Opera Cinta di Bawah Pohon Mangga
Nada mengalun perlahan seolah menahan hembusan angin agar tak membersamai degup jantungku. Hatiku malu pada angin yang selalu setia dengan sepoinya. Sementara kilauan sang bagaskara yang menembus di sela dedaunan pohon mangga menyiratkan rindu yang kau bawa. Rinduku pun menyeruak melewati sela-sela bias cahayanya.
Bermacam kisah, beribu kilo perjalanan, kita urai perlahan. Kusimak segala sempena hatimu yang penuh hikmah. Kucoba jalani, kucoba mengerti. Kau tampung segala keluh dan perkaraku dengan kelembutan. Hingga kurasakan ingin lagi dan lagi, tak berkesudahan. Cakrawala tersibak perlahan. Bahagia tak terkatakan lagi ketika aku tahu hanya aku yang kau mau.
Wahai Abangku Sayang, dari sebentarnya waktu yang tersedia untuk kita, berhasil kudapatkan segalanya. Semoga kita bukan termasuk orang yang menyembunyikan apapun yang kita tahu. Semoga kita termasuk orang yang ikhlas saat kita tak bisa mendapatkan apa yang kita mau. Semoga kita termasuk orang yang yakin atas segala kehendak-Nya. Jika di dunia ini tak cukup, biarkan di surga yang luas kita bertemu.
Dan kini setelah memasuki bulan ke tujuh, kepiluan begitu akrab dengan hari-hariku. Aku kehilanganmu. Undangan kemuliaan kau penuhi dengan syahdu. Harusnya aku bahagia karena kini kau bahagia. Harusnya kulipat segala derita saat melihat senyummu. Sebenarnya aku hanya rindu..#
#Nganjuk14122020
#tantanganharike-325
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
So sweet, baper saya bunsay, sebuah kerinduan yg teramat menyiksa
Terima kasih apresiasinya Bunda.
So sweet, baper saya bunsay, sebuah kerinduan yg teramat menyiksa
Rindu yg menyiksa apa obatnya? Hehehe.. terima kasih supportnya Bunda.
Wow diksinya sangat menawan, sehat dan sukses selalu bu Amini
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Cerita yang menarik dan terharu. Mantap Bu. Semoga selalu sehat. Salam sukses dan salam literasi
Terima kasih apresiasinya Pak. Salam sehat dan sukses selalu.
Rindu tak ada obatnya. Ada orang bilang rindu itu sakit. Benarkah? Keren salam Literasi
Yg jelas, rindu itu menyiksa Bun.. hehe. Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Terhanyut dengan diksi Bunda yang memesona. Keren. Semoga sukses selalu Bunda
Terima kasih support dan apresiasinya, Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Semoga ada hikmahnya bu
Terima kasih apresiasinya Bunda. Sukses selalu.
Terhanyut bun dengan kerinduan
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Ah, kisah yang sendu... Super keren Bunda...
Terima kasih apresiasinya Bunda cantik. Salam sehat dan sukses selalu.
Opera cinta di bawah pohon mangga, Mantap bunda. Diksinya menawan hatiku. Sukses selalu bunda.
Terima kasih apresiasinya Bu Ros. Salam sehat dan sukses selalu.
wow.. endingnya bikin baper bun...mantap
Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sehat dan sukses selalu.
Aduh terhanyut kita sekalian membayangkan mangga jatuh bun itu semua karena rindu
Terima kasih apresiasinya Bunda. Sukses selalu.
Baper membacanya, diksi yang melangi sungguh keren pokoke