Menunggu Petunjuk
Oleh : Amin_S
Masih belasan purnama lagi, kita akan menapaki puncak menara langit
Pusaran angin utara mulai memelintir nalar, menebar aroma basa-basi
Burung-burung gagak bereksodus mencari lahan semerbak untuk merebahkan sarangnya
Anjing-anjing, kerbau-kerbau, banteng-banteng mengamuk merubuhkan benteng nan mentereng
Dalil-dalil, logika-logika, aksioma-aksioma bertengger di ujung amunisi menghunjam, membunuhi dada yang sedang tertidur pulas
Aku biarkan ombak berjibaku berebut senyum pantai yang kian melunglai
Nelayan-nelayan sibuk menebar jala di kedalaman rahasia laut yang birunya makin memudar
Dengkur burung hantu membumikan harap pada akar-akar kering pepohonan di ngarai, di lereng gunung, di rimba belantara, dan di rumah-rumah tak berjendela.
Saudaraku,
Mengapa tak kita sumpal saja moncong meriamnya yang mengaum meski senyum menyungging di sisi taring-taring berlumuran darah?
Kenapa tidak kita lempar saja bujuk rayunya dengan sandal, dengan bakiak, dengan tasbih yang tertetesi gelinang air wudu kala subuh memanggil
Kenapa?
Kenapa tak kita berangus dengus dusta yang meninabobokan jiwa-jiwa rakus seperti tikus yang lepas dari sangkarnya?
Terbius hijau dedaunan bermahkota angka-angka
Terpesona lenguh perempuan di sudut tungku dengan api yang telah bercerai dari baranya
Mengamini pinta lengan-lengan membelulang sekarat di tepi jurang, mendulang janji senggama di malam kutukan
Saudaraku,
Kita tak perlu terburu-buru melangitkan asa yang tak tentu kapan akan jatuh kembali ke bumi
Kita tak bisa menyeret ringkih senja untuk bergandengan dengan empat rakaat di siang hari
Hanya mata yang tersembunyi jauh di kedalaman diri
Yang bisa menakar untai eksotisme yang menyelinap di lekukan buih retorika tanpa arti
Kita tak mesti berlari, dan menahan langkah di semak-semak yang sedang tafakur, di bunga-bunga yang melantun dzikir, di keheningan malam yang sedang menggelar sajadah memapah ketukan jemari di pintu langit-Nya.
Pamekasan, 04012023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
WOW, PUISNYA KEREEEN
Trima kasih
Keren puisinya pak.
Trima kasih pak