Andy Firmansyah

Seorang Pengawas MI & RA kab. Malang Jatim...

Selengkapnya
Navigasi Web
Korban (Sesajen)
Darin lagi kasih maem kambing

Korban (Sesajen)

"Buk"

Biasa kalau Darin Fairuz Syakira memanggil Neneknya dengan sebutan Ibuk...

"Kenapa kok harus kambing...? Kasihan loh Buk...masih kecil ini kambingnya... "

"Bukan yang kamu kasih makan itu Rin...itu loh...yang besar...yang berbulu hitam."

"O... " sambil melongo, "jadi, yang bapaknya ya...? Jantan kan itu...?"

"Yupz!"

Ibu melihat lebih dekat lagi, untuk memastiken bahwa kambing yang berbulu hitam itu benar² sehat.

"Buk... Kenapa harus kambing...?" Darin mengulangi pertanyaannya.

"Loh kata Pak Mahrus guru agamamu gimana? Masak belum dijelaskan sih."

"Sudah sih Buk... Dulu, waktu nabi Ibrahim mau menghujamkan pisaunya ke leher Ismail, tiba² Ismail diganti dengan seekor domba yang gemuk dan sehat."

"La itu... Sama kan dengan kambing...? Domba kambing, domba kambing... Sama" sambil meng elus² kepala kambing jantan hitam, "cobak Darin lihat ini kambing...gak mau diem dari tadi. Ganas sekali kan...liarrrr... Dia mau lari dan mau nyerunduk siapa saja yang mencoba mendekatinya. Ini menggambarkan bahwa dalam diri manusia ada sifat² kebinatangan sama kayak kambing ini.... Sapi, unta. Semua ada sifat kebinatangan yang kurang baik... semacam rakus, ambisi yang tak terkendali...nyerunduk sana sini, menindas, menyerang, dan tak mengenal hukum dan norma² apapun. Sifat² yang demikian itulah yang harus dibunuh, ditiadakan dan dijadikan korban demi mencapai qurban (kedekatan) diri kepada Allah SWT."

"Emang kenapa dulu Allah kok mengganti Ismail dengan domba...?"

"Ya, kasihan Rin kalau Ismail anak kesayangannya nabi Ibrahim sampai jadi disembelih... Bisa gerung² (meratap) nanti nabi Ibrahimnya... Heuheuheuheuheu."

"Ah, Ibuk bisa aja...hehehehehe... "

"Awalnya sih, manusia telah mengenal korban sejak dini, bahkan sejak putra² pertama nabi Adam. Pada masa nabi Ibrahim dan sebelumnya, manusia seringkali menjadikan manusia sebagai korban (sesajen) kepada tuhan²/ dewa² yang mereka sembah"

"Waduh! Sadis amat Buk...korban manusia? " sela Darin, menambah pertanyaan.

"Yupz! Dulu, di Mesir, gadis tercantik kayak kamu itu... Ya! Kamu Rin...benarrr kamu! dipersembahkan kepada Dewi sungai Nil. Di cemplungkan ke sungai. Tenggelam"

Wajah Darin jadi tersipu malu. Tumben dirinya di elem cantik...

Heuheuheuheu.

Ibuk melanjutkan,

"Sementara di Kanaan, Irak, bayi² dipersembahkan kepada Dewa Baal."

"Wah!" wajah Darin terlihat kaget!

"Suku Aztec di Mexico lain lagi, mereka menyerahkan jantung & darah manusia kepada Dewa Matahari. Di Eropa Utara gila lagi... Orang Viking mengorbankan pemuka² agama mereka kepada Dewa Perang, Odin. Jadi, beruntunglah orang setelah nabi Ibrahim... Sudah gak ada korban manusia lagi... Diganti hewan. Karena Allah sayang kepada manusia. Manusia terlalu mulia & tinggi nilai kalau hanya cuma untuk sesajen aja. Allah sedemikian kasih kepada manusia, sehingga korban manusia tidak diperkenankan"

Ibuk memegang tali kambing kenceng banget! Kambing terlihat berontak.

Kambing jantan melihat kambing betina yang baru dikeluarkannya dari kandang. Napas kambing jantan itu me nderu². Kambing melesat, segera mengejar kambing betina... hingga tali yang dipegang oleh Ibuk terlepas...

"Waduh! Kambingnya lepas Rin... Kambingnya lepas...! Waduh! Piye iki...!"

Kami semua mengejar kambing yang berlari kencang kesana kemari. Kambing malah berlari lagi tambah kencang semangkin menjauh.

Si pemilik kambing berpikir cerdas, ia menuntun kambing betina diperlihatkan kepada kambing jantan yang nampak berahi itu, dan tak beberapa lama kambing jantan itu kembali berlari balik menerkam kambing betina dari belakang

Napasnya semangkin me nderu²...

"Embeeeeekkkkkkk...! Embeeeeekkkkkkk....!"

**

NB

Kami ANDY SEKELUARGA, mengucapken "Selamat Hari Raya Idhul Adha/ Hari Raya Korban kepada semuanya sajalah..."

Mari saling berbagi kebahagiaan dihari yang indah ini.

Kendalpayak

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post