Andamdewi

Seorang guru di SMK N 5 Pangkalpinang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bangun Siang

#Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari, Hari Ke-44

 

Apakah yang dicari oleh para pelaku penidur. Berabad-abad lamanya panggilan Allah selalu berkumandang disetiap waktunya. Memanggil, mengingatkan dan mengajak hambanya untuk sejenak mengucap syukur atas segala yang Ia anugrahi. Membukakan peluang selebar-lebarnya untuk hambanya meraih pundi-pundi amalan, dan nembantu menggapaikan harapan untuk nikmatnya keabadian.Bahkan Allah Swt menjanjikan memberi imbalan yang sebanyak-banyaknya melebihi luasnya dunia dan seisinya hanya dengan mengerjakan 2 rakaat sholat sunnah sebelum subuh. 

Tapi banyak sekali hamba-hamba yang memilih menarik selimut hangatnya, memeluk bantal empuknya, dan larut dalam tidurnya hingga matahari bersinar dengan gagahnya diangkasa. Matahari menyediakan energi dan cahaya untuk semua makhluknya yang beraktivitas. Sementara Si Penidur menganggap sinar terik matahari  sebagai pengganggu kenikmatan tidurnya. Dimana letak keunggulan manusia yang dikaruniai akal dan pikiran melebihi makhluk ciptaan Allah lainnya. 

Jika diumpamakan saat ada even promo besar -besaran, diskon dan lain-lain, akal manusia kebanyakaan akan memburu itu langsung. Terkadang bisa berlomba-lomba datang lebih awal, atau rela berdesak-desakkan untuk posisi terdepan supaya mendapatkan promo atau pembagian gratis tersebut, rela meninggalkan ibadah wajibnya supaya tidak kehabisan promo. Yang notabenenya apa yang didapatkan itu hanyalah kenikmatan sesaat. 

Namun ketika seruan Allah memanggil, mengajak ke aktivitas yang menuntun mereka pada kehidupan yang sebenarnya, dengan menyediakan pahala-pahala yang tak terkira justru diabaikan saja.

Seberapa nikmatnya kah bangun siang itu?. Aku pernah melakukan itu saat sedang tidak sholat.  Pagi itu mata terasa sangat berat, cuaca hujan lebat membuat ingin melanjutkan tidur. Ya...memang sejenak bermalas-malasan itu memang menyenangkan, tapi saat siang kian menjelang bukannya terasa segar terasa dibadan, namun justru kepala makin berat, badan makin penat belum lagi pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Alhasil setelah semuanya selesai rasa penat, letih ,dan lelah seakan menyergap hingga mengundang rasa kantuk yang luar biasa.

Beda saat kita rutin bangun pagi hari beribadah dan beraktivitas diawal pagi, tubuh seakan diberi kesegaran. Aktivitas menjadi tertib dan teratur. 

Andai saja para penidur membayangkan, gimana jadinya jika yang bangun siang itu mataharinya, atau malam gelap tanpa henti, atau bukan tidurnu yang lama tapi tidur selama-lamanya, aku yakin tidak sedetikpun waktu dilalui dengan kemalasan-kemalasan itu.

Maka belum percayakah bahwa kalamullah itu nyata benarnya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post