DUNIA memang tidak menentu. Dunia—sejak awal diciptakan—sudah dibenci oleh tuhan. Dunia sering melalaikan manusia dari urusan akhirat. Sebelum jauh panjang ngomongin dunia, perlu saya jelaskan apa hakikat dunia. Dalam bahasa arab dunia disebut "Dunya" yang artinya pendek. Sesuai dengan namanya, kehidupan dunia adalah kehidupan yang pendek. Dengan atau tanpa kita sadari, hari-hari ini berlalu sangat cepat. Kita merasa bahwa kemaren masih diantar papa mama ke TK, sekarang kita sudah dewasa dan mengantar anak-anak ke sekolah. Kemaren, kita masih bahagia dengan masa kecil dan senang dengan mobil-mobilan. Sekarang, kita suka mobil beneran.

Sebaliknya, hereafter, atau akhirat, dalam bahasa adabnya "Akhirat" berarti panjang, adalah sangat lama. Bagaimana tidak panjang, sehari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Sungguh ini adalah hal luar biasa. Namun, sebagai manusia kita sering melupakan kehidupan yang jauh lebih panjang ini. Dunia, yang pendek, banyak disukai daripada akhirat. Begitu pula, melakukan kegiatan untuk akhirat jauh lebih berat daripada kegiatan yang sifatnya dunia.

Maka tidak heran, jika nanti di akhirat kelak banyak manusia yang menyesal karena kecewa pada diri sendiri karena tidak beramal shalih. Orang-orang yang dahulunya berjibaku beribadah di dunia merasa tenang dan nyaman di akhirat. Mereka tinggal memanen apa yang mereka tanam di dunia. Dunia, dalam arti hina, jika dunia kita jadikan tujuan hidup. Sebalikanya, dunia akan menjadi mulia jika kita gunakan untuk menanam amal kebaikan.

Semoga kita termasuk golongan yang bahagia di akhirat dan bahagia di dunia. Amin.