Andika Saputra Jaya

Nama : Andika Saputra Jaya alamat : Kp. Gempol RT RW 001/001 Ds. Sukarapih Kec. Tambelang Kab. Bekasi - Jawa Barat Kuliah di STAI Haji Agus Salim Cikarang Me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Adzan Subuhmu

Rindu Adzan Subuhmu

karya : Andika Saputra Jaya

"Assholatu khoirum minan naum. Bangun! Sholat subuh berjama'ah." Ketika fajar menjelang, seruan yang tak asing ditelinga masyarakat desa Rahayu menggema dipenjuru TOA masjid. Seakan memaksanya untuk beranjak meninggalkan tempat tidur, terlihat dia melangkah enggan mengiringi dendang subuh. Perjuangan Rasyid dalam menjaga sholat subuh tak lepas dari nasehat gurunya.

hari pagi menyambutnya kembali, disapa oleh angin pagi, diramaikan kicau merpati, daun mangga elok saat menari-nari, disentuh angin sejuk dari timur. Nampaknya, alam sangat bersahabat dengan suasana hati Rasyid. Dikenakannya seragam putih abu-abu menambah semangat Rasyid untuk menimba ilmu di sekolah. Dikayuhnya pedal sepeda menuju sekolah.

Sungguh akrab guraunya dengan kawan sejawatnya yang terdengar dari kejauhan. Namun hal itu tak berlangsung lama. Bel sekolah yang memekakan telinga terdengar. Pertanda para siswa harus masuk kelas.

Suasana kelas XI IPA 1 seketika sunyi tatkala Kepala Sekolah masuk ke dalam kelas tersebut.

"lho, kok yang masuk Kepala Sekolah sih, Pak Samsul kemana? Padahal tadi pagi sempat adzan subuh dan ikut sholat berjama'ah di masjid". Rasyid menggerutu dalam hati.

"ada berita buruk, anak-anak". Kepala Sekolah memulai pembicaraannya. Seketika suasana kelas XI IPA 1 menjadi tegang, penuh dengan tanda tanya, dan terheran-heran. Salah satu dari siswa bertanya,

"berita buruk apa, pak?"

Kepala Sekolah menanggapi,

"tadi pagi sekitar pukul 06.13, Pak Samsul dibawa ke rumah sakit. Beliau mengalami sakit pada dadanya. Sekarang beliau dirawat di Rumah Sakit Mawar Medika. Karena itu, hari ini Pak Samsul tidak bisa hadir, jadi Bapak yang akan menggantikan beliau."

Seakan tak senang dengan pernyataan Kepala Sekolah, raut wajah Rasyid pun berubah muram. Kedua bola matanya berkaca-kaca, kepalanya tertunduk haru. Nampak jelas bahwa Rasyid sangat menyayangi Pak Samsul.

Asa untuk menjenguk Pak Samsul terputus mengingat jarak rumah sakit yang cukup jauh. Namun sejauh apapun jarak, bahkan langit ketujuh sekalipun, jikalau do'a yang menyambangi, niscaya akan sampai kepada tujuan.

Bening air matanya pun tumpah membanjiri sajadah ka'bah. Nyanyian jangkrik tak mengusik kekhusyu'an Rasyid dalam berdo'a. Mulailah Rasyid dihantui kerinduan tatkala adzan subuh berkumandang. Kini tak terdengar lagi lantunan adzan yang merdu yang keluar dari bibir Pak Samsul.

Hari demi hari telah berlalu. Namun Rasyid pun masih enggan untuk melemparkan senyuman kepada orang. Sudah 5 hari belum ada kabar akan keadaan Pak Samsul.

Sepulang sekolah, ditengoknya halaman rumah Pak Samsul. Hanya nampak debu yang tebal menyelimuti lantai rumah Pak Samsul.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.18, namun kantuknya kalah diserang oleh kerinduan. Ditatapnya foto Pak Samsul yang tersimpan di galeri telepon genggam Rasyid. Namun tak berselang lama, mulailah kantuk menyerang. Rasyid pun tertidur sambil memeluk erat telepon genggamnya.

"Assholatu khoirum minan naum." terasa seperti mimpi, namun dicobanya untuk membuka mata. Ternyata itu adalah suara adzan Pak Samsul yang terdengar dari masjid. Sontak saja Rasyid langsung bergegas menuju masjid. Sesampainya disana, terlihat Pak Samsul sedang Sholat Sunah Qobliyah Subuh. Rasyid pun merasakan kegembiraan.

"aku percaya bahwa sejatinya do'a itu akan dikabulkan oleh Allah meskipun kita tidak tahu rencana Allah itu seperti apa."

setelah usai sholat berjama'ah, Rasyid langsung menghampiri Pak Samsul. Diciumnya tangan Pak Samsul dan dipeluknya dengan erat seakan melepaskan semua kerinduannya. Ternyata selama ini Pak Samsul mempunyai penyakit asma. Beliau dirawat di rumah sakit selama 5 hari.

"Bapak sehat berkat rahmat Allah. dan juga tak lupa dari murid-murid Bapak yang selalu mendo'akan Bapak. Terutama kamu, Rasyid. Terimakasih." Pak samsul pun membalas pelukkan Rasyid dengan kecupan kening.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren.. Lanjutkan

10 Oct
Balas

Terimakasih motivasinya bunda

11 Oct

Semoga kerinduannya lekas terobati ya Pak

11 Oct
Balas

Hehe aamiin bun.. terimakasih sudah berkunjung

11 Oct

Masyaallah, adzan subuh jadi kerinduan yang membuncah dari sang muadzin. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Oct
Balas

Aamiin.. barakallahu fiik bunda. terimakasih atas motivasinya

11 Oct



search

New Post