Andi Ardiman

Andi Ardiman,S.Pd Gr.,M.Pd lahir di Kota Padang, 27 Oktober 1991 Merupakan Guru Kelas pada MIN 3 Kota Padang, Telah menamatkan Program Pasca Sarjana Jurusan Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web

Orang miskin ke "Kaya-kayaan" tapi orang kaya tak mau kemiskin - miskinan

Orang miskin ke "kaya-kayaan" Tapi Orang Kaya Tak mau Kemiskin-miskinan

Hidup ini antara adil dan tak adil, tahu diuntung dan tak tahu diuntung. Bahkan berpura-pura jadi kaya sudah biasa. Tapi kalau pura-pura jadi miskin, belum tentu ada yang mau. Sebab untuk berpura-pura jadi tak berpunya itu susah. Harga diri tantangannya, ocehan orang risikonya, dihina, bahkan diejek. Sudah begitu, pola pikirnya.

Lantas, apakah berpura-pura itu baik? Ya tergantung. Berpura-pura seperti apa dulu, jikalau miskin ke "kaya-kayaan" itu buruk, tapi kalau sebaliknya itu bagus. Coba kita beranda-andai, jika orang kaya pura-pura miskin, mungkin tak kan ketemu orang pongah berjalan di muka bumi ini.

Saya bayangkan dahulu, seandainya orang kaya yang biasanya makan pakai fried chicken, diganti pakai cabai dan sayur. Yang biasanya rumah ber AC, sekarang hanya kipas berwujud angin, bersumber dari gesekan dahan pepohonan. Yang dahulunya diantar sopir pergi ke indomaret, sekarang diantar pakai kaki. Sungguh adilnya dunia ini. Orang kaya merasakan jadi miskin dan orang miskin merasakan jadi kaya.

Tapi itu tak mungkin. Banyak yang beranggapan jadi kaya itu sudah suatu kenyataan yang mutlak, dan tak kan berubah. Padahal tak mungkin setiap roda itu akan terus berada di atas, pasti pada masanya akan berada di bawah. Apa tidak terfikirkan sampai ke sana?

Kalau dipikir-pikir, hidup kaya sedari kecil membuat badan jadi ongkang-ongkang kaki di rumah, mungkin saja, tak kenal yang namanya susah. Sebab makan disiapkan, minum disiapkan, baju dicucikan, apa-apa dilayani, kecuali satu, mandi dan BAB.

Kalau dilihat-lihat tak ada bedanya sama orang sakit yang serba dilayani. Hakikatnya tak semua kaya yang mau disamakan dengan orang sakit, ada juga yang mandiri dan tahu diuntung.

Yang sering saya dengar kalau ada yang miskin kekaya-kayaan diberi gelar tak tahu diuntung. Lucunya sebutan itu tak berlaku untuk orang kaya. Padahal apa bedanya, orang miskin kekaya-kayaan dengan orang kaya yang serba apapun dilayani, sama-sama tak tahu untung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Orang kaya lagi curhat nih ceritanya?... Mantul nak? Teruskan

23 Feb
Balas

Mantul PK

23 Feb
Balas

Mantap pak..betul3

23 Feb
Balas



search

New Post