andhi rachman

Saya GURU... sudah itu saja....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jalan Sunyi
Kumpulan Puisi Momentum

Jalan Sunyi

Dalam hening engkau melangkah, diikuti detik jam yang berdetak. Tik tak tik tak.

Tanpa suara engkau berjalan, diiringi ketuk yang menghentak. Tuk tak tuk tak

Namun suara itu, masih senyap

Karena palagan tak cukup kawan untuk berburu

Hanya satu yang terdengar nyaring

Jauh di luar arena

Dia menuntut keadilan yang begitu mahal di negeri hukum

Dulu diam, engkau dicerca

Karena sepiring makan siang menghentikan busurmu

Dalam sunyi, engkau dimaki

Karena meja istana membekukan nalurimu

Kini teriakanmu terdengar sumbang

Karena waktumu telah hilang

Tiga tahun kamu kemana saja?

Kini terlambat, kesiangan

Walau telat, tapi tak apalah

Hingga derapmu harus berhadapan dengan batu, balok, pentungan dan penjara

Telinga kita telah terbelah dua

Mata kita sudah juling

Timbangan kita sudah miring

Akankah waktu yang terlewat itu bisa menggantikannya

Palagan kosong karena engkau telah lama meninggalkannya

Tangan kalian mengangkat kurang tinggi

Rezim represif hanya pada oposisi

Oposisi jalanan kalian tanpa arti

Kalian kembali berjalan di jalan yang sunyi

Suara teredam oleh pasukan nasi basi

Kuli-kuli tinta menulis keji

Bahwa kalian beirisi amplop uang korupsi

Kalian yang kehilangan momentun

Akankah berhenti atau terus berdiri?

#momentum

#kebunsegitiga

Sumber gambar

‎ahmadpajalibinzah.blogspot.co.id/2015/01/tersesat-di-jaman-majapahit-2.html?m=1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

muantaaappp

23 Oct
Balas

Pujangga pun kini....dan nanti.... hanya mampu menulis...ketidakseimbangan aturan kehidupan....dalam kesunyian.

23 Oct
Balas



search

New Post