Hari ini Kamis 24112022 pagi berkabut seperti hatiku yg di rundung gelisah. Setelah bersujud dg semua doa awan kembali hitam yg seharusnya cerah.

Pagi buta berkemas setelah makan sahur...sahur..semua berjalan lancar damai. Seketika gawapanas menyentuh kulit serasa membakar tubuh. Eh ternyata air panas yg kutuang ke dalam ember terlalu panas.

Ku hentak tangan gayung terlempar akibat salah sendiri air panas tak seimbang dg air dingin.. Untung saja kulit tak melepuh akibat panas.

Kemasanjuga hiasan kudung sudah lengkap dentingan jam masih saja tidak memberi peringatan. Kita manusia suka santai yg seperti kebakaran jenggot jika terburu waktu.

Air mataku menetes tak tertahankan akibat satu dua mobil lewat tak mampir karena fuu muatan. Air mataku semakin deras saja karena mobil berlalu tanpa menoleh sedikit pada penanri jalan.

Waktu kulurik jam ponsel air mataku semakin tidak terkendali mengalir sesukanya. Aku menangis lagi sampai terisak sendiri. Apakah sedang bersedih sekali tentu dong, masa menangis tanpa sebab? Itu sih sinetron.

Kurasa mataku sembab berkantung mata panda. Aduh serasa panas meliputi Susi mataku yg sedang menangis

Lambaian tanganku akhirnya menghapus air mataku..oh jadi malu sendiri bukan merdakan derasnya air mataku. Terbayang bagaimana rasanya tak punya uang, tak punya waktu dan tak ada rasa peduli. Sekarang sudah jelas hati yg sangat sedih berubah jd bahagia