Baru kemarin aku menerima kabar dari grup WA kalau dia sedang kritis. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Lalu aku menanyakan langsung kepada si pembawa kabar. Katanya, temanku ini sedang sakit.

Dan tadi pagi, temanku ini sudah dipindah ke ruang perawatan. Berarti kondisinya membaik, insyaallah. Tetapi selepas magrib tadi dikabarkan kalau temanku ini sudah berangkat pulang ke kampung halamannya, menemui Sang Pencipta. Innalilahi wa innailaihi rojiuun...

Gadis manis itu bernama Yuli Handari. Dia temanku SMP. Awalnya kami tidak saling kenal. Tetapi karena aku selalu pulang dan pergi ke sekolah lewat depan rumahnya, ditambah lagi setiap waktu istirahat kami pun bisa saling menyapa dan sekadar tersenyum, lama-lama kami bisa saling kenal dan akrab. Akhirnya sejak itu kami pun selalu bareng bersepeda ke sekolah. Kalau nggak aku yang menunggunya di seberang jalan, ya dia yang menungguku di teras rumahnya.

Persahabatan kami begitu sederhana namun indah. Aku di kelas tiga A dan dia di kelas tiga E. Saat kelas kami giliran masuk siang, aku sempatkan main ke rumahnya. Begitupun dia. Meskipun keakraban kami masih seputar pelajaran, persahabatan kami sungguh indah. Kami bisa saling bertukar informasi tentang pencapaian pelajaran tertentu yang kebetulan guru pengajar kami sama. Mengerjakan PR bersama, aku pernah diajaknya makan di rumahnya, dia pun pernah kuajak makan di rumahku.

Ketika lulus SMP, kami pun melanjutkan ke SMA. Saat itulah kami terpisah karena kami tidak satu sekolah lagi. Selama tiga tahun pula aku tak pernah bertemu dia. Pernah suatu ketika aku mencoba main ke rumahnya, tetapi dia sedang tidak berada di rumah. Dia belum pulang sekolah karena masih mengikuti ekstrakurikuler. Kesempatan berikutnya kucoba lagi, tetapi aku belum juga bisa bertemu dengannya.

Dan ketika kuliah, Alhamdulillah. Kami sama-sama diterima di perguruan tinggi yang sama. Meskipun kami beda fakultas dan beda tempat kos, kami masih bisa saling sapa. Namun kesibukan kami sebagai mahasiswa waktu itu, cukup membatasi pertemuan kami. Sehingga kami pun tak bisa seakrab lagi seperti dulu. Apalagi takdir perjalanan hidup kami pun telah menentukan kami harus berpisah.

Dan sore ini, takdir telah memisahkan kami untuk selama-lamanya. Maafkan aku jika aku punya salah kepadamu. Akupun telah menganggapmu tak pernah bersalah kepadaku. Semoga perjalananmu menuju ke keabadianmu lancar dan selalu menemui keindahan. Aku bahagia memiliki teman seperti kamu. Gadis manis berambut ikal, yang lemah lembut, dan baik hati.

Selamat jalan, sahabatku. Mimpi indahlah engkau. Surgalah di tanganmu. Aamiin Yaa Robbal'alamiin.. 🤲😢

#Nganjuk10122020

#tantanganharike-321