Kalender Bekas untuk Media Slide Sederhana

Materi kenampakan alam dan sosial negara-negara tetangga dalam mata pelajaran IPS di kelas 6 semester 1 cukup padat. Mulai dari negara yang tergabung dalam kawasan Asia Tenggara baik anggota ASEAN (Association of South East Asian Nation) maupun bukan anggota ASEAN, negara Papua Nugini dan negara Australia. Hampir 12 negara tetangga yang menjadi bahasan dalam materi tersebut. Waktu yang tersedia dalam struktur kurikulum yang hanya 3 sampai 4 pertemuan tidaklah cukup. Untuk itu perlu adanya media yang dapat menyederhanakan materi ini.

Media slide show berupa program power point menjadi pilihan pertama dalam menyampaikan materi tersebut. Akan tetapi, antusias peserta didik terlihat kurang karena banyaknya gambar dan poin materi yang disampaikan. Ini terjadi saat materi negara Indonesia disampaikan. Permasalahan yang terjadi peserta didik tidak menyimak dengan baik, pasif dalam sesi tanya jawab dan pemahaman terhadap materi rendah. Dari 39 peserta didik hanya 5 anak saja yang dapat mencapai ketuntasan minimal. Selebihnya masih di bawah ketuntasan minimal yang ditentukan.

Lantas terpikir untuk membuat tayangan slide show yang dibuat oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil, antara 2-3 orang. Tapi kendalanya peserta didik belum menguasai penggunaan office power point atau sejenisnya. Sehingga diputuskan layar slide diganti dengan kalender bekas. Selain mudah di dapat juga mudah untuk dioperasikan.

Langkah-langkah pembuatan:

Dalam materi ini, kami membagi 13 kelompok dengan masing-masing 3 orang anggota. Ketiga belas kelompok ini mewakili negara-negara tetangga Indonesia dan negara Indonesia sendiri. Masing-masing kelompok diminta untuk menyiapkan gambar yang sekait dengan negara kelompoknya. Gambar dapat diambil dari internet, media cetak atau hasil gambar sendiri. Kemudian disusun dengan struktur:

Setelah tersusun, gambar-gambar tersebut ditempel di kalender bekas yang telah disiapkan. Selanjutnya di dalam kelompok masing-masing siswa mendiskusikan materi yang akan disampaikan di depan kelas dengan bantuan slide dalam kalender. Mematangkan materi ini cukup penting agar pemahaman terhadap negara kelompoknya menjadi dalam dan jelas. Dalam memperdalam materi ini, peserta didik bersumber pada buku pelajaran, atlas, buku ensiklopedia geografi, artikel cetak maupun dari internet. Selain itu, peserta didik juga dapat melakukan konsultasi dengan guru. Seluruh proses persiapan ini dilakukan dalam tugas proyek dalam waktu 1 minggu.

Pada saat presentasi peserta didik mempersiapkan ruang kelas dengan bentuk huruf U. kelompok penyaji berada di depan kelas, sementara lainnya duduk berkeliling dalam meja yang disusun berbentuk huruf U tadi. Penyaji menjelaskan gambar yang terdapat dalam slide kalender satu per satu sampai selesai kemudian memberikan waktu untuk saling tanya jawab materi yang disajikan. Beberapa kelompok yang menguasai materi mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Tapi ada juga kelompok yang tidak dapat menjawab sehingga pertanyaan dilemparkan kembali ke kelompok lain. Dari tiga belas kelompok yang tampil hanya dua kelompok yang tidak menguasai materi yang disajikan. Hal ini terjadi karena informasi negara yang menjadi tugas di kelompoknya masih sedikit, yakni Timor Leste dan Papua nugini.

Tahap terakhir, guru memberikan penyamaan persepsi dengan membahas ulang kelemahan dan kelebihan tampilan masing-masing kelompok, memperjelas pertanyaan dan jawaban yang terjadi selama diskusi, serta melakukan refleksi dengan bertanya jawab hal mendasar yang berkaitan dengan konsep materi (struktur materi).

Antusias siswa meningkat tajam karena seluruh siswa diwajibkan mencatat hal pokok yang disampaikan penyaji. Bagian diskusi dan tanya jawab pun cukup riuh karena peserta didik menyimak dengan baik setiap sajian yang ditampilkan oleh temannya. Mereka tertarik dengan kreativitas temannya masing-masing karena dikerjakan secara berkelompok sehingga tampilan slide pun menjadi beragam. Slide dalam kalenderpun dapat dipajang sebagai bahan bacaan di dalam kelas.

Kelemahan media ini adalah jika penggalian informasi kurang maksimal atau ketersediaan informasinya kurang akan kesulitan dalam memperdalam materi yang disajikan. Media ini tidak sebesar layar proyektor sehingga diperlukan gambar yang cukup besar untuk memperjelas sajian.