Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut
PENELITIAN TINAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT MENGGUNAKAN PENERAPAN ALOKASI WAKTU DENGAN METODE DRILL PADA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK HS. AGUNG
Disusun Oleh :
ANGGA IRIYANTO, S.Pd
No. UKG : 201503280633
Y A Y A S A N S O F I A M U J A H I D A U T A M A
Akta Yayasan No : 28 Tanggal 27 Januari 2012
S M K H S. A G U N G
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan - Teknik Komputer dan Jaringan Teknik Kendaraan Ringan – Administrasi Perkantoran
IZIN OPERASIONAL : 503.15/015/IV/SK-SMK/BPMPPT/2013; NPSN: 69787351 ; NSS : 402022210005
Jl.Buyut Kaipah Kp.Pulo Bambu Rt 01/02 Karang Bahagia Bekasi Telp.021-9587 8050
Lembar Pengesahan Penelitian Tindakan kelas ini telah disahkan oleh kepala sekolah SMK HS AGUNG pada tanggal 12 Oktober 2022 dengan Judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut Menggunakan Penerapan Alokasi Waktu Dengan Metode Drill Pada Kelas XI Bidang Keahlian Teknik Pemesinan Di Smk Hs. Agung”
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Kab. Bekasi, 12 Oktober 2023
SMK HS AGUNG
Penulis PTK
Subur Taufiq, SE
NIP. -
Angga Iriyanto, S.Pd.
NIP.-
i
ABSTRAK
Angga Iriyanto. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TEKNIK PEMESINAN BUBUT Menggunakan Penerapan Alokasi Waktu Dengan Metode Drill Pada KELAS XI Bidang Keahlian Teknik Pemesinan Di SMK HS. AGUNG.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mende PTKkan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TEKNIK PEMESINAN BUBUT dengan kegiatan belajar menggunakan penerapan alokasi waktu dengan metode drill pada siswa KELAS XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG.
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses kegiatannya meliputi setiap siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahap, seperti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran menerapkan alokasi waktu praktek siswa dengan menggunakan metode drill. Tempat penelitian di SMK HS. AGUNG dan subyek penelitian siswa KELAS XI Teknik Pemesinan dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan sejak 8 Agustus 2022 sampai dengan 2 Oktober 2022. Kegiatan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi, tes dan angket respon siswa.
Hasil penelitian terlihat berdasarkan instrument hasil belajar siswa pada uji validitas dan reliabilitas butir tes uraian mendapakan peningkatan pada setiap siklusnya, seperti pada siklus I terdapat 5 butir soal yang terlihat satu soal yang tidak valid, pada siklus II terlihat peningkatan yang masing-masing butir soal telah mencapai valid, sedangakan pada siklus III terjadi peningkatan yang sangat baik yang masing-masing butir tes soal telah melebihi daftar harga r tabel (35, 0,05) = 0,334. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas seperti, pada siklus I didapat r = 0,237 yang dinyatakan tidak reliabel, pada siklus II didapat r = 0,187 yang juga tidak dinyatakan reliabel, dan siklus III terlihat peningkatan yang baik didapat r = 0,961 yang dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil analisis terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan alokasi waktu dan metode drill, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal ˃ 75, pada siklus I terdapat 11 siswa atau 31,43%, pada siklus II terdapat 17 siswa atau 58,57%, dan pada siklus III terdapat 29 siswa atau 82,86%.
Kata kunci : drill (latihan), alokasi waktu, hasil belajar, penelitian tindakan kelas, Teknik Pemesinan Bubut.
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis PTK saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk meningatkan kinerja sebagai guru di SMK HS AGUNG
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri dengan arahan kurikulum dan kepala sekolah.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di tulis atau dipulikasikan orang lain, kecuali secara tulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan norma yang berlaku.
Kab. Bekasi, 12 Oktober 2022
Yang membuat pernyataan
Angga Iriyanto, S.Pd
iii
Alhamdulillah, atas puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut Menggunakan Penerapan Alokasi Waktu Dengan Metode Drill Pada KELAS XI Bidang Keahlian Teknik Pemesinan Di SMK HS. AGUNG”. Sholawat dan salam kami curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Subur Taufiq, SE Selaku Kepala SMK HS AGUNG yang berbaik hati bersedia meluangkan waktunya dan berbagi ilmu pengetahuan yang dimiliki, serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis.
2. Serta rekan-rekan guru SMK HS. AGUNG yang telah memberikan masukan dan motivasi yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan perlu disempurnakan, dan besar harapan penulis semoga PTK dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Kab. Bekasi, 12 Oktober 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... i
ABSTRAK............................................................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................................................. viii
DAFTAR GRAFIK................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah..................................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah...................................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar......................................................................................................... 8
2. Hakikat Hasil Belajar............................................................................................... 9
3. Hakikat Alokasi Waktu............................................................................................ 10
4. Hakikat Metode Pembelajaran Drill........................................................................ 12
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas.......................................................................... 14
v
B. Kerangka Berfikir......................................................................................................... 16
C. Hipotesis Tindakan....................................................................................................... 17
D. Kriteria Keberhasilan.................................................................................................... 18
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 19
B. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................... 19
C. Desain Penelitian.......................................................................................................... 19
D. Langkah-langkah Tindakan.......................................................................................... 21
E. Instrumentasi dan Teknik Analisis Data....................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil data..................................................................................................................... 30
1. Kegiatan Siklus I...................................................................................................... 30
a. Perencanaan Kegiatan Siklus I............................................................................. 30
b. Tindakan Kegiatan Siklus I................................................................................. 31
c. Observasi Kegiatan Siklus I................................................................................. 34
d. Refleksi Kegiatan Siklus I................................................................................... 35
2. Kegiatan Siklus II.................................................................................................... 36
a. Perencanaan Kegiatan Siklus II........................................................................... 36
b. Tindakan Kegiatan Siklus II................................................................................ 38
c. Observasi Kegiatan Siklus II............................................................................... 41
d. Refleksi Kegiatan Siklus II.................................................................................. 41
3. Kegiatan Siklus III................................................................................................... 43
a. Perencanaan Kegiatan Siklus III.......................................................................... 43
b. Tindakan Kegiatan Siklus III............................................................................... 44
c. Observasi Kegiatan Siklus III.............................................................................. 47
d. Refleksi Kegiatan Siklus III................................................................................. 48
vi
B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................................... 49
1. Hasil Belajar Siswa.................................................................................................. 49
2. Hasil Angket Respon Siswa..................................................................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 57
B. Saran............................................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 59
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 60
vii
Tabel 4.1. Frekuensi hasil belajar siswa siklus I................................................................... 49
Tabel 4.2. Frekuensi hasil belajar siswa siklus II.................................................................. 51
Tabel 4.3. Frekuensi hasil belajar siswa siklus III................................................................. 52
Tabel 4.4. Frekuensi hasil belajar siswa................................................................................ 54
Tabel 4.5. Presentase hasil belajar siswa............................................................................... 54
Tabel 4.6. Hasil angket siswa................................................................................................ 55
viii
Grafik 4.1. Frekuensi hasil belajar siswa siklus I.................................................................. 50
Grafik 4.2. Frekuensi hasil belajar siswa siklus II................................................................. 51
Grafik 4.3. Frekuensi hasil belajar siswa siklus III............................................................... 53
Grafik 4.4. Presentase hasil belajar siswa............................................................................. 54
iXI
Gambar 3.1. Skema alur penelitian model Kemmis dan Robin Mc Taggart........................ 20
Gambar 4.1. Kegiatan pengenalan bagian-bagian mesin bubut............................................ 32
Gambar 4.2. Proses latihan mesin bubut............................................................................... 33
Gambar 4.3. Kegiatan tes siklus I.......................................................................................... 34
Gambar 4.4. Pengenalan eretan mesin bubut........................................................................ 39
Gambar 4.5. Kegiatan latihan siklus II.................................................................................. 40
Gambar 4.6. Proses penjelasan prosedur dan kerja sama antar tim....................................... 45
Gambar 4.7. Kegiatan latihan siklus III................................................................................. 46
Gambar 4.8. Kegiatan tes siklus III....................................................................................... 47
XI
Lampiran 1. Perhitungan Validitas Tes Uraian..................................................................... 80
Lampiran 2. Perhitungan Reliabilitas Tes Uraian................................................................. 85
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket........................................................................... 92
Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket....................................................................... 95
Lampiran 5. Tes Siklus I....................................................................................................... 98
Lampiran 6. Tes Siklus II...................................................................................................... 99
Lampiran 7. Tes Siklus III..................................................................................................... 100
Lampiran 8. Daftar Nilai Siswa............................................................................................. 102
Lampiran 9. Lembaran Job Sheet.......................................................................................... 109
Lampiran 10. Gambar Job Sheet........................................................................................... 110
XIi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan merupakan suatu kegiatan yang menciptakan keterampilan bagi siswa. Kegiatan belajar selalu disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, oleh karena itu banyak sekolah yang membuka berbagai macam program studi demi menciptakan suatu keterampilan dalam dunia pekerjaan yang semakin maju oleh perkembangan teknologi. Seperti pada bidang keahlian teknik pemesinan terdapat banyak kegiatan belajar yang menerapkan suatu pelatihan keterampilan bagi siswanya seperti, melakukan penanganan material secara manual, mengukur dengan alat ukur mekanik presisi, menggunakan perkakas tangan, menggunakan perkakas bertenaga operasi digenggam, membaca gambar teknik, melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda, mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar), serta menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Proses belajar dilakukan dengan bertahap yang dilaksanakan dari tingkatan paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi. Seperti contoh pada pelajaran Praktek Teknik Pemesinan Bubut merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang menerapkan keterampilan siswa dalam penggunaan operasi pemesinan dasar. Oleh karena itu, hasil yang didapatkan seorang siswa sangat mempengaruhi pada suatu keterampilan yang dimiliki siswa untuk kehidupan dunia kerja dan industri.
1
Setiap siswa perlu memahami pengetahuan teori yang terkait dalam mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut agar mampu menggunakan operasi mesin bubut. Selanjutnya siswa memahami pengetahuan setiap proses pada mesin bubut yang diharapkan siswa tersebut dapat melakukan pekerjaan mesin bubut dengan terampil dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
Berbagai kendala dapat dialami pada setiap proses pembelajaran, mulai dari kurangnya sarana dan prasarana yang ada, perlengkapan alat praktek yang kurang mendukung, kondisi mesin yang sudah tidak memungkinkan, banyaknya siswa yang tidak begitu paham dalam praktek, kurangnya pengawasan dan ketegasan dari guru. Sehingga dalam kegiatan belajar siswa yang bersangkutan kurang maksimal. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar praktek Teknik Pemesinan Bubut apakah dapat memberikan keterampilan kepada siswa dengan benar ataupun siswa tidak melakukakan kegiatan belajar sehingga hasil belajar siswa yang diharapkan menjadi kurang maksimal. Setiap yang dilakukan siswa dalam belajar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, jika setiap siswa dalam belajar tidak sungguh-sungguh maka hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal.
Kegiatan pengamatan awal yang dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar pada siswa kelas XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang kurang terampil dalam menggunakan mesin bubut, disebabkan karena
setiap kegiatan praktek berlangsung mesin bubut yang digunakan hanya terbatas dan siswa yang praktek tidak sebanding dengan mesin yang ada. Sehingga kegiatan belajar siswa tidak terorganisir dengan baik, banyaknya siswa yang bermain-main pada saat proses belajar berlangsung bahkan ada siswa yang hanya diam melihat siswa lain yang sedang praktek. Oleh sebab itu, keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut tidak dapat dihasilkan dengan baik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya hasil belajar siswa sangatlah rendah salah satu faktornya ialah pengelolaan pembelajaran yang dibuat guru kurang terorganisir dengan baik.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan seorang guru di SMK HS. AGUNG tersebut menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan simulasi. Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, seterusnya seorang guru tersebut mendemonstrasikan cara penggunaan mesin bubut kepada siswa, selanjutnya meberikan kesempatan seorang siswa untuk bertanya kepada guru tentang penjelasan yang sudah diberikan, setelah itu guru tersebut mempersilakan siswa untuk uji coba dalam penggunaan mesin bubut.
Melihat dari kekurang tersebut, sangat perlu dilakukan langkah-langkah yang baik untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dengan cara menerapkan alokasi waktu dengan metode drill yang berguna untuk
mendapatkan hasil belajar siswa. Secara garis besar penelitian ini dirancang dengan menekankan kepada siswa pada pengembangan diri serta kemampuan berlatih secara terus menerus dalam menggunakan mesin bubut dengan baik dan benar. Tujuan penelitian ini merupakan penelitian action research, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kelas dengan menggunakan metode ilmiah. Action research merupakan langkah nyata untuk mencari cara yang cocok untuk memperbaiki keadaan dalam kelas dan meningkatkan pemahaman terhadap lingkungan di dalam kelas. Penelitian ini berperan menggunakan penelitan tindakan kelas (Classroom Action Research) yang merupakan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki atau mengembangkan cara mengajar guru.
Penelitian tindakan ini menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu adanya tindakan atau perlakuan yang dilakukan seorang guru atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka. Langkah penelitian eksperimen dengan melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan di dalam kelas, mengidentifikasi masalah, melakukan pemecahan masalah, membuat rencana penelitian, melakukan eksperimen, menganalisis data, mendekatan data, dan membuat laporan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK HS. AGUNG, bertempat di Jl. Kampung Pulo Bambu Rt 01 Rw 02, Desa Karang Bahagia, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. SMK HS. AGUNG membuka dua jurusan, yakni jurusan teknik mesin industri dan jurusan teknik komputer
jaringan. Jumlah siswa pada jurusan teknik mesin industri di SMK HS. AGUNG berjumlah 1 kelas yang terdiri dari 35 siswa. Sekolah tersebut memiliki workshop pemesinan yang memiliki dua buah mesin bubut akan tetapi ala-alat perlengkapan yang dibutukan praktek kurang memadai sehingga dalam praktek terjadi kendala. Mesin bubut yang digunakan tidak sebanding dengan jumlah siswa sehingga dalam pembelajaran menjadi kurang efektif. Lingkungan sekolah yang dikelilingi oleh perkampungan, yang mayoritas dari orang tua tersebut hanya bekerja sebagai petani, sehingga siswa tersebut tidak ada wawasan yang mendalami dunia mesin industri. Pengaruh lingkungan dan ekonomi siswa mempengaruhi kegiatan dalam belajar mengajar guru, sehingga perlu dilakukan tindakan yang benar untuk mencapai tujuan dalam belajar.
Pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunan mesin bubut terhadap kegiatan belajar yang sudah diberikan, sehingga siswa dapat menggunakan mesin bubut dengan baik. Menerapkan metode pembelajaran drill diharapkan dapat menjadi solusi meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi permasalahanya sebagai berikut:
1. Masalah apa saja yang dihadapi siswa dalam proses belajar ?
2. Apakah sikap siswa dalam belajar mempengaruhi hasil belajar siswa ?
3. Faktor apakah yang menyebabkan siswa kurang terampil dalam praktek Teknik Pemesinan Bubut ?
4. Apakah dengan penambahan sarana dan prasarana dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMK HS. AGUNG ?
5. Apakah penggunaan alokasi waktu dengan menggunakan metode pembelajaran drill dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di SMK HS. AGUNG ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan sehingga perlu dilakukan pembatasan masalah, penulis membatasi permasalahan penelitian pada penerapan alokasi waktu dengan metode pembelajaran drill pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut kelas XI di SMK HS. AGUNG.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: “Apakah penerapan alokasi waktu dengan metode pembelajaran drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut pada KELAS XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG?”.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMK HS. AGUNG pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
2. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG.
3. Menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa di SMK HS. AGUNG.
8
BAB II LANDASAN TEORIA. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan setiap orang untuk memperoleh suatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri. Belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar.1 Belajar juga dapat diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukkan individu untuk mencapai tujuan perubahan diri melalui proses latihan, pengulangan dan perubahan terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.2
Sardiman A.M menyatakan bahwa secara umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang memungkinkan berwujud pribadi, fakta, konsep, ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah:
1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h. 44.
2 Mulyati. Pengantar Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Quality Publishing, 2007). h. 4.
8
a. Proses internalisasi dari sesuatu kedalam diri yang belajar, dan
b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.3
Belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil belajar dari praktek atau latihan.4 Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.5
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli tentang hakikat belajar, maka dapat disimpulkan belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku positif berdasarkan interaksi dan pengalaman dengan cara membaca, melihat, mengamati, mencoba, mengikuti, dan mendengar.
2. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan penguasaan yang telah dicapai oleh siswa dari apa yang telah dipelajari. Ada beberapa pendapat ahli tentang hasil belajar. Nasution mengatakan hasil belajar adalah sesuatu yang dapat dilakukan atau
3 Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada, 1986). h. 22.
4 Nana Sudjana. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. (jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1991). h. 5.
5 Nana Sudjana. Cara Belajar Siswa Aktif. (Bandung: CV. Sinar Baru, 1989). h. 5.
dikuasai siswa sebagai hasil pembelajaran.6 Sudjana mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.7 Selain itu Iskandar mengatakan hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan tingkah laku yang permanen pada diri orang yang belajar, perubahan tersebut yang diharapkan adalah perubahan positif.8 Abdurrahman mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.9 Selain itu hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.10
Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku seseorang secara nyata setalah melakukan kegiatan belajar sehingga mendapatkan penguasaan keterampilan dan pengetahuan.
3. Hakikat Alokasi Waktu
Alokasi berhubungan dengan waktu, tenaga, dan biaya. Dalam halnya waktu, maksudnya memanfaatkan waktu yang singkat yang dimiliki oleh anak disekolah.11 Menentukan tingkat alokasi suatu kegiatan, ukuran yang dipakai adalah hasil yang diperoleh dengan kegiatan yang telah dilakukan.
6 S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. (Bandung: PT. Bumi Aksara, 1999). h. 61.
7 Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010). h. 15.
8 Iskandar. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009). h. 102.
9 Asep Jihad dan Abdul Haris. op cit. h. 14.
10 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). h. 33.
11 Suparno, Sulaiman sahlan, dan Ruslan Efendy. Dimensi-dimensi Mengajar. (Bandung: CV. Sinar Baru, 1988). h. 11.
Waktu adalah suatu komoditas yang paling bernilai. Waktu merupakan suatu jenis sumber daya yang tidak dapat diperbarui.12 Alokasi waktu merupakan waktu yang direncanakan dan dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bahwa waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang, sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa ialah bisa atau tidaknya mengatur waktu yang tersedia untuk belajar.
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan baik jika prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang baik. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar yang memuaskan, seperti: tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar, dan hal-hal lain yang relevan dengan kegiatan belajar.13
Berdasarkan uraian diatas tentang alokasi waktu dapat disimpulkan bahwa alokasi waktu merupakan suatu peningkatkan kualitas belajar dan penguasaan materi belajar, dengan mempersingkat waktu belajar, meningkatkan kemampuan guru, memperbaiki waktu belajar yang tidak baik tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar. Alokasi waktu dapat dilakukan dengan menerapkan suatu penjadualan dalam belajar, sehingga dalam kegiatan belajar akan menciptakan kegiatan yang efektif. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar guru menjadi pihak yang aktif.
12 Dandan Riskomar. Manajemen waktu. (Jakarta: Binarupa, 1990). h. 3.
13 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1999). h. 126.
4. Hakikat Metode Pembelajaran Drill
Metode merupakan salah satu hal yang terpenting dalam proses mengajar bagi seorang guru, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai jika seorang guru tersebut tidak memahami metode tersebut. Ada beberapa pendapat ahli yang menyatakan tentang metode pembelajaran. Metode mengajar merupakan cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.14 Winarno Surakhmad menegaskan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pengajaran diberikan kepada murid-murid disekolah.15 Metode merupakan cara, yang didalamnya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.16
Metode drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.17 Metode drill merupakan suatu teknik yang dapat diartikan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.18 Selain itu metode drill merupakan salah cara mengajar yang baik
14 Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002). h. 76.
15 B. Suryobroto. Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru Dalam Proses Belajar Mengajar. (Yogyakarta: Amarta Buku, 1986). h. 3
16 Ibid.
17 Nana Sudjana. op cit. h. 86.
18 Roestiyah N. K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008). h. 125.
untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan tertentu dan memilihara kebiasaan- kebiasaan yang baik.19
Kegiatan belajar yang dilakukan secara terus menerus atau berulang ulang akan menghasilkan suatu keterampilan dalam diri seseorang. Sebelum melakukan metode drill maka perlu diketahui tentang latihan. Setiap orang perlu menyadari bahwa latihan itu berguna bagi kegiatan sehari-hari dan juga berguna untuk melengkapi kegiatan belajar dalam memahami suatu materi yang diberikan. Kegiatan awal yang harus dilakukan ialah setiap guru harus memberikan arahan dan pemahaman tentang tujuan pembelajaran sehingga siswa tersebut memahami tujuan latihan yang dilakukan oleh dirinya.
Metode drill memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain beberapa kelebihannya yaitu:
a. Memperoleh keterampilan siswa secara maksimal.
b. Menciptakan kebiasaan yang baik.
c. Memberikan kecepatan dalam melakukan sesuatu.
d. Mempermudah untuk selalu melakukan sesuatu.
e. Memberikan konsentrasi yang penuh untuk melakukan kegiatan
Selain kelebihan yang telah diuraikan di atas, metode drill juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:
a. Dapat menimbulkan rasa bosan karena melakukan kegitan berulang- ulang.
19 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. op cit. h. 108.
b. Menghambat bakat siswa dalam berinovasi.
c. Membentuk kebiasaan yang kaku dalam belajar.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tentang metode drill, maka dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan latihan berulang-ulang atau terus menerus sehingga mendapatkan keterampilan siswa yang baik dari sesuatu yang telah dipelajari.
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan pertama kali dipergunakan oleh ahli psikologi sosial yang berasal dari amerika bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Penelitian tindakan kelas memang berasal dari barat yang dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) di indonesia disebut dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemecahan masalah yang sering terjadi pada bidang ilmu. Penelitian tindakan kelas ini memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu tujuan dalam pembelajaran.
Ada beberapa pendapat ahli tentang penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.20 Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukkan oleh guru di kelas sendiri melalui refleksi
diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
20 Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
h. 3.
meningkat.21 Kurt Lewin mengatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.22 Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seorang dalam mengorganisasikan suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.23
Berdasarkan pendapat para ahli tentang penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan seorang guru untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang efektif dengan menggunakan langkah-langkah sebagai seperti perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan empat tahap antara lain sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan adalah membuat suatu rancangan dengan mengembangkan situasi yang terjadi, dibuat berdasarkan pengamatan pertama untuk melihat masalah yang ada dan aspek untuk memecahkan masalah tersebut.
21 Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: Yrama Widya, 2009). h. 3.
22 Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa, 2008). h. 42.
23 Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011). h. 210.
b. Tindakan
Tindakan adalah kegiatan yang dilakuakan secara secara terencana sesuai dengan susunan yang direncanakan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki setiap masalah yang ada.
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara pengamatan dari suatu tindakan. Kegiatan observasi ini dengan cara melakukan pengumpulan data yang berupa hasil dari proses kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang mengevaluasi dari hasil tindakan yang dicatat dalam observasi. Kegiatan ini mencangkup melihat, merenungkan, dan memperbaiki setiap masalah dalam pembelajaran.
B. Kerangka Berfikir
Kegiatan belajar Teknik Pemesinan Bubut siswa dilakukan di dalam bengkel permesinan, melihat kurangnya sarana dan prasarana yang ada di dalam menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Kegiatan belajar dilakukan dengan menjelaskan materi tentang mesin bubut, mendemonstrasikan cara dan fungsi bagian-bagian mesin bubut, memberikan pertanyaan kepada siswa tentang mesin bubut, dan setelah itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menggunakan mesin bubut.
Permasalahannya hasil belajar siswa menjadi kendala karena kegiatan belajar praktek mesin bubut siswa yang kurang maksimal, siswa tidak dapat berlatih menggunakan mesin bubut dengan maksimal karena kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan. Oleh itu penelitian ini mencoba menerapkan alokasi waktu dengan metode pembelajaran drill. Kegiatan pembelajaran ini berpusat pada pengembangan kemampuan keterampilan siswa dalam praktek mesin bubut, siswa melakukan pekerjaan mesin bubut dengan menyelesaikan job sheet dan diberikan bimbingan oleh guru, melatih sikap kemandirian, memberikan bekal pengetahuan tentang mesin bubut, memberikan pelatihan dan pengembangan dalam memasuki dunia kerja, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, dan meningkatkan kinerja suatu keterampilan. Oleh karena itu, diharapkan menerapkan metode pembelajaran drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori diatas maka hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah : “Bila diterapkan alokasi waktu dengan metode pembelajaran drill pada kegiatan belajar maka akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran praktek Teknik Pemesinan Bubut pada KELAS XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG”.
E. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan yang diharapkan dari penelitian tindakan ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan ini dianggap berhasil jika lebih dari 75% siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
19
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggunakan mesin bubut pada siswa KELAS XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG pada mata pelajaran praktek Teknik Pemesinan Bubut, dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan digunakan.
B. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di jurusan Teknik Pemesinan di SMK HS. AGUNG yang beralamat Kp. Pulo Bambu Rt 001/002 desa karang bahagia kecamatan karang bahagia, kabupaten bekasi. Penelitian ini dilakukan pada siswa KELAS XI teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG, yang terdapat 1 kelas dengan jumlah siswa KELAS XI TP 35 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan agustus sampai dengan Oktober 2022 (semester genjil).
C. Desain Penelitian
Penelitian ini didesain menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Proses penelitian ini mengunakan desain penelitian Kemmis dan Robin Mc. Taggart pada tahun 1988. Mereka memiliki empat komponen tindakan
19
(perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya.1
Gambar 3.1: Skema alur penelitian model Kemmis dan Robin Mc. Taggart2
Pada penelitian tindakan kelas ini akan dijabarkan langkah-langkah proses penelitian seperti:
1. Perencanaan
Perenacanaan merupakan pengembangan yang terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, yang disusun berdasarkan pengamatan awal untuk melihat masalah yang ada dan aspek masalah yang perlu ditingkatkan.
2. Tindakan
Tindakan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan tersusun. Hal ini dilakukan untuk menjalankan pemecahan masalah yang sudah direncanakan.
1 Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011). h. 214.
2Ibid. h. 215.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan dengan cara melihat dan mencatat seluruh kegiatan tindakan, untuk melihat apa yang terjadi pada saat tindakan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi semua kegiatan tindakan dan observasi, dengan melihat dan mengamati hasil data-data yang didapat pada saat observasi. Kegiatan ini berharap memperbaiki semua kegiatan yang telah berlangsung.
D. Langkah-langkah Tindakan
Penelitian ini dimulai dengan persiapan penelitian, siklus I dan II, analisa data dan laporan hasil penelitian. Kegiatan penelitian ini dapat mengalami penambahan, penambahan tersebuat adalah penambahan siklis III dan seterusnya sampai tercapainya kriteria pencapaian tujuan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dialakukan pada tahap ini dengan metode drill
sebagai berikut:
a. Pembentukkan kelompok pada siswa dalam praktek.
b. Membuat job sheet.
c. Membuatan langkah kerja atau prosedur kerja dalam pengerjaan mesin bubut.
d. Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
e. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode
drill.
f. Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa, guru dan situasi kelas.
g. Membuat lembar penilaian kerja.
h. Pembuatan media simulasi video pembelajaran mengenai bagian- bagian mesin bubut, parameter pembubutan, dan mengoperasikan mesin bubut.
i. Alokasi waktu pembuatan job sheet selama 35 menit didapat dari uji coba langsung oleh peneliti dalam pembuatan job sheet.
2. Penelitian Siklus I dan Siklus II
a. Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran drill.
b) Penerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompok pada siklus I.
c) Mempersiapkan media video pembelajaran mengenai bagian- bagian mesin bubut.
d) Mempersiapkan modul pemesinan.
e) Mempersiapkan job sheet.
f) Membuat lembaran pengamatan guru dan siswa.
g) Membuat lembaran penilaian kerja.
h) Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
2) Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah membentuk kelompok siswa dalam praktek, guru menjelaskan dan mensimulasikan dengan media video pembelajaran mengenai bagian-bagian mesin bubut, siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya tentang memahami bagian-bagian mesin bubut, siswa menganalisis tentang bagian-bagian mesin bubut, dan siswa melakukan kegiatan latihan (drill) job sheet mesin bubut dengan menerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya.
3) Observasi
Kegiatan pada tahap ini melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap guru, siswa dan situasi di kelas dengan mencatat lembaran pengamatan guru dan siswa serta mengisi lembar penilaian kerja siswa dan mengamati waktu pekerjaan siswa
dalam praktek. Selain itu juga menyebarkan angket kepada siswa sebagai respon terhadap kegiatan belajar.
4) Refleksi
Kegiatan pada tahap ini melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dan berdiskusi terhadap hasil penilaian dan alokasi waktu praktek siswa yang didapat dari hasil observasi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Merencanakan kegiatan belajar mengajar yang telah diperbaiki berdasarkan hasil analisis refleksi pada siklus I terdiri dari :
a) Mempersiapkan media video pembelajaran mengenai parameter pembubutan dan mengoperasikan mesin bubut.
b) Mempersiapkan modul pemesinan.
c) Memberikan job sheet yang sama dilakukan pada siklus I.
d) Penerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya pada siklus II.
e) Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
2) Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah disiapkan pada tahap perencanaan siklus II. Kegiatan belajar dengan menjelaskan dan mensimulasikan dengan media video pembelajaran mengenai parameter pembubutan dan mengoperasikan mesin bubut, siswa
berdiskusi dengan teman sekelompok, siswa menganalisis dari materi parameter mesin bubut dan mengoperasikan mesin bubut, dan siswa melakukan kegiatan latihan (drill) job sheet mesin bubut dengan menerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya.
3) Observasi
Kegiatan pada tahap ini melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap guru, siswa dan situasi di kelas pada tindakan siklus II dengan mencatat lembaran pengamatan guru dan siswa serta mengisi lembar penilaian kerja siswa dan mengamati alokasi waktu praktek siswa, serta menyebarkan angket kepada siswa sebagai respon terhadap kegiatan belajar.
4) Refleksi
Melakukan analisis evaluasi terhadap hasil belajar siswa dan berdiskusi dengan guru yang didapat dari hasil observasi seperti, lembar pengamatan siswa, lembar penilaian siswa dan alokasi waktu praktek siswa. Setelah didapat hasil refleksi dengan melihat apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum. Jika kegiatan belajar belum memenuhi kriterian keberhasilan maka dilakukan tindakan pada siklus III serta melakukan perbaikan untuk siklus selanjutnya.
3. Analisis Data
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisa data keseluruhan yang didapat dari hasil pengamatan aktifitas siswa dan guru.
4. Laporan Hasil Penelitian
Pembuatan laporan dilakukan setelah analisa data selesai dibuat, laporan berisikan tentang semua hasil penelitian yang diawali dari tahap persiapan sampai terbentuknya laporan hasil penelitian.
E. Instrumen dan Teknik Analisis Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat soal tes, angket, lembar observasi dan catatan lapangan. Selanjutnya dilakukan perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen untuk mengetahui tingkat keampuhan instrumen tersebut.
a. Perhitungan validitas instrumet tes uraian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment.3
𝒓𝒙𝒚
= 𝐍 ∑ 𝒙𝒚 − (∑ 𝒙)(∑ 𝒚)
�{𝑵 ∑ 𝒙𝟐 . (∑ 𝒙)𝟐}{𝑵 ∑ 𝒚𝟐 . (∑ 𝒚)𝟐}
Keterangan :
N = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi product moment
XIy
3 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009). h. 72.
ΣXI = Jumlah skor tiap butir soal ΣY = Jumlah skor total
ΣXI2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total
ΣXIY = Jumlah Hasil kali XI dan Y
b. Perhitungan reliabilitas instrument berupa tes uraian dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha,4 yaitu :
𝒓𝟏𝟏 = �
𝒏
𝒏 − 𝟏∑ 𝝈𝟐
𝒃
𝝈
𝟐
� �𝟏 − �𝒕
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen n = Banyaknya butir
𝑏
∑ 𝜎2 = Jumlah varians butir
𝑡
𝜎2 = Varian total
c. Perhitungan validitas instrumen berupa angket dengan pilihan “ya” dan “tidak” dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial,5 yaitu :
𝒓 = 𝑴𝒑− 𝑴𝒕 𝒑
𝒑𝒃𝒊𝒔
𝑺𝒕 √𝒒
4Ibid. h. 109.
5Supardi.Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.(Jakarta: PT. Ufuk Publishing House, 2012). h. 169.
Keterangan :
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = Koefisien korelasi point biserial
𝑀𝑝 = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
𝑀𝑡 = Rerata skor total
𝑆𝑡 = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi subjek dengan skor = Banyaknya subjek dengan skor
Jumlah responden
q = Proporsi subjek dengan skor = 1 – P
Rumus untuk mencari nilai standar deviasi
∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐
𝑺 = √ 𝑵
𝑵
Keterangan :
𝑆 = Standar deviasi
∑𝑋 = Jumlah skor total
∑𝑋2 = Jumlah kuadrat skor N = Jumlah responden
d. Perhitungan reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus K – R20,6 yaitu :
𝒓 = � 𝑲
𝑽𝒕 − ∑ 𝒑𝒒
𝟏𝟏
𝑲 − 𝟏� . �
𝑽𝒕 �
6Suharsimi Arikunto. op cit. h. 115.
Keterangan :
𝑟11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
𝑉𝑡 = Varians total
p = Proporsi subjek dengan skor = Banyaknya subjek dengan skor
Jumlah responden
q = Proporsi subjek dengan skor = 1 – P Rumus untuk mencari nilai varians :
𝑽 =
∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐
𝑵
𝑵
V = Varians
∑𝑋 = Jumlah skor total
∑𝑋2 = Jumlah kuadrat skor N = Jumlah responden
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan cara memberikan seperangkat soal tes kapada siswa. Pengambilan data peningkatan hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan angket kepada siswa. Pengambilan data kinerja penelitian dilakuakan dengan cara memberikan lembar obsevasi kepada guru dan peneliti. Hasil tes, angket, dan lembar observasi juga digunakan sebagai data kaulitatif dan kuantitatif.
30
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Data
1. Kegiatan Siklus I
a. Perencanaan Kegiatan siklus I
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran peneliti memiliki perencanaan sesuai dengan penerapan metode drill dalam kegiatan siklus I, seperti :
a. Guru membuat kelompok dalam praktek.
b. Guru mensimulasikan bagian-bagian mesin bubut dengan menggunakan media video yang dibuat guru.
c. Siswa mencari informasi tentang bagian-bagian mesin bubut pada modul yang diberikan guru.
d. Siswa melakukan pengamatan pada bagian-bagian mesin bubut.
e. Siswa melakukan latihan dalam penggunaan bagian-bagian mesin bubut.
f. Siswa melakukan latihan mengerjakan job sheet dengan alokasi waktu selama 35 menit.
g. Siswa bekerja sama dengan teman sekelompok.
Pertemuan kegiatan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 8 Agustus 2022 dengan pembahasan materi pembahasan pengenalan bagian-bagian mesin bubut dan melakukan kegiatan latihan. Pertemuan kedua
30
dilaksanakan pada hari Selasa 9 Agustus 2022 dengan melakukan kegiatan latihan dan melaksanakan tes.
b. Tindakan kegiatan siklus I
Pertemuan pertama, Senin, 8 Agustus 2022 dimulai pukul
07.30 Wib, kegiatan pertama dimulai dengan membaca do’a dan mengucapkan salam, setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa. Sebelum melakukan kegiatan belajar guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang diketahui siswa pada bagian-bagian mesin bubut, akan tetapi kebanyakan siswa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, guru menjelaskan materi tentang bagian-bagian mesin bubut dengan menggunakan media video yang sudah disediakan oleh guru. Selama proses pembelajaran ada sebagian siswa yang memperhatikan akan tetapi ada siswa yang selalu mengobrol dengan teman sebangkunya, selanjutnya guru tersebut menegur siswa yang sedang mengobrol dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang dijelaskan akan tetapi siswa tersebut tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu guru memberikan penjelasan kembali kepada siswa tersebut.
Kegiatan selanjutnya guru membentuk kelompok untuk mengajak siswa ke bengkel pemesinan untuk melihat langsung mesin bubut sambil memberikan demonstrasi kepada siswa secara bergiliran untuk lebih efektif dalam menjelaskannya. Selama kegiatan tersebut
guru memberikan kesempatan siswa untuk aktif menganalisis terhadap bagian-bagian mesin bubut, dengan dibimbing langsung oleh guru.
Gambar 4.1. Kegiatan pengenalan bagian-bagian mesin bubut.
Kegiatan selanjutnya siswa berdiskusi dari hasil analisis yang didapat, selanjutnya siswa mempresentasikan pada kelompok lainnya. selama mempresentasikan kelompok lain diperbolehkan bertanya pada kelompok yang mempresentasikan. Setelah itu kegiatan berlanjut sampai siswa selesai mempresentasikan. Kegiatan berlangsung lebih lama dari perencanaan, oleh sebab itu guru mengumumkan untuk melanjutkan kegiatan dipertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 9 Agustus 2022, kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 wib, kegiatan dimulai dengan membaca doa dan mengucapkan salam, setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengulas materi bagian-bagian mesin bubut untuk meningkatkan
keaktifan siswa. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan latihan.
Gambar 4.2.Proses latihan mesin bubut
Kegiatan latihan dimulai dengan mengumpulkan siswa sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang prosedur kerja dari job sheet yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Setelah itu setiap kelompok diberikan kesempatan latihan secara bergantian. Setiap kelompok mengerjakan job sheet diberikan waktu dalam mengerjakannya selama 35 menit. Selama kegiatan latihan ada banyak kelompok yang tidak mengikuti prosedur sehingga dalam mengerjakan job sheet banyak yang melebihi waktu yang diterapkan.
Setelah selesai kegiatan latihan guru mengkondisikan siswa untuk melakukan tes, siswa hanya diperbolehkan mengeluarkan alat tulis dan guru membagiakan soal kepada siswa. Guru mengintruksikan kepada siswa agar mengerjakan sendiri tes tersebut, pada saat tes ada
siswa yang bertanya kepada temannya dan guru langsung menegur siswa tersebut.
Gambar 4.3. Kegiatan tes siklus I
Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil tes yang telah dikerjakan, dan sebelum mengakhiri pertemuan siswa diminta untuk mengisi angket tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, setelah selesai siswa mengumpulkan angket dan guru menutup kegiatan belajar.
c. Observasi kegiatan siklus I
Proses observasi kegiatan siklus I masih belum maksimal, siswa kurang aktif pada proses belajar dan belum siap untuk melakukan latihan. Kegiatan awal latihan siswa belum dapat menggunakan bagian-bagian mesin bubut. Banyak siswa yang terlihat takut menggunakan mesin bubut dan masih memerlukan waktu yang lama untuk mengerjakan job sheet.
d. Refleksi kegiatan siklus I
Kegiatan pembelajaran siklus I, dari data observasi siswa masih belum dapat melakukan latihan dengan maksimal, seperti :
1) Siswa terlihat belum siap untuk melakukan latihan.
2) Selama kegiatan latihan banyak siswa tidak mengikuti prosedur.
3) Banyak siswa yang belum mencapai waktu yang sudah ditentukan.
4) Siswa masih belum paham dalam penggunaan bagian- bagian mesin bubut, sehingga terlihat kesulitan dalam praktek.
5) Berdasarkan analisis hasil belajar didapat 24 siswa atau 68,57% mendapatkan nilai kurang dari 75 dan siswa 11 siswa atau 31,43% mendapat nilai diatas 75.
Berdasarkan hasil observasi terdapat kekurang-kekurangan, oleh karna itu peneliti memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Kegiatan latihan untuk siklus II peneliti memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I antara lain :
1) Mengadakan latihan kerja sama antar tim sebagai persiapan siswa untuk melakukan latihan dengan baik
2) Guru mengingatkan kembali kepada siswa cara penggunaan bagian-bagian mesin bubut
3) Guru memberikan pengarahan terhadap prosedur kerja yang baik dan benar.
4) Siswa memfokuskan waktu penyelesaian dan hasil benda kerja.
5) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali terhadap materi yang disampaikan oleh guru untuk dapat mempersiapkan tes.
Setelah dilakukan perbaikan diharapkan siswa dapat melakukan latihan dengan tepat dan benar, selain itu juga siswa dapat mengerjakan job sheet dengan tepat sesuai dengan waktu yang digunakan.
2. Kegiatan siklus IIa. Perencanaan kegiatan siklus II
Berdasarkan refleksi kegiatan siklus I terdapat kekurangan- kekurangan yang ada pada kegiatan siklus I, sehingga tujuan pembelajaran pada siklus I belum tercapai, seperti :
1) Siswa terlihat belum siap untuk melakukan latihan.
2) Selama kegiatan latihan banyak siswa tidak mengikuti prosedur.
3) Banyak siswa yang belum mencapai waktu yang sudah ditentukan.
4) Siswa masih belum paham dalam penggunaan bagian- bagian mesin bubut, sehingga terlihat kesulitan dalam praktek.
5) Berdasarkan hasil nilai, banyaknya siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum.
Melihat kekurangan-kekurangan siklus I perlu adanya tindakan yang harus dilakukan pada siklus selanjutnya, sehingga pada kegiatan siklus II perlu adanya perencanaan yang baik dari siklus sebelumnya, seperti :
1) Melakukan kegiatan kerja sama secara tim.
2) Menekankan waktu 35 menit yang harus dicapai dalam pengerjaan job sheet.
3) Guru mengingatkan kembali tentang cara penggunaan bagian-bagian mesin bubut dan mempelajari materi yang disampaikan guru dengan sungguh-sungguh.
4) Siswa melakukan pekerjaan job sheet dengan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.
Kegiatan siklus II direncakan terdiri dari dua pertemuan dilaksanakan pada senin 15 Agustus 2022 dan selasa 16 Agustus 2022. Pertemuan pertama dengan penyajian materi mengenai pengenalan eretan dan skala pengukuran pada eretan mesin bubutserta parameter pembubutan dengan menggunakan media video. Pertemuan kedua
dengan melakukan kegiatan latihan job sheet dan waktu pengerjaan selama 35 menit yang sama dengan siklus I serta melakukan tes.
b. Tindakan kegiatan siklus II
Pertemuan pertama, 15 Agustus 2022 kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 wib, kegiatan pertama dimulai dengan membaca do’a dan mengucap salam, setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan fungsi eretan mesin bubut dan skala pengukuran yang ada pada eretan serta parameter pembubutan dengan dibantu media video yang ditampilkan oleh guru. Selesai penjelasan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, seorang siswa bertanya membaca skala pengukuran pada eretan melintang. Guru menjawab pertanyaan dan menjelaskan cara membaca skala pada mesin bubut.
Kegiatan selanjutnya guru membuat kelompok yang sama dengan yang sebelumnya, setelah itu guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang prosedur kerja dengan teman timnya, selanjutnya guru mengajak siswa ke bengkel pemesinan serta memberikan pengarahan tentang prosedur cara membaca skala pengukuran pada eretan mesin bubut serta parameter pembubutan.
Gambar 4.4. Pengenalan eretan mesin bubut.
Selanjutnya siswa dengan timnya melakukan analisis pada eretan mesin bubut dan parameter mesin bubut serta melakukan diskusi dengan timnya. Setelah melakukan analisis siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi dengan timnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya hasil job sheet yang dibuat. Guru memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan serta memberitahukan kepada siswa agar mempersiapkan diri untuk melakukan latihan pembuatan benda kerja pada pertemuan selanjutnya, setelah itu guru mengucapkan salam.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa 16 Agustus 2022, kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 Wib, kegiatan dimulai dengan membaca do’a dan mengucapkan salam, setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru mempersiapkan perlengkapan mesin bubut serta benda kerjanya, sebelum kegiatan dimulai guru mengintruksikan kepada siswa tentang prosedur kerja yang harus
dipatuhi oleh siswa serta memperingatkan keselamatan kerja dalam pengerjaan mesin bubut.
Gambar 4.5. Kegiatan latihan siklus II
Kegiatan selanjutnya siswa berkumpul dengan timnya, selanjutnya siswa mempersiapkan latihan dengan mesin bubut secara bergantian. Selama proses latihan berjalan ada sebagian kelompok yang masih belum mematuhi prosedur kerja sehingga hasil benda kerja yang kurang meksimal, ada siswa yang tidak memakai perlengkapan alat keselamatan kerja pada saat praktek, dan ada siswa yang tidak memakai penggunaan parameter pembubutan serta tidak lancar menggunakan eretan memanjang dan melintang, sehingga banyak sekali hasil benda kerja kelompok siswa tidak sesuai yang diharapkan. Setelah selesai melaksanakan kegiatan latihan siswa mengkondisikan untuk melakukan tes, pada proses tes guru memberikan angket kepada siswa dan diisi setelah selesai
melaksanakan tes. Setelah jam pelajaran berakhir guru menutup kegiatan belajar dan mengucapkan salam.
c. Observasi kegiatan siklus II
Kegiatan belajar pada siklus II sudah lebih baik, proses latihan kerja sama antar tim dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menggunakan mesin bubut. Selama proses observasi, siswa dapat meningkatkan kemampuan menggunakan mesin bubut namun masih terkendala pada penggunaan eretan memanjang dan melintang sehingga hasil benda kerja tidak halus serta masih banyak siswa yang mengabaikan alat keselamatan kerja pada saat praktek.
d. Refleksi kegiatan siklus II
Proses pembelajaran siklus II, dari hasil data observasi siswa sudah dapat melakukan latihan dengan baik, seperti :
1) Siswa terlihat sudah siap untuk melakukan latihan.
2) Proses kegiatan observasi juga terlihat kegiatan latihan berjalan sesuai dengan perencanaan waktu.
3) Siswa sudah memahami cara penggunaan eretan dan bagian-bagian mesin bubut lainnya.
Namun dapat dilihat pada saat kegiatan ada kekurangan pada saat latihan seperti,
1) Siswa yang kurang baik dalam menggunakan skala pengukuran.
2) Banyaknya siswa yang mengabaikan dalam penggunaan alat keselamatan.
3) Masih ada siswa yang belum menyelesaikan waktu pengerjaan pada saat latihan.
4) Berdasarkan analisis terdapat 18 siswa atau 51,43% mendapat nilai dibawah 75 dan 17 siswa atau 48,57% mendapat nilai diatas 75.
Peneliti menganalisa dari setiap kegiatan siklus II, melihat dari kekurangan yang didapat diperlukan tindakan siklus selanjutnya, karena dari data yang didapat belum tercapainya 75% siswa yang mendapat nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Sehingga peneliti memperbaiki kegiatan latihan, seperti :
1) Menekankan siswa dalam menggunakan alat keselamatan kerja.
2) Memberikan latihan yang maksimal dalam penggunaan eretan dan parameter pembubutan serta memberikan penjelasan dalam penggunaan eretan secara otomatis
3) Menekankan siswa dalam pencapaian waktu dengan tepat.
4) Peneliti juga memberikan reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik sebagai umpan balik untuk siswa agar dapat melakukan latihan secara maksimal.
Setelah dilakukan perbaikan diharapkan siswa dapat melakukan latihan dengan baik dan benar.
3. Kegiatan siklus III
a. Perencanaan kegiatan siklus III
Berdasarkan refleksi kegiatan siklus II terdapat kekurangan- kekurangan yang ada pada kegiatan siklus II, sehingga tujuan pembelajaran pada siklus II belum tercapai, seperti :
1) Siswa masih terlihat susah menggunakan skala pengukuran.
2) Siswa tidak memakai alat keselamatan dalam praktek.
3) Terdapat beberapa siswa yang tidak selesai mengerjakan job sheet dengan waktu 35 menit.
4) Hasil belajar siswa dari tes terdapat 51,43%siswa yang belum memenuhi nilai KKM dan belum tercapainya 75 % siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan diatas maka perlu direncanakan perbaikan pada siklus III untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik, seperti :
1) Menekankan siswa dalam menggunakan alat keselamatan kerja.
2) Memberikan latihan yang maksimal dalam penggunaan eretan dan parameter pembubutan serta memberikan penjelasan dalam penggunaan eretan secara otomatis.
3) Menekankan siswa dalam pencapaian waktu praktek dengan tepat dalam menyelesaikan job sheet.
4) Peneliti juga memberikan reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik sebagai umpan balik untuk siswa agar dapat melakukan latihan secara maksimal.
Kegiatan siklus III direncanakan terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada senin 12 September 2022 dengan penyajian materi pengoperasian mesin bubut dengan dibantu media video. pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 13 Septembaer 2022, dengan memfokuskan kegiatan latihan menggunakan mesin bubut.
b. Tindakan kegiatan siklus III
Pertemuan pertama, senin 12 September 2022 kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 Wib, kegiatan pertama dimulai dengan membaca do’a dan mengucap salam, kemudian guru memeriksa kehadiran. Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan materi tentang pengoperasian mesin bubut dengan dibantu media video pengoperasian mesin bubut, serta pengoperasian mesin bubut secara otomatis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, seorang siswa bertanya guru tentang bagaimana cara menentukan hasil benda kerja yang halus dan baik, selanjutnya guru tersebut memberikan jawaban serta pengarahan tentang rumus yang digunakan dalam mengatur kecepatan putaran mesin. Setelah ini guru memberikan pengarahan tentang pentingnya alat keselamatan dalam praktek mesin bubut dan memberikan contoh gambar yang terjadi jika mengabaikan alat
keselamatan. Selanjutnya siswa ditugaskan oleh guru mencari tahu dengan tentang kendala yang dihadapi siswa dalam menggunakan mesin bubut.
Gambar 4.6. Proses penjelasan prosedur dan kerja sama antar tim.
Selanjutnya siswa berkumpul dengan timnya, setelah itu melakukan analisa mesin bubut pada saat proses. Setelah siswa menganalisa, banyak yang menemukan kendala pada saat memutarkan eretan memanjang pada saat penyayatan, oleh sebab itu guru langsung mempraktekan cara mengaktifkan otomatis pada eretan memanjang. Siswa diberitahukan pada saat memutarkan eretan harus dalam keadaan stabil sehingga diadapat hasil benda kerja yang halus. Melihat jam pelajaran yang akan habis, guru menginformasikan kepada siswa untuk melanjutkan latihan dipertemuan selanjutnya, mempersiapkan latihan dan tes dengan baik.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada 13 September 2022, kegiatan awal dimulai pukul 07.00 Wib, kegiatan awal dimulai dengan
membaca do’a dan mengucap salam serta guru memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya memberikan pengarahan kepada siswa tentang prosedur kerja serta cara penggunaan otomatis dalam praktek. Selanjutnya guru mempersiapkan perlengkapan mesin bubut dan benda kerja. Setelah itu siswa berlatih dengan menggunakan mesin bubut secara bergantian.
Gambar 4.7. Kegiatan latihan Siklus III
Selama proses kegiatan latihan berjalan, sudah banyak siswa yang paham dalam menyelesaikan job sheet, dikarenakan sudah berulang-ulang mengerjakan benda kerjanya. Selain itu, siswa sudah mematuhi penggunaan alat keselamatan kerja pada saat praktek serta banyak siswa yang sudah mencapai waktu yang ditetapkan. Proses kegiatan latihan secara berulang-ulang ini melatih motorik siswa dalam praktek mesin bubut.
Setelah kegiatan latihan selesai, guru memberikan waktu 5 menit untuk mepersiapkan diri untuk tes. Guru mengintruksikan siswa
untuk menyelesaikan tes selama 20 menit. Selama proses kegiatan tes berlangsung kondusif dan siswa menyelesaikan tes sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kegiatan tes selesai dan siswa mengumpulkan lembar jawaban, setelah itu siswa diberikan angket dan siswa mengisikan angketnya.
Gambar 4.8. Kegiatan tes siklus III
Guru memberitahukan pengumuman nilai dan memberikan apresiasi kepada 14 siswa terbaik. Sebelum kegiatan belajar berakhir guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan belajar yang telah dilakukan. Guru menutup kegiatan belajar dan mengucapkan salam.
c. Observasi kegiatan siklus III
Kegiatan belajar pada siklus III berlangsung dengan lancar, siswa terlihat aktif dalam melakukan setiap latihan yang diberikan oleh guru. Proses kegiatan pertemuan pertama terlihat siswa sangat aktif dalam mencari kendala pada proses mesin bubut, pada proses latihan sudah terihat keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan latihan serta banyak siswa yang sudah mengerjakan job sheet sesuai
dengan waktu yang ditetapkan, namun sebagian siswa terlihat tidak nyaman menggunakan alat keselamatan kerja. Setiap siswa pada dasarnya sudah mengerti cara menggunakan mesin bubut, namun dibutuhkan latihan yang serius untuk dapat mengoperasikan mesin bubut dengan benar.
d. Refleksi kegiatan siklus III
Proses pembelajaran siklus III, siswa sudah dapat melakukan latihan dengan maksimal, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan.
1) Sudah terlihat siswa dapat menggunakan skala pengukuran.
2) Keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut, dengan kegiatan drill terbiasa mengoperasikan mesin bubut dengan benar.
3) Kegiatan latihan yang diberikan sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam praktek mesin bubut.
4) Dilihat dari nilai siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu nilai diatas 75 mencapai 29 siswa atau 82,86%, sedangkan terdapat 6 siswa atau 17,14% yang masih dibawah 75.
Kegiatan pembelajaran sudah terlihat perubahan yang signifikan pada hasil belajar setelah melaksanakan kegiatan belajar menggunakan metode drill. Oleh itu peneliti hanya melakukakn penelitian sampai dengan siklus III.
B. Pembahasan hasil penelitian
Proses kegiatan belajar didapatkan beberapa temuan penelitian dari kegiatan belajar maupun pengamatan, dari kegiatan yang dilakukan didapat beberapa hal seperti :
1. Hasil belajar siswa
a. Siklus I
Kegiatan belajar pada siklus pertama berlangsung masih belum maksimal, siswa kurang aktif pada proses belajar dan belum siap untuk melakukan latihan. Kegiatan awal latihan siswa belum dapat menggunakan bagian-bagian mesin bubut. Banyak siswa yang terlihat takut menggunakan mesin bubut dan masih memerlukan waktu yang lama untuk mengerjakan job sheet. Sehingga masih diperlukan perbaikan agar kegiatan belajar dapat berlangsung dengan lancar. Berikut adalah hasil belajar siklus I.
Tabel 4.1. Frekuensi hasil belajar siswa siklus I
No.
Interval Nilai
Frekuensi
Presentase
1
50 – 58
7
20%
2
59 – 66
7
20%
3
67 -74
10
28,57%
4
75 – 82
6
17,14%
5
83 – 90
3
8,57%
6
91 – 98
2
5,72%
Jumlah
35
100%
Grafik 4.1. Frekuensi hasil belajar siswa siklus I
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat distribusi nilai siswa pada setiap interval, Jika dilakukan dilakukan pembagian berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka terdapat 24 siswa atau 68,57% mendapatkan nilai kurang dari 75 dan siswa 11 siswa atau 31,43% mendapat nilai diatas 75. Kondisi ini menunjukkan kegiatan belajar masih belum maksimal.
a. Siklus II
Kegiatan belajar siklus kedua berlangsung dengan baik dari proses latihan siklus pertama, akan tetapi ada sedikit kendala pada saat latihan seperti, siswa yang kurang baik dalam menggunakan eretan, banyaknya siswa yang mengabaikan dalam penggunaan alat keselamatan, dan banyaknya siswa yang masih melebihi waktu yang ditetapkan dalam latihan, namun hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan. Proses siklus II berjalan lancar
dan siswa dapat melakukan latihan dengan baik. Berikut hasil belajar siswa pada siklus II :
Tabel 4.2. Frekuensi hasil belajar siswa siklus II
No.
Interval Nilai
Frekuensi
Presentase
1
50 - 58
-
0%
2
59 - 66
4
11,43%
3
67 -74
14
40%
4
75 - 82
8
22,86%
5
83 - 90
6
17,14%
6
91 - 98
3
8,57%
Jumlah
35
100%
Grafik 4.2. Frekuensi hasil belajar siswa siklus II
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat distribusi nilai pada setiap interval. Jika dilakukan pembagian berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka terdapat 18 siswa atau 51,43% mendapat nilai
dibawah 75 dan 17 siswa atau 58,57% mendapat nilai diatas 75. Kondisi ini menunjukkan terdapat peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I.
c. Siklus III
Siklus ketiga merupakan siklus terakhir pada kegiatan penelitian ini. Kegiatan belajar siswa sudah dapat melakukan latihan dengan maksimal, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan. Kegiatan latihan yang diberikan sangat mempengaruhi kemampuan dan keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut, dengan kegiatan drill siswa dilatih untuk terbiasa mengoperasikan mesin bubut dengan benar. Hasil belajar pada siklus III mengalami peningkatan, berikut adalah hasil belajar siswa pada siklus III :
Tabel 4.3. Frekuensi hasil belajar siswa siklus III
No.
Interval Nilai
Frekuensi
Presentase
1
50 - 58
-
0%
2
59 - 66
-
0%
3
67 -74
6
17,14%
4
75 - 82
14
40%
5
83 - 90
7
20%
6
91 - 98
8
22,86%
Jumlah
35
100%
Grafik 4.3. Frekuensi hasil belajar siswa siklus III
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terlihat distribusi nilai siswa pada setiap interval. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka nilai diatas 75 mencapai 29 siswa atau 82,86%, sedangkan terdapat 6 siswa atau 17,14% yang masih dibawah 75. Kondisi ini menunjukkan terdapat peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus sebelumnya, karena lebih dari 75% siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) maka penelitian ini dihentikan.
Berikut hasil belajar siswa selama proses penelitian berlangsung.
Tabel 4.4. Frekuensi hasil belajar siswa
No.
Interval Nilai
Frekuensi Siklus I
Frekuensi Siklus I
Frekuensi Siklus I
1
50 - 58
7
-
-
2
59 - 66
7
4
-
3
67 -74
10
14
6
4
75 - 82
6
8
14
5
83 - 90
3
6
7
6
91 - 98
2
3
8
Jumlah
35
35
35
Tabel 4.5. Presentase hasil belajar siswa
No.
Nilai
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
1
Nilai < 75
24
68,57%
18
51,43%
6
17,14%
2
Nilai > 75
11
31,43%
17
58,57%
29
82,86%
Grafik 4.4. Presentase hasil belajar siswa
Berdasarkan tabel dan grafik diatas terjadi perbaikan hasil belajar pada setiap siklusnya, pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai diatas 75 adalah 37,14% sedangkan pada siklus II terdapat 51,43%, hal ini menandakan telah terjadi peningkatan sebesar 14,29%. Perbandingan nilai siklus II terdapat 51,43% siswa yang mendapat nilai diatas 75 dan pada siklus III terdapat 82,86%, hal ini menandakan telah terjadi peningkatan sebesar 31,43%. Terlihat peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kegiatan belajar menggunakan metode drill.
2. Hasil angket respon siswa
Setiap akhir siklus penelitian siswa diberikan lembaran angket respon siswa yaitu tentang respon terhadap penerapan metode drill pada mata Teknik Pemesinan Bubut. Pertanyaan pada angket tersebut yaitu pertanyaan berupa sikap siswa dalam kegiatan belajar dan pemahaman siswa terhadap metode yang digunakan, pada hasil angket tersebut berisikan 10 pertanyaan, berikut hasil angket respon siswa pada setiap siklus.
Tabel 4.6. Hasil Angket Siswa
No.
Pertanyaan
Jawaban
Siklus
I
II
III
1.
Apakah materi yang guru berikan sudah anda pahami
Ya
20
28
33
Tidak
15
7
3
2.
Apakah cara guru kalian menyampaikan materi pelajaran mesin bubut disampaikan dengan baik.
Ya
22
25
30
Tidak
13
10
5
3.
Apakah anda sudah dapat melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.
Ya
18
24
34
Tidak
17
11
1
4.
Apakah anda sudah paham fungsi pada mesin bubut.
Ya
15
27
30
Tidak
20
8
5
5.
Apakah sarana dan prasarana yang disediakan disekolah
Ya
24
29
33
sudah dapat memenuhi kegiatan dalam praktek mesin
bubut.
Tidak
11
6
2
6.
Bagaimana pembagian alat dan mesin pada saat praktek sudah terorganisir dengan baik.
Ya
23
26
34
Tidak
12
9
1
7.
Apakah waktu praktek anda sudah mencukupi pekerjaan anda.
Ya
16
23
30
Tidak
19
11
5
8.
Apakah waktu yang digunakan pada saat praktek sudah efektif.
Ya
20
28
33
Tidak
15
7
2
9.
Bagaimana kreatifitas dalam praktek mesin bubut sudah tercapai.
Ya
14
22
31
Tidak
21
13
4
10.
Apakah ada kendala yang selalu menghambat kreatifitas anda dalam praktek mesin bubut.
Ya
16
12
7
Tidak
19
23
28
Berdasarkan data diatas terlihat jelas pada setiap siklusnya lebih banyak siswa yang menjawab ya pada pertanyaan, terlihat pertanyaan pertama sampai dengan pertanyaan kesembilan banyak siswa yang menjawab ya, hal ini menunjukkan respon yang positif dari hasil pertanyaan angket, sehingga siswa telah memahami materi tentang mesin bubut dan dapat melakukan pekerjaan mesin bubut dengan waktu yang ditetapkan dengan baik. Pertanyaan kesepuluh merupakan pertanyaan respon yang negatif yang mempertanyakan kendala atau hambatan dalam praktek mesin bubut, pada siklus I terdapat 16 siswa yang merasa kendala, siklus II terdapat 12 siswa merasa kendala, dan siklus III 7 siswa yang masih merasa kendala. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan kendala dalam praktek mesin bubut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak merasa kesulitan dalam kegiatan belajar mesin bubut menggunakan alokasi waktu dengan metode drill.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian dapat disimpulkan bahwa penerapan alokasi waktu dengan menggunakan metode drill pada siswa KELAS XI Teknik Pemesinan SMK HS. AGUNG dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal ˃ 75 pada siklus I terdapat 11 siswa
atau 31,43%, pada siklus II terdapat 17 siswa atau 58,57%, dan pada siklus III terdapat 29 siswa atau 82,86%.
Kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pemberian pemahaman tentang mesin bubut dan juga penggunaannya, selanjutnya dilakukan serangkaian kegiatan latihan sehingga siswa dapat memahami spesifikasi mesin bubut, cara menggunakan, dan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan dengan baik dan benar. Proses pembelajaran dengan penerapan metode drill ini lebih efektif jika jumlah latihan yang dilakukan banyak. Semakin banyak kegiatan latihan yang dilakukan siswa maka semakin besar kesempatan siswa untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut.
57
58
B. Saran
Berdasarkan hasil uraian diatas penelitian dan paparan data serta pembahasan, perlu diberikan saran-saran guna pertimbangan dan masukan.
1. Partisipasi guru mengenai rencana pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penerapan alokasi waktu dalam praktek mesin bubut sangat membantu siswa dalam mengerjakan job sheet, sehingga menciptakan pekerjaan yang efektif.
3. Kegiatan latihan (drill) sebaiknya digunakan pada saat kegiatan belajar karna dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Perlunya perawatan terhadap mesin bubut yang ada di sekolah sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan lancar.
5. Motivasi dari pihak sekolah terhadap upaya peningkatan kualitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainan, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. 2009. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2012.
A, Sardiman M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1986.
Bahri, Syaiful Djamaran dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002.
Iskandar. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Gaung Persada Press. 2009.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. 2010.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. 2008.
Mulyati. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Quality Publishing. 2007. N, Roestiyah K. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran. PT. Bumi Aksara. 1999. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009. Riskomar, Dandan. Manajemen Waktu. Jakarta: Binarupa. 1990.
Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: CV. Sinar Baru. 1989.
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2002.
Sudjana, Nana. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1991.
Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2011.
59
60
Supardi. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : PT. Ufuk Publishing House. 2012.
Suparno, dkk. Dimensi-dimensi Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru. 1988.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: Remaja Rosda Karya. 1999.
Lampiran 1
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR TES URAIAN
Perhitungan validitas butir tes uraian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus, yaitu :
𝒓𝒙𝒚
= 𝐍 ∑ 𝒙𝒚 − (∑ 𝒙). (∑ 𝒚)�{𝑵 ∑ 𝒙𝟐 − (∑ 𝒙)𝟐}{𝑵 ∑ 𝒚𝟐 − (∑ 𝒚)𝟐}
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi pruduct moment
N = Jumlah responden
ΣXI = Jumlah skor setiap butir soal ΣY = Jumlah skor total
ΣXI2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal ΣY2 = Jumlah kuadrat skor total
ΣXIY = Jumlah hasil kali XI dan Y
Contoh untuk tes siklus I pada soal nomor 1
ΣXI
= 68
ΣY
= 469
ΣXI2
= 156
ΣY2
= 6517
ΣXIY
= 913
N
= 35
rXIy
= ...
𝑟𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦
= N ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
�{𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2}{𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2}
= 35.913 − 68.469
�{35.156 − (68)2}{35.6517 − (469)2}
𝑟𝑥𝑦
= 31955 − 31892
�{5460 − 4624}{228095 − 219961}
𝑟𝑥𝑦
𝑟
= 63
�{863}{8134}
= 63
𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦
√6800024
= 63
2607,68
Kesimpulan :
𝑟𝑥𝑦 = 0,024
Daftar harga tabel (35, 0,05)= 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka butir soal dinyatakan
valid. Berdasarkan perhitungan validitas butir soal nomor 1 didapatkan r = 0,024, maka dinyatakan tidak valid.
Tabel Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus I
No
Nama Siswa
Butir Soal
Y
2
ΣY
1
2
3
4
5
1
ABDUL HADI
2
2
3
3
5
15
225
2
ADITYA RIANTO
2
2
3
2
4
13
169
3
AHMAD FAHMI
1
1
4
5
5
16
256
4
AJI NISPA SABANA NK
3
2
2
3
3
13
169
5
ALFARIZI NOVIANTO
2
3
1
2
3
11
121
6
ANDRIYAWAN
1
1
3
5
2
12
144
7
BATI RAMADHAN
2
4
4
3
5
18
324
8
CANDRA
4
2
5
5
2
18
324
9
DEDEN RAHMADANI
2
2
2
2
3
11
121
10
HENGKI HARYONO
2
1
1
3
2
9
81
11
IRFAN HIDAYATULLAH
1
2
4
5
5
17
289
12
KAMALLUDIN
3
2
3
3
4
15
225
13
KARMA
2
2
3
5
2
14
196
14
LUCKI SURYANDI
2
3
2
3
5
15
225
15
LUKMAN HAKIM KADAFI
1
2
1
3
4
11
121
16
LUTHFI SYAHBUANA ALAM
2
3
2
1
3
11
121
17
MOHAMAD FARID ILMI
3
1
2
2
5
13
169
18
MUHAMAD DIAN AKBAR
1
2
1
3
3
10
100
19
MUHAMAD RIDWAN
2
1
3
4
2
12
144
20
MUHAMAR KHOTIB
2
2
5
5
3
17
289
21
NURDIN
1
2
2
2
4
11
121
22
RAMA WIJAYA
2
2
3
5
5
17
289
23
RICO PRASETYO
2
1
2
4
3
12
144
24
RIDWAN
1
1
3
3
5
13
169
25
RIDWAN SANJAYA P.
1
2
5
3
2
13
169
26
ROMI ANDIKA
2
2
4
3
4
15
225
27
SAHRUL GUNAWAN
1
2
3
5
4
15
225
28
SYAIFUL ANWAR
2
1
2
3
5
13
169
29
TEDI SETIAWAN
4
3
5
2
3
17
289
30
TOMI
3
1
2
2
3
11
121
31
WAHYU RAMADON
1
4
3
3
5
16
256
32
YADA WARKUSWOYO
3
3
2
2
4
14
196
33
YOGA YUDISTIRA PRASETIO
1
2
1
3
2
9
81
34
YUSUP SARIPUDIN
2
1
2
1
3
9
81
35
ZAKARIA SULTAN PASYA
2
2
2
3
4
13
169
ΣXI
68
69
95
111
126
469
6517
ΣXI2
156
159
307
401
496
ΣXIY
931
954
1357
1542
1733
r hitung
0,024
0.402
0.786
0,512
0,449
r tabel
0,334
0,334
0,334
0,334
0,334
ket.
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Butir Soal
Y
2
ΣY
1
2
3
4
5
1
ABDUL HADI
3
3
4
3
4
17
289
2
ADITYA RIANTO
2
2
3
3
3
13
169
3
AHMAD FAHMI
2
3
4
3
2
14
196
4
AJI NISPA SABANA NK
4
3
3
4
4
18
324
5
ALFARIZI NOVIANTO
3
3
2
3
5
16
256
6
ANDRIYAWAN
2
3
4
3
4
16
256
7
BATI RAMADHAN
3
3
3
3
4
16
256
8
CANDRA
4
3
3
3
4
17
289
9
DEDEN RAHMADANI
3
3
2
4
4
16
256
10
HENGKI HARYONO
1
2
3
4
3
13
169
11
IRFAN HIDAYATULLAH
2
2
4
5
5
18
324
12
KAMALLUDIN
2
3
4
2
5
16
256
13
KARMA
3
2
3
4
3
15
225
14
LUCKI SURYANDI
2
4
3
3
4
16
256
15
LUKMAN HAKIM KADAFI
2
3
2
3
3
13
169
16
LUTHFI SYAHBUANA ALAM
3
3
3
4
4
17
289
17
MOHAMAD FARID ILMI
3
2
2
3
3
13
169
18
MUHAMAD DIAN AKBAR
2
3
2
3
3
13
169
19
MUHAMAD RIDWAN
3
2
5
4
5
19
361
20
MUHAMAR KHOTIB
3
5
4
3
3
18
324
21
NURDIN
2
3
3
3
4
15
225
22
RAMA WIJAYA
3
5
2
3
5
18
324
23
RICO PRASETYO
2
2
2
4
5
15
225
24
RIDWAN
2
2
2
4
4
14
196
25
RIDWAN SANJAYA PRANOTO
2
3
4
4
3
16
256
26
ROMI ANDIKA
3
3
3
4
4
17
289
27
SAHRUL GUNAWAN
2
4
2
3
3
14
196
28
SYAIFUL ANWAR
3
3
3
2
4
15
225
29
TEDI SETIAWAN
3
3
4
3
3
16
256
30
TOMI
2
2
2
3
4
13
169
31
WAHYU RAMADON
2
3
4
4
4
17
289
32
YADA WARKUSWOYO
4
2
1
2
3
12
144
33
YOGA YUDISTIRA PRASETIO
2
2
3
3
3
13
169
34
YUSUP SARIPUDIN
3
3
2
2
3
13
169
35
ZAKARIA SULTAN PASYA
2
3
2
3
4
14
196
ΣXI
89
100
102
114
131
536
8330
ΣXI2
243
306
326
388
511
ΣXIY
1379
1552
1598
1765
2036
r hitung
0,356
0,414
0,608
0,426
0,595
r tabel
0,334
0,334
0,334
0,334
0,334
ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus III
No
Nama Siswa
Butir Soal
Y
2
ΣY
1
2
3
4
5
1
ABDUL HADI
4
5
5
4
5
23
529
2
ADITYA RIANTO
3
3
4
3
4
17
289
3
AHMAD FAHMI
2
3
4
4
5
18
324
4
AJI NISPA SABANA NK
4
4
3
5
3
19
361
5
ALFARIZI NOVIANTO
3
4
3
4
3
17
289
6
ANDRIYAWAN
4
5
5
4
3
21
441
7
BATI RAMADHAN
3
3
4
3
5
18
324
8
CANDRA
3
5
5
3
3
19
361
9
DEDEN RAHMADANI
5
4
5
4
4
22
484
10
HENGKI HARYONO
3
3
4
3
3
16
256
11
IRFAN HIDAYATULLAH
3
3
5
3
5
19
361
12
KAMALLUDIN
3
3
5
3
4
18
324
13
KARMA
3
4
4
4
3
18
324
14
LUCKI SURYANDI
4
3
4
5
5
21
441
15
LUKMAN HAKIM KADAFI
3
3
4
4
4
18
324
16
LUTHFI SYAHBUANA ALAM
4
2
3
4
4
17
289
17
MOHAMAD FARID ILMI
5
2
3
3
5
18
324
18
MUHAMAD DIAN AKBAR
3
3
3
3
3
15
225
19
MUHAMAD RIDWAN
3
3
4
3
3
16
256
20
MUHAMAR KHOTIB
4
5
4
4
4
21
441
21
NURDIN
3
3
5
4
4
19
361
22
RAMA WIJAYA
3
4
4
5
5
21
441
23
RICO PRASETYO
2
4
3
4
4
17
289
24
RIDWAN
3
3
3
5
5
19
361
25
RIDWAN SANJAYA PRANOTO
3
3
3
5
2
16
256
26
ROMI ANDIKA
4
4
4
4
4
20
400
27
SAHRUL GUNAWAN
3
4
3
3
4
17
289
28
SYAIFUL ANWAR
5
3
4
3
5
20
400
29
TEDI SETIAWAN
4
5
5
4
3
21
441
30
TOMI
4
2
3
4
3
16
256
31
WAHYU RAMADON
3
4
3
3
5
18
324
32
YADA WARKUSWOYO
4
3
3
3
4
17
289
33
YOGA YUDISTIRA PRASETIO
2
3
4
4
3
16
256
34
YUSUP SARIPUDIN
4
3
3
3
5
18
324
35
ZAKARIA SULTAN PASYA
3
4
3
4
4
18
324
ΣXI
119
122
134
131
138
644
11978
ΣXI2
425
450
534
507
570
ΣXIY
2215
2278
2496
2426
2563
r hitung
0,487
0,589
0,586
0,337
0,413
r tabel
0,334
0,334
0,334
0,334
0,334
ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Lampiran 6
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMENT TES URAIAN
Perhitungan reliabilitas instrument berupa tes uraian dilakukan dengan menggunakan rumus alpha, yaitu :
Keterangan :
𝒓𝟏𝟏 = �
𝒌
𝒌 − 𝟏
∑ 𝝈𝟐
𝒃
𝝈
𝟐
� �𝟏 − �
𝒕
b
r11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir soal Σσ2 = Jumlah varians butir
𝑡
𝜎2 = Varians total Dengan rumus :
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
Keterangan :
𝜎2 = Varians butir
Σ XI = Jumlah skor tiap butir soal
ΣXI2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal N = Jumlah responden
PERHITUNGAN RELIABILITAS TES SIKLUS I
Varians butir soal nomor 1 :
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
156 − 682
𝜎2 = � 35 �
1 35
156 − 4624
𝜎2 = � 35 �
1 35
𝜎2 = �156 − 132,11�
1 35
𝜎2 = �23,89�
1 35
1
𝜎2 = 0,683
Tabel perhitungan varians butir tes siklus 1
No.
Butir Soal
Nilai 𝜎2
1.
1
0,683
2.
2
0,656
3.
3
1,404
4.
4
1,399
5.
5
1,211
Σ𝜎2
𝑏
5,353
Varian total :
∑ 𝑌2 − (∑ F)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
6517 − 4692
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
6517 − 219961
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
𝜎2 = �6517 − 6284,6
𝑡 35 �
𝜎2 = �232,4
𝑡 35 �
𝑡
𝜎2 = 6,64
Reliabilitas instrument
𝑟11 = �
𝑘
𝑘 − 1
∑ 𝜎2
𝑏
𝜎
2
� . �1 − �
𝑡
𝑟11
= � 5
5 − 1
� . �1 − 5,353�
6,64
5
4
𝑟11 = � � .
(1 − (0,81))
𝑟11 = (1,25). (0.19)
𝑟11 = 0,237
Kesimpulan :
Daftar harga tabel (35, 0,05) = 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka instrument tes
dinyatakan realibel. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrument didapatkan r = 0,237, maka instrument dinyatakan tidak reliabel.
PERHITUNGAN RELIABILITAS TES SIKLUS II
Varians butir soal nomor 1 :
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
243 − 892
𝜎2 = � 35 �
1 35
243 − 7921
𝜎2 = � 35 �
1 35
𝜎2 = �243 − 226,31�
1 35
𝜎2 = �16,69�
1 35
1
𝜎2 = 0,477
Tabel perhitungan varians butir tes siklus 1
No.
Butir Soal
Nilai 𝜎2
1.
1
0,477
2.
2
0,579
3.
3
0,821
4.
4
0,477
5.
5
0,591
Σ𝜎2
𝑏
2,945
Varian total :
∑ 𝑌2 − (∑ F)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
8330 − 5362
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
8330 − 287296
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
𝜎2 = �8330 − 8208,46
𝑡 35 �
𝜎2 = �121,54
𝑡 35 �
𝑡
𝜎2 = 3,473
Reliabilitas instrument
𝑟11 = �
𝑘
𝑘 − 1
∑ 𝜎2
𝑏
𝜎
2
� . �1 − �
𝑡
𝑟11
= � 5
5 − 1
� . �1 − 2,945�
3,473
5
4
𝑟11 = � � .
(1 − 0,85)
𝑟11 = (1,25). (0,15)
𝑟11 = 0,187
Kesimpulan :
Daftar harga tabel (35, 0,05) = 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka instrument tes
dinyatakan realibel. Berdasarkan hasil perhitungan nilai reliabilitas instrument didapatkan r = 0,187, maka instrument dinyatakan tidak reliabel.
PERHITUNGAN RELIABILITAS TES SIKLUS III
Varians butir soal nomor 1 :
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
425 − 1192
𝜎2 = � 35 �
1 35
425 − 14161
𝜎2 = � 35 �
1 35
𝜎2 = �425 − 404,6
1 35 �
𝜎2 = �20,4�
1 35
1
𝜎2 = 0,583
Tabel perhitungan varians butir tes siklus 1
No.
Butir Soal
Nilai 𝜎2
1.
1
0,583
2.
2
0,707
3.
3
0,599
4.
4
0,477
5.
5
0,739
Σ𝜎2
𝑏
3,105
Varian total :
∑ 𝑌2 − (∑ F)2
𝜎2 = � 𝑁 �
𝑁
11978 − 6442
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
11978 − 414736
𝜎2 = � 35 �
𝑡 35
𝜎2 = �11978 − 11849,6
𝑡 35 �
𝜎2 = �128.4
𝑡 35 �
𝑡
𝜎2 = 3,668
Reliabilitas instrument
𝑟11 = �
𝑘
𝑘 − 1
∑ 𝜎2
𝑏
𝜎
2
� . �1 − �
𝑡
𝑟11
= � 5
5 − 1
� . �1 − 3,105�
3,668
5
4
𝑟11 = � � .
(1 − 0,231)
𝑟11 = (1,25). (0.769)
𝑟11 = 0,961
Kesimpulan :
Daftar harga tabel (35, 0,05) = 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka instrument tes
dinyatakan realibel. Berdasarkan hasil perhitungan nilai reliabilitas instrument didapatkan r = 0,961, maka instrument dinyatakan reliabel.
Lampiran 3
PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN ANGKET
Perhitungan validitas instrumen berupa angket dengan pilihan “ya” dan “tidak” dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial :
𝑟 = 𝑀𝑝− 𝑀𝑡 𝑝
𝑝𝑏𝑖𝑠
𝑆𝑡 √𝑞
Keterangan :
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = Koefisien korelasi point biserial
𝑀𝑝 = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
𝑀𝑡 = Rerata skor total
𝑆𝑡 = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi subjek dengan skor = Banyaknya subjek dengan skor
Jumlah responden
q = Proporsi subjek dengan skor = 1 – P
Rumus untuk mencari nilai standar deviasi
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝑆 = √ 𝑁
𝑁
Keterangan :
𝑆 = Standar deviasi
∑𝑋 = Jumlah skor total
∑𝑋2 = Jumlah kuadrat skor N = Jumlah responden
Contoh untuk soal pertanyaan nomor 1 :
𝑡
𝑀 = 192
35
𝑀 = 121
𝑝
20
p = 0,57 q = 0,43
Standar deviasi total :
1180 − (192)2
𝑡
𝑆 = √ 35
35
1180 − 36864
𝑡
𝑆 = √ 35
35
𝑆𝑡
= √1180 − 1053,26
35
𝑆𝑡
= √126,74
35
𝑆𝑡 = �3,621
𝑆𝑡 = 1,903
Koefisien korelasi :
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠
= 𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑆𝑡
𝑝
√𝑞
0,43
6,05 − 5,486 0,57
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 =
1,903 √
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠
= 0,564 �1,325
1,903
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = (0,296) . (1,151)
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = 0,341
Kesimpulan :
Daftar harga tabel (35, 0,05) = 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka butir soal dinyatakan valid.
Berdasarkan perhitungan validitas butir pertanyaan nomor 1 didapatkan r = 0,341, maka pertanyaan dinyatakan valid.
Tabel hasil perhitungan validitas instrument
Nomor
r hitung
r tabel
Keterangan
Pertanyaan
1
0,341
0,334
Valid
2
0,413
0,334
Valid
3
0,512
0,334
Valid
4
0,497
0,334
Valid
5
0,202
0,334
Tidak Valid
6
0,376
0,334
Valid
7
0,218
0,334
Tidak Valid
8
0,493
0,334
Valid
9
0,437
0,334
Valid
10
0,37
0,334
Valid
Lampiran 4
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMET ANGKET
Perhitungan reliabilitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus K – R 20 :
𝑟11
= � 𝐾
𝑉𝑡 − ∑ 𝑝𝑞
� . � �
𝐾 − 1
𝑉𝑡
Keterangan :
𝑟11 = Reliabilitas instrument
K = Banyaknya butir pertanyaan
𝑉𝑡 = Varians total
p = Proporsi subjek dengan skor = Banyaknya subjek dengan skor
Jumlah responden
q = Proporsi subjek dengan skor = 1 – P Rumus untuk mencari nilai varians :
𝑉 =
∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
𝑁
𝑁
V = Varians
∑𝑋 = Jumlah skor total
𝑡
∑𝑋2 = Jumlah kuadrat skor N = Jumlah responden Menentukan varians total
𝑡
∑ 𝑋2 −
�∑ 𝑋 �2
𝑉𝑡 =
𝑁
𝑁
𝑉𝑡 =
1180 − (192)2
35
35
𝑉𝑡 =
1180 − 36864
35
35
𝑉𝑡
𝑉𝑡
= 1180 − 1053,26
35
= 126,74
35
𝑉𝑡 = 3,621
Reliabilitas instrument :
𝐾
𝑟 = �
𝑉𝑡 − ∑ 𝑝𝑞
11 𝐾 − 1� . �
10
11
𝑟 = �
𝑉𝑡 �
3,621 − 2,4
� . �
10 − 1
3,621 �
10 1,221
𝑟11 = � 9 � . �3,621�
𝑟11 = (1,111) . (0,337)
𝑟11 = 0,374
Kesimpulan :
Daftar harga tabel (35, 0,05) = 0,334, bila r hitung˃ r tabel maka instrument tes dinyatakan
realibel. Berdasarkan hasil perhitungan nilai reliabilitas instrument angket didapatkan r = 0,374, maka instrument angket dinyatakan reliabel.
Tabel perhitungan reliabilitas angket respon siswa
No
Nomor Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
7
49
2
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
6
36
3
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
4
16
4
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
64
5
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
2
4
6
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
6
36
7
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
49
8
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
6
36
9
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
6
36
10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
7
49
11
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
7
49
12
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
3
9
13
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
81
14
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
4
16
15
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
3
9
16
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
7
49
17
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
4
16
18
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
4
16
19
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
49
20
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
5
25
21
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
4
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
9
81
23
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
6
36
24
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
3
9
25
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
3
9
26
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
7
49
27
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
5
25
28
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
5
25
29
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
7
49
30
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
8
64
31
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
9
32
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
4
16
33
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
7
49
34
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
6
36
35
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
5
25
Jumlah
20
22
18
14
24
23
16
20
19
16
192
1180
p
0,57
0,63
0,52
0,4
0,68
0,66
0,46
0,57
0,54
0,46
q
0,43
0,37
0,48
0,6
0,32
0,34
0,54
0,43
0,46
0,54
pq
0,2451
0,2331
0,2496
0,24
0,2176
0,2244
0,2484
0,2451
0,2484
0,2484
2,4001
Lampiran 5
Tes Siklus I
1. Apa yang anda ketahui tentang mesin bubut ?
2. Sebutkan bagian-bagian utama mesin bubut ?
3. Sebutkan bagian-bagian pendukung mesin bubut ?
4. Jelaskan fungsi dari cekam ?
5. Jelaskan fungsi dari tuas mekanik kecepatan ? jawaban
1. Mesin perkakas yang proses kerjanya bergerak memutar benda kerja, menggunakan mata potong, pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja, mesin proses produksi yang dipakai, membentuk benda kerja yang berbentuk silindris, Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck
2. Kepala lepas, Eretan, Kepala tetap, Tool post, dan Support
3. Pahat bubut, Kunci Chuck, tangkai bor dan kartel.
4. Cekam merupakan bagian pada mesin bubut yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada saat pembubutan
5. Tuas Mekanik Kecepatan merupakan sebagai pengatur kecepatan spindle pada saat pembubutan
Lampiran 6
Tes Siklus II
1. Sebutkan fungsi dari eretan ?
2. Sebutkan bagian yang terdapat pada eretan ?
3. Berapakah skala pengukuran yang terdapat pada eretan melintang ?
4. Berapakah skala pengukuran yang terdapat pada eretan memanjang ?
5. Sebutkan macam-macam alat potong (pahat) mesin bubut ?
Jawaban
1. Untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.
2. Eretan melintang, eretan memanjang, eretan atas, tuas penghubung dan tuas pengatur.
3. Skala pengukuran pada eretan melintang adalah 0,05 mm
4. Skala pengukuran pada eretan memanjang adalah 0,02 mm
5. Alat potong (pahat) mesin bubut adalah pahat rata, pahat ulir, pahat bentuk, pahat alur, kartel, mata bor dan lain-lain
Lampiran 7
Latihan Tes Siklus III
1. Sebutkan langkah-langkah untuk menghidupkan mesin bubut !
2. Sebutkan langkah-langkah untuk mematikan mesin bubut !
3. Hitunglah putaran mesin bubut yang digunakan untuk pembubutan benda kerja dengan diameter 90 mm dengan kecepatan potong bahan 50 meter/ menit !
4. Sebutkan langkah-langkah cara membubut permukaan ?
5. Sebutkan langkah-langkah membubut rata / bertingkat ?
Jawaban
1. Langakah-langkah menghidupkan mesin bubut adalah
· Hidupkan panel listrik yang menyambung ke mesin bubut
· Hidupkan tombol on/off pada mesin bubut
· Atur kecepatan putan mesin
· Lalu hidupkan mesin bubut dengan tuas
2. Langkah-langkah mematikan mesin bubut adalah
· Atur tuas putaran mesin menjadi netral
· Matikan tombol on/off pada mesin bubut
· Lalu matikan panel listrik yang menyambung ke mesin bubut
3. 𝑛 = 1000 𝑥𝐶𝑠
𝜋𝑥𝑑
diketahui
Cs = 50 m/menit d = 90 mm
ditanyakan : n =..... ?
Jawab :
𝑛 = 1000 𝑥50 = 176,93 Rpm
3,14𝑥90
4. Cara Membubut Permukaan
· Pasang pahat rata pada rumah pahat
· Atur ketinggian pahat sampai tepat sejajar pada sumbu utama atau senter benda kerja
· Pasang benda kerja pada cekam
· Atur kemiringan pahat dengan memutarkan rumah pahat dengan kemiringan 300 dari permukaan benda kerja
· Selanjutnya hidupkan mesin bubut
· Bubut permukaan benda sampai bagian titik pusan senter benda kerja dengan memajukan eretan melintang.
5. Cara membubut rata/bertingkat
· Pasang pahat rata pada rumah pahat
· Atur ketinggian pahat sampai tepat sejajar pada sumbu utama atau senter benda kerja
· Pasang benda kerja pada cekam
· Atur mata potong pahat sejajar dengan permukaan benda kerja
· Selanjutnya hidupkan mesin
· Atur pemakanan pada saat pembubutan dengan eretan melintang
· Terakhir bubut benda kerja dengan menjalankan eretan memanjang
Lampiran 8
DAFTAR NILAI SISWA
No.
Nama
Penilaian hasil belajar siswa
siklus I
Siklus II
Siklus III
1
ABDUL HADI
75
87
88
2
ADITYA RIANTO
50
65
83
3
AHMAD FAHMI
75
65
83
4
AJI NISPA SABANA NK
52
87
86
5
ALFARIZI NOVIANTO
55
87
90
6
ANDRIYAWAN
60
85
86
7
BATI RAMADHAN
78
83
83
8
CANDRA
80
85
94
9
DEDEN RAHMADANI
55
91
95
10
HENGKI HARYONO
55
65
73
11
IRFAN HIDAYATULLAH
80
93
94
12
KAMALLUDIN
75
75
80
13
KARMA
60
72
80
14
LUCKI SURYANDI
85
75
82
15
LUKMAN HAKIM KADAFI
65
70
80
16
LUTHFI SYAHBUANA ALAM
50
75
91
17
MOHAMAD FARID ILMI
66
70
93
18
MUHAMAD DIAN AKBAR
60
65
73
19
MUHAMAD RIDWAN
60
75
74
20
MUHAMAR KHOTIB
82
80
92
21
NURDIN
65
70
77
22
RAMA WIJAYA
91
80
95
23
RICO PRASETYO
68
70
77
24
RIDWAN
50
70
80
25
RIDWAN SANJAYA PRANOTO
68
75
73
26
ROMI ANDIKA
86
92
94
27
SAHRUL GUNAWAN
88
74
80
28
SYAIFUL ANWAR
70
70
80
29
TEDI SETIAWAN
70
82
80
30
TOMI
80
73
73
31
WAHYU RAMADON
89
80
81
32
YADA WARKUSWOYO
72
71
78
33
YOGA YUDISTIRA PRASETIO
70
70
73
34
YUSUP SARIPUDIN
70
70
77
35
ZAKARIA SULTAN PASYA
70
72
80
Jumlah
2429
2669
2898
Rata-rata
69,4
76,28
82, 8
Lembar Penilaian Pratek dan Teori Siklus I
Responden
Komponen Penilaian Praktek
Komponen Penilaian Teori
Total Skor Nilai
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
1
2
6
4
3
5
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
4
6
2
2
3
3
5
75
2
1
3
3
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
4
50
3
2
4
3
3
2
5
3
3
2
2
3
3
2
3
3
5
5
6
1
1
4
5
5
75
4
1
3
3
3
2
2
3
2
1
2
2
2
1
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
52
5
1
4
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
3
1
2
3
55
6
2
4
3
3
4
2
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
1
1
3
5
2
60
7
2
4
3
3
2
5
3
3
2
3
3
3
2
3
3
5
5
6
2
4
4
3
5
78
8
3
5
3
3
3
5
3
3
2
3
3
3
2
2
3
5
5
6
4
2
5
5
2
80
9
1
4
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
55
10
2
3
3
3
4
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
1
1
3
2
55
11
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
2
2
3
5
5
6
1
2
4
5
5
80
12
2
4
3
3
2
5
3
3
2
3
3
3
2
3
3
5
5
6
3
2
3
3
4
75
13
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
5
2
60
14
3
7
4
5
3
5
4
3
2
3
3
3
3
3
3
5
5
6
2
3
2
3
5
85
15
2
4
5
4
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
1
2
1
3
4
65
16
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
1
3
50
17
2
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
5
66
18
2
4
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
1
2
1
3
3
60
19
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
1
3
4
2
60
20
3
5
3
4
4
5
3
3
2
3
3
3
2
3
3
5
5
6
2
2
5
5
3
82
21
2
5
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
1
2
2
2
4
65
22
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
2
2
3
5
5
92
23
2
5
3
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
1
2
4
3
68
24
2
3
3
2
3
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
3
3
5
50
25
2
4
3
4
5
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
1
2
5
3
2
68
26
3
7
4
5
4
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
2
2
4
3
4
87
27
3
7
5
4
5
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
1
2
3
5
4
88
28
2
3
3
3
2
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
5
5
6
2
1
2
3
5
70
29
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
5
5
4
4
3
5
2
3
70
30
3
7
3
4
5
5
3
3
2
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
1
2
2
3
80
31
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
1
4
3
3
5
91
32
2
4
3
3
2
5
3
3
2
3
3
3
2
3
3
5
5
4
3
3
2
2
4
72
33
2
5
4
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
5
1
2
1
3
2
70
34
2
5
4
5
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
2
1
2
1
3
70
35
2
5
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
5
2
2
2
3
4
70
Lembar Penilaian Pratek dan Teori Siklus II
Responden
Komponen Penilaian Praktek
Komponen Penilaian Teori
Total Skor Nilai
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
1
3
7
4
5
5
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
5
6
3
3
4
3
4
87
2
3
5
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
5
2
2
3
3
3
65
3
2
4
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
4
3
4
2
3
4
3
2
65
4
3
7
4
3
5
5
5
3
2
3
3
2
3
3
3
5
4
6
4
3
3
4
4
87
5
3
7
5
4
5
5
5
3
2
3
3
3
3
3
3
5
4
5
3
3
2
3
5
87
6
3
5
5
4
5
4
5
3
3
3
3
3
2
3
3
5
5
5
2
3
4
3
4
85
7
3
4
4
5
4
5
4
3
2
3
3
3
2
3
3
5
5
6
3
3
3
3
4
83
8
3
7
5
4
4
5
3
3
2
3
2
2
3
3
3
5
5
6
4
3
3
3
4
85
9
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
3
2
4
4
91
10
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
4
3
4
1
2
3
4
3
65
11
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
2
2
4
5
5
93
12
2
4
2
4
3
5
3
3
2
3
2
2
3
3
3
5
4
6
2
3
4
2
5
75
13
3
5
4
4
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
2
3
4
3
72
14
3
5
4
5
3
4
4
3
2
2
2
3
3
3
2
4
3
4
2
4
3
3
4
75
15
3
5
5
4
4
3
4
3
2
2
2
3
3
2
2
3
4
3
2
3
2
3
3
70
16
3
5
4
5
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
4
4
75
17
2
4
3
3
3
3
5
2
3
3
3
2
3
3
3
5
4
3
3
2
2
3
3
70
18
3
4
4
3
4
2
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
65
19
3
5
3
4
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
4
4
5
3
2
5
4
5
75
20
3
5
3
3
3
5
3
3
2
3
2
3
2
3
3
5
5
6
3
5
4
3
3
80
21
2
5
3
4
3
4
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
70
22
3
7
5
4
4
3
5
3
2
3
2
2
3
2
3
4
3
4
3
5
2
3
5
80
23
2
5
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
2
2
4
5
70
24
2
5
3
4
4
4
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
2
2
2
4
4
70
25
2
5
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
4
3
75
26
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
3
3
4
4
92
27
3
7
3
4
4
5
4
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
4
2
4
2
3
3
74
28
2
3
3
3
2
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
5
3
6
3
3
3
2
4
70
29
3
7
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
5
5
5
3
3
4
3
3
82
30
3
4
3
3
5
4
3
3
2
2
3
2
2
2
3
5
5
6
2
2
2
3
4
73
31
3
7
5
3
5
3
4
3
2
2
2
2
2
3
3
5
3
6
2
3
4
4
4
80
32
2
5
3
2
3
5
3
2
3
3
3
3
2
3
3
5
5
4
4
2
1
2
3
71
33
3
3
4
5
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
5
2
2
3
3
3
70
34
2
5
3
5
4
3
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
2
3
70
35
3
5
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
4
5
2
3
2
3
4
72
Lembar Penilaian Pratek dan Teori Siklus III
Responden
Komponen Penilaian Praktek
Komponen Penilaian Teori
Total Skor Nilai
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
1
3
7
4
5
4
4
3
3
3
2
2
3
2
2
3
4
5
6
4
5
5
4
5
88
2
3
7
3
4
3
5
4
2
3
2
3
3
3
3
3
5
4
6
3
3
4
3
4
83
3
2
5
4
4
5
4
5
3
2
3
3
3
3
3
3
4
5
4
2
3
4
4
5
83
4
3
7
4
4
5
5
5
2
3
3
2
3
2
3
2
4
4
6
4
4
3
5
3
86
5
3
7
5
5
5
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
3
4
3
4
3
90
6
3
5
4
4
3
5
4
3
2
2
2
3
3
3
3
5
5
6
4
5
5
4
3
86
7
3
5
4
5
3
5
4
3
2
2
3
3
3
3
3
4
5
5
3
3
4
3
5
83
8
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
5
5
3
3
94
9
3
7
5
4
4
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
5
4
5
4
4
95
10
3
4
3
4
3
3
4
2
3
3
2
3
2
2
2
4
4
6
3
3
4
3
3
73
11
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
3
5
3
5
94
12
2
5
3
4
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
6
3
3
5
3
4
80
13
3
5
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
5
6
3
4
4
4
3
80
14
3
7
4
4
3
3
4
2
2
3
3
2
2
3
2
4
4
6
4
3
4
5
5
82
15
3
6
5
4
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
5
3
3
4
4
4
80
16
3
7
5
5
4
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
4
2
3
4
4
91
17
3
7
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
5
2
3
3
5
93
18
3
5
5
4
5
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
5
3
3
3
3
3
3
73
19
3
5
4
4
4
2
3
3
2
2
3
3
2
3
2
4
4
5
3
3
4
3
3
74
20
3
7
4
4
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
4
5
4
4
4
92
21
3
5
4
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
5
3
3
5
4
4
77
22
3
7
5
4
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
3
4
4
5
5
95
23
2
7
3
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
5
2
4
3
4
4
77
24
3
7
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
4
3
5
3
3
3
5
5
80
25
2
5
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
5
3
3
3
5
2
73
26
3
7
5
5
5
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
6
4
4
4
4
4
94
27
3
7
4
4
5
4
4
2
3
3
3
2
3
2
2
4
3
5
3
4
3
3
4
80
28
3
5
3
4
3
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
5
3
6
5
3
4
3
5
80
29
3
7
3
3
3
4
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
5
5
4
5
5
4
3
80
30
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
5
5
6
4
2
3
4
3
73
31
3
7
4
3
5
4
4
3
2
3
2
3
2
3
2
4
3
6
3
4
3
3
5
81
32
3
5
3
3
3
5
3
2
3
2
3
3
2
3
3
5
5
5
4
3
3
3
4
78
33
3
5
4
5
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
4
5
2
3
4
4
3
73
34
3
5
3
4
4
4
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
4
5
4
3
3
3
5
77
35
3
5
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
5
5
3
4
3
4
4
80
KRITERIA PENILAIAN UJIAN
PRAKTEK KEJURUAN
No.
Komponen Penilaian
Indikator Penilaian
Skor
A
Persiapan Kerja :
1. Memilih alat dan perlengkapan yang sesuai
Jenis dan jumlah alat sesuai dengan keperluan
1-3
Jenis dan jumlah alat tidak sesuai dengan keperluan
Tidak
2. Memahami gambar
Pemahaman gambar dan langkah kerja
5-7
Pemahaman langkah kerja
3-5
Pemahaman gambar job sheet
1-2
Pemahaman gambar dan langkah kerja yang tidak sesuai
Tidak
B
Proses :
1. Pemasangan benda kerja dan pahat
Pemasangan benda kerja dan pahat sesuai prosedur
4-5
Pemasangan pahat tidak senter
2-3
Pemasangan benda kerja goyang/tidak rata
1
Pemasangan pahat tidak senter dan benda kerja goyang/tidak rata
Tidak
2. Penggunaan putaran mesin
Putaran mesin sesuai dengan diameter bahan/tebal yang disayat
4-5
Putaran mesin mendekati benar ke bawah
2-3
Putaran mesin mendekati benar ke atas
1
Tidak dapat mengatur putaran mesin
Tidak
3. Membubut rata
Putaran mesin, posisi pahat, arah pemakanan/putaran, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan benar
4-5
Putaran mesin, posisi pahat, arah pemakanan/putaran dan kecepatan pemakanan benar
2-3
Putaran mesin, posisi pahat dan arah pemakanan/putaran benar
1
Proses pembubutan rata tidak sesuai prosedur
Tidak
4. Membubut bertingkat
Putaran mesin, posisi pahat, arah pemakanan/putaran, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan benar
4-5
Putaran mesin, posisi pahat, arah pemakanan/putaran dan kecepatan pemakanan benar
2-3
Putaran mesin, posisi pahat dan arah pemakanan/putaran benar
1
Proses pembubutan bertingkat tidak sesuai prosedur
Tidak
5. Penggunaan skala eretan
Penggunaan eretan melintang dan memanjang
4-5
Penggunaan eretan melintang
2-3
Penggunaan eretan memanjang
1
Penggunaan eretan tidak sesuai
Tidak
C
Hasil Kerja :
Membubut
1. Ukuran Ø 24
Ukuran 24,00
3
Ukuran 23,90 - 24,10
2
Ukuran 23,80 - 24,20
1
Ukuran 23,70 - 24,30
Tidak
2. Ukuran Ø 22
Ukuran 22,00
3
Ukuran 21,90 - 22,10
2
Ukuran 21,80 - 22,20
1
Ukuran 21,70 - 22,30
Tidak
3. Ukuran Ø 20
Ukuran 20,00
3
Ukuran 19,90 - 20,10
2
Ukuran 19,80 - 20,20
1
Ukuran 19,70 - 20,30
Tidak
4. Ukuran Ø 18
Ukuran 18,00
3
Ukuran 18,90 - 19,10
2
Ukuran 18,80 - 19,20
1
Ukuran 18,70 - 19,30
Tidak
5. Ukuran panjang 8
Ukuran 8,00
3
Ukuran 7,90 - 8,10
2
Ukuran 7,80 - 8,20
1
Ukuran 7,70 - 8,30
Tidak
6. Ukuran panjang 12
Ukuran 12,00
3
Ukuran 11,90 - 12,10
2
Ukuran 11,80 - 12,20
1
Ukuran 11,70 - 12,30
Tidak
7. Ukuran panjang 40
Ukuran 40,00
3
Ukuran 39,90 - 40,10
2
Ukuran 39,80 - 40,20
1
Ukuran 39,70 - 40,30
Tidak
8. Ukuran panjang 60
Ukuran 60,00
3
Ukuran 59,90 - 60,10
2
Ukuran 59,80 - 60,20
1
Ukuran 59,70 - 60,30
Tidak
D
Sikap Kerja :
1. Penggunaan alat pengukuran
Membaca dan menggunakan jangka sorong
4-5
Membaca jangka sorong
2-3
Menggunakan jangka sorong
1
Tidak dapat membaca dan menggukan jangka sorong
Tidak
2. Penggunaan alat keselamatan kerja
Mengetahui alat keselamatan dan menggunakannya
4-5
Menggunakan alat keselamatan
2-3
Mengetahui alat keselamatan
1
Tidak mengetahui dan menggunakan alat keselamatan
Tidak
E
Waktu :
Waktu penyelesaian
Selesai tepat waktu dengan hasil baik dan benar
4-6
Selesai tepat waktu dengan hasil kurang baik namun benar
2-3
Selesai tidak tepat waktu dengan hasil baik dan benar
1
Tidak selesai
Tidak
Lampiran 9
Melakukan Pekerjaan dengan mesin bubut
KELAS : XI TP WAKTU : 4 XI 45 MENIT JOB SHEET PRAKTEK
SMK HS. AGUNG
Proses Pembubutan bertingkat
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Siswa dapat :
1. Menggunakan mesin bubut
2. Memahami proses pembuatan benda kerja pada mesin bubut
3. Mampu menjadi operator mesin bubut dengan baik
II. ALAT DAN BAHAN
Alat – alat :
1. Mesin Bubut
2. Kunci chack
3. Perlengkapan alat-alat bubut (BossI) dan perlengkapan alat keselamatan
4. Pahat HSS
5. dan lain-lain
Bahan : Besi poros ST 37 Ø25 mm dan panjang 65 mm
III. LANGKA KERJA
1. Siapkan benda kerja dengan diameter Ø25 mm dan panjang 60mm
2. Bubut permukaan benda kerja menjadi diameter Ø 24mm dan panjang 60mm
3. Bubut permukaan benda kerja dengan diameter Ø20mm dan panjang 20mm
4. Bubut permukaan benda kerja diameter Ø 18mm dengan lebar 8 mm
5. Bubut permukaan benda kerja dengan diameter Ø22mm dan panjang 30mm
6. Finishing buat lah sisi-sisi permukaan yang menjadi chamfer
IV. KESELAMATAN KERJA
1. Selama praktikum siswa diwajibkan memakai baju praktek dan sepatu
2. Hati-hati waktu menggunakan dan melakukan pekerjaan pada mesin bubut
3. Selalu menggunakan sarung tangan dan kaca mata safety
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Angga Iriyanto, Lahir di Bekasi pada tanggal 12 April 1991. Anak ke dua dari dua bersaudara dari ibu Suharti dan ayah Sauman. Bertempat tinggal di Jl.Lapangan Kobra Kp. Pekopen Rt 005/005 No. 51, Ds. Tambun, Kec. Tambun Selatan, Keb. Bekasi. Penulis
Menempuh Pendidikan di SDN Tambun 04, SMP Negeri 4 Tambun Selatan, SMK Negeri 1 Cikarang Barat, dan melanjutkan studi ke Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin. Pengalaman organisasi semasa sekolah pernah mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dan semasa kuliah mengikuti BEMJ (Badan Esekutif Mahasiswa Jurusan). Selain itu penulis juga telah menjadi guru di SMK HS. AGUNG dari tahun 2013 sampai dengan sekarang tahun 2023.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar