Ana Yudha

Guru...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pohon Kelor (Tagur 287 dan 269)

Lama rasanya tidak pernah memperbincangkan tanaman di halaman rumah yang sempat viral beberapa tahun lalu. Ya, viral karena pandemic COVID-19. Tinggal di rumah tidak kemana-mana maka yang hampir setiap hari diurus adalah tanaman. 

 

Tadi siang ketika berkumpul dengan teman-teman kembali kita membahas tanaman yang ada di depan rumah. Terutama pohon kelor. Pohon kelor yang sekarang mulai menjulang tinggi. Sengaja dibiarkan meninggi dan tidak dipotong karena selain menjadi tempat lebih naung juga rasanya agak penasaran dengan buahnya. 

 

Buah kelor juga cukup segar untuk dijadikan sayur bening. Di sini buah daun kelor di kenal dengan sebutan "klentang". Buahnya mirip seperti kayu. Di dalamnya ada yang agak lunak, nah bagian dalamnya ini yang enak untuk di makan dengan nasi dan lauk anget.

 

Ada saudara dari Jawa yang tidak pernah makan buah ini Dan baru pertama kalinya mengenal klentang, mengatakan jika buah Itu seperti kayu. Dia menyebutnya sayur kayu. Memang bagian kulir luarnya keras dan kita tidak bisa memakannya. 

 

Sengaja saya tanam daun kelor bahkan saya tanam satu kali di sampingnya karena suami dan anak saya penggemarnya. Berawal dari suami yang jika dia sangat ingin makan sayur daun kelor, maka dia meminta kepada tetangga yang kebetulan ada tiga rumah yang memiliki pohon tersebut. Dia mendatangi beberapa rumah tersebut untuk meminta dan ternyata orangnya tidak Adam akhirnya dia pendam keinginannya untuk makan daun kelor. Hingga akhirnya saya yang mendatangi rumah tetangga dan memintanya.

 

Dan sejak saat itu, saya mulai menanam daun kelor. Tidak cukup satu kali saya mencoba menanam dan berakhir mati. Hingga entah keberapa kali saya mencoba menanamnya di pot Dan membiarkannya hingga bertunas agak tinggi kemudian saya pindah ke tanah. Saya menanamnya ketika musim hujan sehingga tidak terlalu sering menyiramnya. Dan alhamdulillah hingga saat ini pohon kelor tersebut subur dan semakin tinggi. 

 

Dan setelah saya tanamkan daun kelor sebanyak itu di depan rumah, ternyata suami merasa bosan dan jarang sekali makan daun kelor. Entahlah, mungkin dengan melihatnya saja dia sudah merasa kenyang makan daun kelor. Hehe...

 

 

 

 

 

Official desk, 27/09/2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post