Petang yang menyapa
Petang yang Menyapa
Jalan di ujung sore masih tertutup kabut hujan
Di antara tumpukan ilalang kulihat angin berteduh bersama pucuk yang mulai menguning.
Di sudut lain burung bayan memecah pekik melawan arus angin musim.
Dikibaskannya sayap halus berbalut bulu- bulu lembut
Tak pernah terpikirkan, pagi membangunkannya saat tubuh baru saja melepas penat di atas ranting bakau.
Saat petang membayang, ia coba lagi menghadang pulang. Berharap rintik tak kembali singgah di antara kelopak bunga
Sudah semestinya kicaumu bermain di beranda rumahku
Bersama paruh yg kuat berayun disepanjang lintasan waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi hebat..
Yang tepatnya di beranda rumahmu, bukan rumahku, hahaha