Andi Winata As'ari

Andi Winata A adalah Guru di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jombang. Suka kejujuran. Suka keadilan sosial. Membenci perbuatan dholim. Penyayang sesa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjadi Adil
materiku86.blogspot.com

Menjadi Adil

Sekarang sudah musim pilkada. Tentu, banyak orang yang dukung sana dan dukung sini. Dukungan kepada siapapun itu adalah hak pribadi masing-masing sesuai dengan apa yang menjadi keyakinannya. Tidak jarang, bahkan bisa dibilang sering, banyak aksi dukung-mendukung yang berbuntut bermusuhan. Buah dari permusuhan itu adalah caci makian, fitnah, hoax, dan hasutan.

Semua dukungan itu sah saja. Semua orasi dan kampanye itu juga boleh. Yang tidak boleh adalah, ketika cara mendukung dan berkampanye kita melanggar syariat Allah. Mendukung itu boleh, asal jangan sampai memfitnah lawan. Suka pada partai dan paslon tertentu juga boleh, asal tidak memaksakan orang lain sama sperti pilihan anda.

Adil sejak dalam fikiran. Dalam ayat Al-Qur'an disebutkan dan diperintahkan, i'dilu hua aqrobu li taqwa, berbuat adilah, sesungguhnya itu lebih mendekatkan diri kepada ketakwaan. Bagaimana cara kita adil dalam pemilu, sebagai seorang pendukung. Tentu, dengan tetap mengutamakan tata krama di atas segalanya. Adil, yaitu dengan obyektif sesuai dengan fakta yang ada. Begitupula ketika nanti pemilu sudah usai, adapun yang kita dukung tidak jadi, maka kita harus tetap gembira. Yaitu, jangan sampai cintamu, dan bencimu terhadap sesuatu menjadikanmu berprilaku tidak adil. Jangan karena tidak suka dengan paslon lain akhirnya kita merasa tidak bersaudara dengan pemilihnya.

Banyak info juga yang masuk ke hp kita tentang hal-hal yang baik maupun buruknya sang paslon. Sebagai muslim yang baik, tentu kita tidak langsung percaya kepada berita tersebut. Apa yang kudu dilakukan? Tentu kroscek ke sumber terpercaya, membandingkan informasi tersebut, dan jangan ada su'udzon dan husnudzon yang terlalu. Karena, jika kita sudah cenderung pada paslon, kita akan mengatakan BENAR meskipun itu salah. Memang sedikit sulit menemukan berita benar di era ini, bagai mencari jarum di dalam jerami. Namun, mencari tahu info paslon yang akan kita pilih adalah wajib hukumnya.

Terlebih. Ini adalah koreksi, bahwa benar tidaknya sesuatu tidak dilihat dari seberapa banyaknya like atau seberapa viralnya. Ini yang jadi salah kaprah. Baiknya, kita telusuri dulu yang kita lihat dan dengar. Setelah dapat berita benar, jangan lantas langsung berkomentar, ingat berfikir 1000 kali sebelum berkata. Mulutmu harimaumu, Jarimu juga harimaumu. Jika kita latah dalam komen dan ngomong tentu akibat buruknya akan kita terima.

Semoga bermanfaat. Semoga pilkada kita membawa pahala dengan saling menghargai, bahkan saling memuji. Tetaplah tenang.

Menjadi Adil https://ijabahdungane.blogspot.com/2019/02/menjadi-adil.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspiratif. Pak Andi. Jangan lupa berkunjung ke tulisan saya.

12 Feb
Balas

Siap pak.

12 Feb



search

New Post