas berkeliaran
Kami ini penduduk bumi Pertiwi
Yang hampir menggelepar karena kelaparan
Mulut tak bertuan
Membakar seluruh keadilan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap