Andahlia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenangan Tersisa  Gebyar Literasi

Kenangan Tersisa Gebyar Literasi

Tanggal 20-21.bulan Mei lalu gebyar literasi media guru gebyarnya masih terasa. Betapa tidak satu bulan lebih menjelang hari H krang kring gawai bersahutan. Mulai dari masalah cover. Seragam hingga ke penginapan dan mobil carteran semuanya sangat terasa

Gebyar acara dari guru untuk guru semuanya terlibat mulai tenaga pikiran dan biaya semuanya menyatu. Sepertnya tak ada guru atau peserta yang dapat dispensasi ataupun terkecuali. Ada cover tanpa cover semua merasakan aura itu. Sungguh beruntung kami ini menjadi bagian dari gebyar itu. Alhamdulillah saya dapat mengikutinya dari awal hingga akhir acara.

Ada cerita yang mungkin tidak akan pernah kami lupakan yaitu ketika kami rombongan dari KBB dan Cimahi akan berangkat, satu minggu sebelumnya panitia mengabarkan kalau saya ikut rombongan pa yudi saya tak banyak kata dan tanya mau dengan siapapun ga masalah yang penting saya harus ikut. Bisa ke bawa ke jakarta. Hanya ada teman satu kamar yang mengingatkan kami satu kamar berdua dengannya. Dan yang lainnya hanya kenal di dumay belum pernah hai ataupun hello.

Teman yang pernah tatap muka sebelumnya seperti Bu Nining. Bu Manik. dan Bu Hani ternyata beda kendaraan. Tapi tak apalah satu mobil semuanya teman baru kami jadi banyak teman. Pagi buta jauh sebelum adzan subuh kita semua berkumpul di pintu gerbang tol. Padalarang. Kami hanya mengenali wajah wajah teman teman itu remang remang melalui sorot lampu mobil yang sesekali lenyap. jangankan mentari adzan subuhpun belum.

Akhirnya kami tujuh orang bersama dalam satu mobil setelah lengkap kami akhirnya berangkat juga. Di km 72 adzan subuh berkumandang kami bergegas untuk melsanakan sholat subuh bersama. Sebenarnya masih betah di rest area ini selain bersih memiliki tempat ibadah yang nyaman juga tempat parkiran yang luas tapi kami harus segera berkumpul kembali mengingat keberangkatan ke jakarta bukan untuk main kita mengejar waktu begitulah yang di sampaikan Pa Yudi sekaligus pemilik kendaraan dan ketua rombongan, setelah berkumpul ternyata ada teman kami yang tertinggal. Tunggu menunggu tak kunjung datang Pa Dani temannya Pa Yudi yang belakangan naik menyatakan di dalam mesjid sudah sepi tak ada orang. Terbelalaklah ketua rombongan mengajak untuk segara berangkat. Tapi masih ragu jangan jangan teman saya itu pindah kendaraan naik ke rombongan lain.

Untuk meyakinkan saya mencarinya di sekitar mesjid itu. Memang betul juga di sana sudah sepi hanya sekilas melihat ada mobil yang sedang parkir. Tak terlihat ada penumpang mungkin karena kacanya hitam.. saya kembali lagi, lagi lagi pa yudi uring uringan. Mungkin takut kalau ada anggotamya hilang.

" Ibu hapal ga orangnya ." Tanyanya padaku. " iya orangnya cantik .lupa lupa ingatlah. Sekilas saya ingat ia pakai krudung hitam motif bunga-bunga tadi jelaslah dia duduknya di sampingku " kataku.

"Namanya siapa bu "wah saya ga tau namanya jawabku. Lagi

"Ada yang tahu namanya ibu yang duduk di tengah itu ? “ tanya pa yudi lagi. Semuanya bungkam. Memang semuanya baru pada kenal di situ .mengenalkan diri sudah tapi itu pada lupa jam 3,30 pagi lho remang remang. akhirnya Pa Yudi ngabsen kembali. Bu aan yang mana ? Aku jawabku. " Aku bu Dwi. Bu dwi yang duduk di pinggir sebelah kiri bersuara. Bu Rodiah. Bu yayu ada sudah siap duduk di belakang. anehnya si ibu itu tidak tercacat di pa Yudi. Jangan jangan ada penampakan " kata pa Yudi." Sambil melap keringat dingin. Terus gimana kita tinggal aja gitu ?

“Bu Dwi temanmu tadi itu siapa namanya” Tanya pa Yudi lagi. Sama aku juga ga tahu jawab bu Dwi .” lho tadi kan ngobrol bareng! ’ Di pegang ga orangnya?. Di lihat ga kakinya? Oh pa Yudi yang geumpeuran itu makin gelisah. Akhirnya Pa yudi telpon bu Nining. Rupanya sang kumandan jabar ini mengintruksikan untuk menunggunya agar bisa berangkat bersama sama kembali.

Pukul 5 lebih dengan tenangnya yang di tunggu itu muncul. Rupanya ia habis meditasi dulu. Membuang hajat pagi sambil Menunggui inspirasi Ooh....... maafkan kami kami ini bu Sofi. Memang betul sebaiknya di buang dulu aku juga mau biar tenang. Di perjalanan canda tawa semakin menggila akhirnya jam 6.30. kami sampai di pelataran kantor Kemendikbud Alhamdulillah kami bisa menyempatkan untuk bersih bersih di lanjutkan dengan sarapan pagi bubur hangat dan teh manis.....emhh nikmat.

Di aula gedung A lantai 3 inilah karya guru guru terpampang nyata cover yang menarik membuat decak kagum, si pemilik berhasil untuk selfi dan berfoto ria disini. kebanggaan tak terhenti di situ kami di ajak ke tempat pameran di tempat seperti inilah kami betah berlama lama hingga enggan untuk kembali ke penginapan.

Di hari kedua adzan subuh bergema gengnya pa Yudi begitulah kami menyebutnya langsung meluncur kembali ke kantor kemendikbud puncak gebyar akan di laksanakan, kami berniat solat subuh di mesjid sekitar, alay alay takut keburu carfreeday mana belum tahu jalan berbekal petunjuk internet kami bisa sampai juga. Masih belum bisa buang air jadi ku tahan hingga aku kemasukan angin rasa panas dingin mulai menjalar di tubuhku kuhempaskan dengan berjalan jalan dan selfi ria di sekitar carfreeday menikmati jalan yang lengang, baru bebetapa meter ku temukan yang berjualan ketoprak emhhh.....tak ada yang melarang kapan lagi aku kesini sambil menikmati jajanan sekitar jalan sudirman sambil di iringi musik senam Aerobic Sepiring ketoprak dan segelas teh manis manis ku lahap. Alhamdulillah tubuhku mulai bertenaga.

Rupanya kebersamaan kami di kemendikbud akan segera berakhir sang ketua geng berkali kali memanggil ada intruksi dari kumendan jabar bahwa aku harus berganti mobil karena kendaraannya akan di gunakan kumendan beserta rombongan. Dan aku harus mencari kendaraan lain. Dengan berat hati kupindahkan barang barangku tahu begini buku buku yang ku dapat dari pameran tak akan kuambil. Yaaa ......sudahlah itu perintah tak baik berargumen hanya masalah yang sepele. Lebih baik kebersamaan yang sebentar ini berkesan indah karena belum tentu kita dapat berkumpul lagi seperti ini.

Rupanya masih ada yang merasa iba melihat diriku yang agak rempong ini maka aku bertiga memutuskan untuk naik kereta api. Meski tiketnya sudah kehabisan karena mendadak.Tak menyerah datang ke jakarta sekalian berpetualang jangan kalah sama si Bolang maka di stasiun Gambir berkelilinglah di sekitar monas kemudian berputar di HI pulul 12.00 sampai di jalan Blora travel yang sudah di pesan sudah menunggu untuk segera berangkat.12.30 setelah memesan untuk sarapan siang kami meluncur meninggalkan Jakarta. Alhamdulillah perjalanan lancar tanpa macet bablas tepat pukul 3 sore ku sampai di kotaku dengan selamat.Terimakasih teman temanku .maaf jika ada salah salah kata.

Cimahi 26052017

Kepala TK PGRI 2 Cimahi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

perjalanan yang luar biasa. senang rasanya bisa mengikuti Gebyar bersama MediaGuru. tulisannya ena dan crispy. hmmm, renyah banget

01 Jun
Balas

Terimakasih Pa Lek. masih belajar.

01 Jun



search

New Post