Sajak di Ujung Senja

Untukmu yg bersabar berjalan di derasnya hujan.

Memulailangkah mengiring petang dalam candaannya. 

doa dan pengharapan di antara rindangnya rerumput

yang  terjaga dalam lamunan rintik.

Sejenak kulayangkanpikiran setengah gundah.

Ada kalut yang tak sudah ia kubur.

Seperti itulah yang hatinya sudah dipenuhi mainan cemas. Apapun akan menjadi kegelisahannya.

Tak pandang  ributnya angan merobohkan tiang- tiang langit.

Dari sajak sederhana ini, kembali kuluapkan cerita. 

Begitu Ppanjangdurasi kelam yg kutunggu 

Untuk menyatukan alur demi alur peristiwa hidup.

Sesekali ada bisikan halus menyergap seluruh paruh malamku. 

Menatap seolah ada mimpi yg belum tersampaikan dalam tidurnya

Biarlah malam sunyi berkawan sepi.

Nanti, langitpun akan tahu kapan surya menemaninya dalam sadarnya.