Tantangan Menulis Gurusiana 365 Hari, Hari Ke-34

Sebuah pemandangan yang begitu memanjakan mata. Penampakanya merupakan hasil dari pembiasan cahaya matahari terhadap sisa butir-butir titik hujan. Pembiasanya membentuk belokan bagaikan busur dengan ujung yang mengarah ke cakrawala menghasilkan warna warni yang indah. Merah, kuning ,hijau dilangit yang biru sama seperti syair lagu Taman Kanak- Kanak.

Keindahannya membuat hati bahagia. Apalagi dengan penampakan busur pelangi kembar. Dua buah belokan pelangi dengan warna yang sama di kedudukan yang sejajar. Seakan ingin membagi kebahagian yang lebih lama bagi para pencintanya.

Namun indahnya pelangi yang memberi rasa bahagia itu tidak hadir cuma-cuma. Sebuah keindahan yang harus digapai melalui detik-detik yang menegangkan. Gumpalan awan hitam yang mencekam hadir menampakkan kegagahannya, diikuti dengan guyuran derasnya air hujan bersama kilatan petir yang menggelegar dan tiupan angin yang kencang menyapu basah hamparan bumi. Masa-masa yang membuat jiwa kecil dan rapuh dalam ketakutan. Seakan alam menunjukkan kemurkaannya yang membabi buta.

Sesaat setelah semuanya berlalu, alam menghibur dengan hadirnya pelangi nan cantik. Namun sayang, indahnya kebahagiaan itupun hadir hanya sesaat. Untuk selanjutnya kita kembali seperti sedia kala bersama embun pagi, hembusan angin, hangatnya sinar matahari, indahnya rembulan serta dingin dan gelapnya malam.