Amin Sakir

Saya adalah guru di SDN Kertagena Laok 1 Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tangis Negeriku

Tangis Negeriku

Penulis : Amin_S

Bumi Indonesia berduka. Bencana alam datang silih berganti. Korban jiwa sudah tak terhitung berapa jumlahnya. Belum lagi kerugian materiil.

Rangkaian bencana alam di awali dengan gempa yang meluluhlantakkan bumi Cianjur Jawa Barat. Gempa Cianjur menyebabkan ratusan orang tewas dan luka-luka. Bahkan kuatnya guncangan gempa Cianjur terasa hingga ke Jakarta, Depok, Bogor dan Tangerang Selatan

Gempa Cianjur yang berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengakibatkan banyaknya korban jiwa . Sebagian besar korban tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga Selasa (22/11/2022) jumlah korban yang meninggal dunia 126 orang dan 326 orang luka-luka.

Belum selesai tangis duka atas korban gempa Cianjur, bencana alam berikutnya terjadi secara beruntun sejak awal Desember 2022. Gempa bumi di Sukabumi Jawa Barat, erupsi gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, erupsi gunung Kerinci di Sumatera Barat, gempa tektonik di Jember Jawa Timur, dan terakhir angin puting beliung melanda Yogyakarta.

Di balik keganasannya, bencana alam adalah fenomena alam biasa yang bisa dijelaskan secara ilmiah, baik penyebab maupun cara penanggulangannya. Walaupun terkesan dadakan, banyak pakar muncul memberikan analisis setelah terjadinya bencana. Mereka bisa menjelaskan secara rinci dan akurat.

Namun selain analisis ilmiah dari para pakar itu, kita juga perlu berpikir penyebab lain dari terjadinya bencana alam serta cara menyikapinya. Mari kita tinjau dari perspektif agama.

Al-Qur’an dengan tegas menjelaskan bahwa penyebab terjadinya semua kerusakan di bumi, termasuk bencana alam adalah ulah manusia sendiri, baik yang terkait dengan pelanggaran terhadap sunnatullah (hukum alam) maupun pelanggaran terhadap sistem syari’at yang telah Allah tetapkan bagi hamba-Nya.

Dua jenis pelanggaran di atas akan mengakibatkan kemurkaan Allah. Kemudian kemurkaan Allah tersebut diwujudkan dalam bentuk beragam bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan lainnya. Semaik besar pelanggaran manusia terhadap sistem alam dan syariat Allah, maka semakin besar pula peristiwa alam yang Allah timpakan pada manusia. (QS. Al-Ankabut :40).

Lalu bagaimana cara menyikapi bencana yang terjadi ?

Dari perspektif agama, ada tiga sikap yang bisa kita praktikkan ketika menghadapi bencana.

Pertama, sabar. Di dalam Al-Qur'an, sabar mencakup pengertian teguh pendirian, gigih, ulet, dan tahan menderita dalam menghadapi bencana. Sikap sabar menjauhkan kita dari perasaan gelisah, cemas, dan frustasi. Sebaliknya, dengan bersabar kita akan menjadi lebih tangguh, semangat, dan optimis.

Kedua, tawakkal. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT. Sikap tawakal mengandung makna penerimaan sepenuhnya terhadap kenyataan yang kita alami. Sikap tawakkal akan membantu kita menerima semua takdir Allah dengan jiwa lapang. Selain itu, dengan tawakkal kita akan terdorong untuk menjadi pribadi yang gampang bersyukur serta menyadari hikmah di balik sebuah bencana.

Ketiga, bertaubat. Bertaubat adalah memohon ampun secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT atas semua kesalahan yang pernah dilakukan kemudian beritikad untuk tidak mengulangi lagi. Dengan bertaubat kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan merusak.

Semoga kita senantiasa dapat meningkatkan keimanan kepada Alloh SWT sehingga menjadi pribadi yang pandai mengendalikan diri dan menjauhi perbuatan merusak. Dengan meningkatnya keimanan, semoga bumi Indonesia akan tetap dipelihara oleh Allah SWT dan dijauhkan dari mara bahaya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post