Arah Hidup Sesuai Tujuan
Mengartikan sebuah pernyataan butuh sebuah perenungan dan pembuktian. Hal ini semata untuk mendapatkan penguatan atas pemahaman yang muncul. Inilah mungkin yang mengawali proses pemahaman dan keyakinan akan suatu hal.
Jika kita memahami sebuah konsep, seluruh komponen yang ada dalam tubuh kita akan mengarah pada pembenaran konsep tersebut. Apalagi jika disertai dengan informasi atau nasihat terkait dengan apa yang dipahami itu. Maka segala sesuatu yang terkait dengan pemahaman akan mengarah dan bertumpu pada pemahaman tersebut.
Jika kita ingin ke utara, maka seluruh pikiran, tenaga, langkah, perbuatan kita akan mengarah ke utara. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa fokus pada tujuan. Godaan, cobaan, ujian, yang datang sedapat mungkin bisa diselesaikan dengan baik. Itu semua diharapkan tak mengubah tujuan. Begitu juga saat kita berniat untuk dekat kepada Allah. Seluruh hidup kita terpusat hanya kepada Allah.
Hati kita tak henti menyebut nama Allah, pikiran kita tak jeda mengingat Allah, bibir kita tak henti berzikir dan berwirid kalimat-kalimat tayibah. Sejak membuka mata, hati, lisan, pikiran, tak henti menyebut nama Allah. Lisan akan mengucap hamdallah, hati akan menguatkan ucapan lisan, kemudian ditunjang pikiran yang semakin bersyukur atas nikmat hidup hari ini. Maka memilih untuk mengingat dan menyebut nama Allah adalah bergantung hati. Hati yang baik tak akan berhenti dari menyebut nama Allah. Hanya Allah dan selalu Allah.
Beraktivitas apapun selalu ingat Allah. Saat sendiri maupun bersama orang lain, saat bahagia terlebih saat sedih, saat bergurau ataupun sedang banyak masalah, nama Allah akan tetap tersebut dan teringat. Hampir seluruh aktivitas jasmani maupun rohani hati akan selalu mengajak mengingat Allah. Dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang.
Jika sudah demikian, maka langkah hidup kita akan makin terkontrol. Kita sendirilah yang harus mengendalikannya. Memilih bersalawat, berzikir, atau bersenandung lagu dan musik? Memilih bertadarus atau berselancar di sosmed dengan hal-hal yang tak jelas? Memilih bertaklim atau bergunjing? Apapun pilihannya, semua itu bergantung bagaimana hati mengendalikannya.
Ini semua adalah upaya kita belajar menata hati, belajar berdamai dengan hati, melatih hati untuk tak lepas dari mengingat Allah. Jangan pikirkan pahala, karena bukan untuk itu tujuan kita. Kita hanya ingin mengingat Allah dengan segenap jiwa dan raga. Selanjutnya serahkan segala urusan yang lain kepada Allah SWT. Dia-lah yang punya kuasa..#
#pengingatdiri
#Nganjuk31122020
#tantanganharike-342
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makasih bunsay pencerahannya, Alhamdulillah diingatkan utk selalu mengingat Allah, Barakallahu
Sama-sama Bunda cantik. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.
Alhamdulillah pagi-pagi beroleh ilmu dan pencerahan yang sangat meresap di hati. Fokus pada tujuan disertai hanya Allah, Allah, Allah selalu. Semoga Allah membimbing hati dan langkah kita agar senantiasa berada pada jalan yang diridai-Nya.
Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Semoga Allah menolong kita. Terima kasih support dan apresiasinya, Enin sayang. Salam sehat dan sukses selalu.
Pencerahan yang mengingatkan diri. Mantap Bu Amini. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Tulisan yang mencerahkan... Hati adalah penentu baik buruknya seseorang, semoga kita selalu diarahkan pada jalan kebaikan. Barakallahu fiik... Semoga selalu sehat dan salam literasi
Benar Pak, hati adalah kunci. Terima kasih support dan apresiasinya. Salam sehat dan sukses selalu.
Hati cerminan jiwa. Tata hati dan jiwa dengan iman dan ikhlas. Pasti semua akan indah pada waktunya. Mantap salam Literasi
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Belajar menata hati ya Bunda...Mengingat sang pemilik nyawa dumanapun. Semoga kita semua dalam lindungan-Nya Bunda.. Sukses selalu Bunda
Aamiin...Terima kasih support dan apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Terimakasih untuk tulisan yang bergizi ini. Barokallah ukhti
Sama-sama, Umi cantik. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.
Belajar menata hati itu intinya ya Bu. keren tulisannya. salam
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Alhamdulillah tausiyah yang sangat keren ibu cantik... Terima kasih sudah berbagi dan mengingatkan melalui tulisan yang keren dan menarik.... Suskes selalu buat bu guru hebat.... Salam santun
Sama-sama Bunda cantik. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.
Mantap tulisannya. Fokus dengan tujuan dan selalu mengibgat Allah. Trims tulisan kerennya bun.
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Mbantap Bund. Mengingat Allah dimanapun berada. Salam sukses selalu
Benar Bunda. Terima kasih support dan apresiasinya. Salam sehat dan sukses selalu.
Belajar fokus dengan rencana ya bun
Benar Bunda, selalu melibatkan Allah dlm setiap aktivitas. Terima kasih apresiasinya.
Keren bunda. Terima kasih telah berbagi ilmu. Salam sukses selalu.
Sama-sama Bunda. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.
Kita hanya mengingat Allah seluruh jiwa raga. Mantap sekali Bu
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Terima kasih bunda telah mengingatkan. Sukses slalu
Sama-sama Bunda. Semoga bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu.