#Tantangan ke 15

Ibu-ibu zaman dulu memang sangat luar biasa. Tanpa bantuan apapun, mampu untuk melatih anaknya untuk tidak buang air kecil ataupun buang air besar di celana sedini mungkin. Tidak adanya popok sekali pakai membuat ibu-ibu terlatih untuk membiasakan anak-anaknya melakukan toilet training.

Lain halnya dengan saya, bagian dari ibu-ibu zaman sekarang yang sudah keenakan dengan hadirnya popok sekali pakai karena dianggap mampu meringankan tugas ibu dan lebih praktis. Sebagai ibu muda yang masih amatir dalam mengurus bayi yang terkadang juga masih rempong dengan berbagai aktifitas lainnya, saya merasa lebih nyaman untuk menggunakan popok sekali pakai untuk bayi saya dengan panduan pemakaian sesuai anjuran. Namun, sejak bayi saya berusia 9 bulan, walau masih tetap memakai popok sekali pakai, secara perlahan saya juga mulai melatihnya untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet. Bukan suatu hal yang mudah ternyata, terkadang kaki saya sampai keram menunggukan anak saya untuk sampai bisa buang air kecil atau pun buang air besar.

Sayapun mencari solusi untuk "bagaimana cara agar toilet training berjalan dan kaki saya tidak sampai keram". Akhirnya saya ingin coba menggunakan alat toilet training yang bisa dipasang di wc. Awalnya ragu, karena bayi saya sangat aktif, takut makin kuwalahan memegangnya ketika didudukkan di toilet training. Tapi ternyata dugaan saya salah, anak saya malah sangat senang dan tekun ketika didudukkan di toilet trainingnya. Pembelajaran terus berlangsung samapi dengan hari ini, dan sudah hampir 1 bulan belakangan ini, bayi saya hampir tidak pernah buang air besar di popok sekali pakai, dan alhamdulillah, kaki saya juga tidak sampai keram lagi menunggunya di toilet.

Medan, 29 Mei 2020