Andahlia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"BONUS"

Dulu saya senang sekali jika berbelanja di supermarket atau swalayan apalagi sekarang swalayan sayuran buah buahan hingga daging dan lauk tersedia disana, pembeli bisa betah berlama lama hingga lupa waktu. Apa lagi banyak yang ada label diskon atau mencari toko toko yang menjual barang yang ada bonusnya seperti beli sampo dapet sabun mandi.. beli minyak dapat sabun . beli dua gratis satu dan seterusnya.

Sebagai ibu ibu yang memiliki pola pikir berhemat tentunya akan memilih yang harganya sama tetapi memiliki bonus atau gratisan bahkan gratisnya ada yang melebihi dari satu ,dari pada membeli barang dengan harga sama dan hanya mendapat satu macam.,padahal kalau di hitung hitung sebenarnya itu strategi marketing toko untuk menarik pembeli sehingga cepat laku terjual, cepat habis pembeli bisa belanja sepuasnya bahkan ada yang sampai memborong,

Coba saja kalau dihitung harga minyak di toko A harganya 23 ribu dapet bonus sabun pencuci piring seharga 2ribu, padahal di toko sebelah toko B harga minyak goreng tak jauh beda 21rb tanpa bonus sama sajakan, yang paling menarik buah buahan segar di pasar atau di kios buah satu kilo 20 ribu di supermarket ada diskon sudah di kemas harganya 10ribu rupiah, eh... setelah di buka di rumah buahnya karena di kemas tidak terlihat ada yang busuk, nah itulah jadi bikin kapok.

Pembelajaran dari Tukang sayuran.

Saya punya teman atau tetangga yang jagoan dalam hal tawar menawar terutama pada pedagang keliling.menurutnya kita pembeli itu raja mau menawar berapapun harus di layani, mau di beli atau tidak itu urusan pembeli “ menurutnya. Begitu juga dengan pedagang dia mau menawarkan dagangannya berapapun itu adalah haknya, “ begitu menurutnya. Tawar menawar adalah hal biasa bagi penjual dan pembeli, kata orang sunda “resep galeuh teu reusep ulah geuleuh.” ( senang beli, ga senang / suka jangan jijik.).dalam hal jual beli yang penting keduanya ada keikhlasan.

Awalnya saya tertarik juga dengan ajakan dari seorang teman untuk membeli sayuran yang biasa mangkal depan pos ronda si mang sayur biasa buka lapak setelah sholat shubuh, tetanggaku setiap pagi belanja di Mang Mayur ini katanya mumpung masih sasih segar Kalau sudah siang jualannya belum habis biasanya Mang Apud begitu panggilannya suka keliling masih di sekitar komplek kalau hari hari biasa banyak juga ibu ibu yang belanja di sini , karena saat itu hari libur tempat ini lebih ramai banyak pembeli biasanya setelah belanjapun ibu ibu tak langsung pergi banyak yang ngerumpi dulu membicarakan menu hari itu bahkan ada juga yang membicarakan harga harga yang mulai naik.

Rasanya saya ingin sekali cepat pergi mengingat tidak terbiasa mendengar hal hal semacam itu , bahkan ada ibu ibu yang mengatakan ” Mang .....tambah lagi itu masih kurang, ...., Mang sabarahaeun .... naha seribu jadi sedikit tambahnya ya......! Mang Apud setiap hari dengan sabar meladeni ibu ibu yang memang bibirnya banyak,

Setelah membeli sayuran seperlunya saya pun cepat pergi dari arena tawar menawar itu. Di perjalanan saya melihat penjual singkong di pikul menawarkan dagangannya saya tertarik karena memang saya suka dengan singkong makanan rakyat yang masih banyak di temukan di sekitar saya dan sangat mudah mengolahnya bisa di buat goreng singkong maupun singkong rebus,

" Mang ...berapa singkongnya mang ?

"...10rb/kg...." Jawab Mang Sayur

"oh itu saja mang tah yang ini. " jawabku.

Setelah sepakat saya membayar 15rb .si mang singkongpun berlalu menjajakan dagangannya.cepet laris ya....mang !.kasian juga berat berapa kg tuh si Mang bawa singkong yang saya beli Cuma 1,5 kg Mudah mudahan dapat mengurangi beban pikulannya menjadi ringan." Batinku

Hari beranjak siang baru selesai masak pikirku tinggal buat sambal tapi lupa tadi beli cabai mudah mudahan Mang Apud lewat. Tak lama seberang rumah sudah ramai rupanya mang apud sudah sampai depan pintu tetangga, masih ada ibu ibu yang belanja.

" Bu ... dagingnya bu tinggal 2kg lagi" ujarnya. Mang apud nawarin daging sapi segar masih tersisa tinggal 2kg lagi , satu kg harganya Rp100.000, jd kalau 2 kg Rp 200.000, saya hanya bisa ngomong dalam hati jatah belanjaku hanya Rp 50.000 sehari. saya bukan tidak suka tapi untuk hari ini saya sudah selesai masak tinggal makan tapi kalau untuk besok gimana besok aja saya suka seadanya.apalagi di dompetku uang tinggal Rp 150.000 lagi,

"Mang cabainya masih ada seribu saja Mang." Tadi lupa jawabku.

" Ada Ini bu bawa sajalah semuanya "

"lha mang banyak sekali............ " setelah ibu ibu yang lain pergi Mang Apud pun lagi lagi berkata "Bu itu dagingnya ambil saja bu saya mau pulang kampung "

" Terus gimana Mang uangnya.? Tanyaku,

"Gpp kapan kapan aja Bu." Habis bulan juga ga apa apa. " Sahut Mang Apud sambil beres beres pikulannya..

"Ya mang sekarang tanggung bulan gajian seminggu lagi ....." jawabku.

" Ya.... bu gimana ibu saja. " Mang apud setengah maksa,

Aku teringat kalau Mang Apud ini istrinya di kampung sering keluar masuk rumah sakit. Saya kasian juga meski saya jarang belanja ke Mang Apud ,tapi Mang Apud sudah percaya kepada saya untuk ngambil dagangannya, katanya hitung hitung nyimpen uang akhirnya daging dan sayuran yang masih ada saya borong semuanya seharga 250 rb itu terhitung murah karena banyak bonusnya. Cukup untuk satu minggu ke depan.

Karena tidak biasa ngutang makanan uang yang tinggal 150ribu di dompet, jatah ongkos ke kantor itupun saya berikan pada mang apud biar beban saya tidak berat juga bisa menolong mang apud untuk nambah nambah beli obat atau hanya sekedar untuk ongkos pulang kampung. Biarlah itu rejekinya dan untuk hari ini seminggu kedepan saya tidak perlu belanja ,rezeki hari esok allah yang ngatur.mudah mudahan allah membukakan pintu rezeki dari arah mana saja.....Aamiien

Suara adzan dhuhur menggema mang apud pulang melenggang , sayapun bergegas membereskan belanjaan untuk di masukkan kedalam lemari es. Sejak itu saya tidak melihat lagi mang apud jualan.katanya istrinya meninggal ah saya pasti akan menyesal jika waktu itu dagangannya tidak jadi saya beli.

Satu bulan kemudian saya kedatangan Mang Apud katanya sekarang tidak akan jualan lagi karena anak anaknya tidak ada yang ngurus. mau ngurus anak anaknya di kampung sambil bertani.

Selamat. kerja Mang Apud semoga menjadi petani yang berhasil.sisa utangpun hari itu saya bayarkan semuanyan, malah saya tambah buat uang duka. setelah selesai membayar, mang apud pun berpamitan dan saya legaaa rasanya. Namanya utang sedikitpun harus di bayar.

****

Kita tidak perlu mengejar bonus atau gratisan ke tiap toko atau swalayan pedagang kecil ataupun pedagang keliling yang ada di lingkungan sekitar kita banyak memberikan bonus dan kemudahan untuk kita. Yang penting kejujuran dan saling percaya di antara kita keuntungan yang di dapat oleh pedagang keliling lebih bermanfaat ketimbang mereka di toko toko swalayan . dan supermarket.

Semoga pengalaman saya bermanfaat.

Cimahi; Akhir Desember 2016

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya sepakat dengan, "dalam hal jual beli yang penting keduanya ada keikhlasan." Semoga keduanya mendapat keberkahan.

06 Jul
Balas

Aamiiini.....

06 Jul

Subhanallah, Ibu mulia sekali ...perlu dicontoh sikap berbagi dan tdk tawar menawar pd pedagang kecil...

06 Jul
Balas

Trimakasih bu....

06 Jul



search

New Post