Amin Sakir

Saya adalah guru di SDN Kertagena Laok 1 Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Prestasi Tinggi Minim Publikasi
Gambar hasil download di google

Prestasi Tinggi Minim Publikasi

Penulis : Amin_S

Ironis, kalah viral dibanding Fajar Sadboy, prestasi besar anak Indonesia hampir luput dari pemberitaan.

Putra terbaik bangsa kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Bocah asal NTT bernama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay baru saja meraih medali emas dalam lomba Matematika sedunia. Anak kelas 2 SD ini berhasil menyingkirkan 7000 peserta lain dari seluruh dunia dan menahbiskan diri sebagai yang terbaik di International Abacus World Competition 2022.

International Abacus World Competition 2022 sendiri merupakan kompetisi matematika dan sempoa tingkat dunia yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym (ABG)

Pada kompetisi Matematika tingkat dunia ini, anak yang akrab dipanggil Nono itu berhasil menyelesaikan 152.010 soal (terbanyak dari semua peserta). Semua soal yang diujikan dengan menggunakan bahasa Inggris dalam bentuk virtual dan listening itu dapat diselesaikan oleh Nano dalam rentang waktu satu tahun.

Lalu, dengan prestasi sedahsyat itu, pernahkah Nono diundang dalam satu podcast atau acara di tv? Mungkin kita sepakat, jawabannya : Belum.

Begitulah kenyataan di negeri ini. Prestasi baik tidak selalu berbanding lurus dengan apresiasi dan publikasi. Kenapa? Kalau dicermati, ujung-ujungnya selalu soal rating dan viewer.

Faktanya, meskipun tidak semua, tapi sebagian besar televisi dan acara podcast lebih tertarik dengan fenomena yang potensial untuk meraup untung dari tingginya rating dan jumlah viewer. Maaf kalau boleh saya bandingkan, dalam dunia podcasting pretasi gemilang Nano di bidang Matematika itu dianggap tidak memiliki nilai jual tinggi. Wajar jika bocah berprestasi itu tidak banyak mendapat ruang di ranah publikasi. Mereka (televisi dan podcast) lebih memilih mengisi konten acara dengan mengundang selebgram yang gemar umbar body atau pesohor dadakan yang suka meracau tidak karuan.

Miris, tapi memang begitu kenyataannya.

Namun, ditengah pesimisme kita tidak perlu berkecil hati. Dengan upaya keras dari semua pihak, semoga akan segera tiba masanya dimana prestasi akan benar-benar dihargai dan terpublikasi dengan baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post