Sudut Pandang
Penulis : Amin_S
Aku rebakan lelah peduliku
Saat burung-burung membubung
Berkicau di celah awan jingga
Sementara kakiku kekar mengakar
Kuyup di rinai gerimis pagi
Panggilan matahari senja
Lambaian jemari membujuk
Aku abaikan
Karena aku terdogma akan waktu ku sendiri
Nelayan berjibaku
Menebar pukat, kail, dan jala
Ikan-ikan kehabisan napas, menggelepar
Menghardik
Karena sirip-siripnya yang patah
Bodoh...!
Dungu...!
Serapahnya seirama dentum ombak di anjungan
Aku menatap kelu dari sela bebukitan
Sambil ku lembutkan amarahku pada embun yang membasah di daun bidara
Aku tiriskan berontakku pada geletar daun nangka
Aku katupkan kanal lukaku pada semerbak daun pandan
Pada petak-petok ayam petelur yang terpenjara di kandang kapitalisme
Pada bunga-bunga
Tempat kumbang melukis sketsa
Aku bukan pecundang
Bukan sahaya di kaki sang paduka
Sudahlah....
Aku tak peduli dengan busanamu
Kibar panjimu
Merdu kicau bacaanmu
Noktah di topengmu
Juga kemolekan syahwat dan harum kasturimu
Pandangilah...
Telah aku pahati langit dengan nalarku
Tempat aku meneduh
Mengurai kusut sengketa
Menjauhkanmu dari radar birahiku
Agar kau dan aku tak pernah bertemu
Dalam pesta persembahan di atas altar kemunafikan itu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar