PENELITIAN TINDAKAN KELAS TEKNIK PEMESINAN BUBUT KELAS 11
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT MENGGUNAKAN PENERAPAN ALOKASI WAKTU DENGAN METODE DRILL PADA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK HS. AGUNG
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut dengan kegiatan belajar menggunakan penerapan alokasi waktu dengan metode drill pada siswa kelas XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG.
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses kegiatannya meliputi setiap siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahap, seperti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran menerapkan alokasi waktu praktek siswa dengan menggunakan metode drill. Tempat penelitian di SMK HS. AGUNG dan subyek penelitian siswa ke2las XI Teknik Pemesinan dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan sejak 8 Agustus 2022 sampai dengan 13 September 2022. Kegiatan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembaran observasi, tes dan angket respon siswa.
Hasil penelitian terlihat berdasarkan hasil uji instrument validitas butir tes uraian mendapakan peningkatan pada setiap siklusnya, seperti pada siklus I terdapat 5 butir soal yang terlihat satu soal yang tidak valid, pada siklus II terlihat peningkatan yang masing-masing butir soal telah mencapai valid, sedangakan pada siklus III terjadi peningkatan yang sangat baik yang masing-masing butir tes soal telah melebihi daftar harga r tabel (35, 0,05) = 0,334. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas seperti, pada siklus I didapat r = 0,237 yang dinyatakan tidak reliabel, pada siklus II didapat r = 0,187 yang juga tidak dinyatakan reliabel, dan siklus III terlihat peningkatan yang baik didapat r = 0,961 yang dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil analisis terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan alokasi waktu dan metode drill, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal ˃ 75, pada siklus I terdapat 13 siswa atau 11 siswa atau 31,43%, pada siklus II terdapat 17 siswa atau 58,57%, dan pada siklus III terdapat 29 siswa atau 82,86%.
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan merupakan suatu kegiatan yang menciptakan keterampilan bagi siswa. Kegiatan belajar selalu disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, oleh karena itu banyak sekolah yang membuka berbagai macam program studi demi menciptakan suatu keterampilan dalam dunia pekerjaan yang semakin maju oleh perkembangan teknologi. Proses belajar dilakukan dengan bertahap yang dilaksanakan dari tingkatan paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi. Seperti contoh pada pelajaran Praktek Teknik Pemesinan Bubut merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang menerapkan
keterampilan siswa dalam penggunaan operasi pemesinan dasar.
Kegiatan pengamatan awal yang dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar pada siswa kelas XI bidang keahlian teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubutdapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang kurang terampil dalam menggunakan mesin bubut, disebabkan karena setiap kegiatan praktek berlangsung mesin bubut yang digunakan hanya terbatas dan siswa yang praktek tidak sebanding dengan mesin yang ada. Sehingga kegiatan belajar siswa tidak terorganisir dengan baik, banyaknya siswa yang bermain-main pada saat proses belajar berlangsung bahkan ada siswa yang hanya diam melihat siswa lain yang sedang praktek. Oleh sebab itu, keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut tidak dapat dihasilkan dengan baik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya hasil belajar siswa sangatlah rendah salah satu faktornya ialah pengelolaan pembelajaran yang dibuat guru kurang terorganisir dengan baik. Melihat dari kekurang tersebut, sangat perlu dilakukan langkah-langkah yang baik untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dengan cara menerapkan alokasi waktu dengan metode drill yang berguna untuk mendapatkan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunan mesin bubut terhadap kegiatan belajar yang sudah diberikan, sehingga siswa dapat menggunakan mesin bubut dengan baik. Menerapkan metode pembelajaran drill diharapkan dapat menjadi solusi meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMK HS. AGUNG pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
2. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru teknik pemesinan di SMK HS. AGUNG.
3. Menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa di SMK HS. AGUNG.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini didesain menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Proses penelitian ini mengunakan desain penelitian Kemmis dan Robin Mc. Taggart pada tahun 1988. Mereka memiliki empat komponen tindakan (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya.
` Penelitian ini dimulai dengan persiapan penelitian, siklus I dan II, analisa data dan laporan hasil penelitian. Kegiatan penelitian ini dapat mengalami penambahan, penambahan tersebuat adalah penambahan siklis III dan seterusnya sampai tercapainya kriteria pencapaian tujuan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dialakukan pada tahap ini dengan metode drill sebagai berikut:
a. Pembentukkan kelompok pada siswa dalam praktek.
b. Membuat job sheet.
c. Membuatan langkah kerja atau prosedur kerja dalam pengerjaan mesin bubut.
d. Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
e. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode drill.
f. Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa, guru dan situasi kelas.
g. Membuat lembar penilaian kerja.
h. Pembuatan media simulasi video pembelajaran mengenai bagian-bagian mesin bubut, parameter pembubutan, dan mengoperasikan mesin bubut.
i. Alokasi waktu pembuatan job sheet selama 35 menit didapat dari uji coba langsung oleh peneliti dalam pembuatan job sheet.
2. Penelitian Siklus I dan Siklus II
a. Siklus I
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari:
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran drill.
b) Penerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompok pada siklus I.
c) Mempersiapkan media video pembelajaran mengenai bagian-bagian mesin bubut.
d) Mempersiapkan modul pemesinan.
e) Mempersiapkan job sheet.
f) Membuat lembaran pengamatan guru dan siswa.
g) Membuat lembaran penilaian kerja.
h) Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
2) Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah membentuk kelompok siswa dalam praktek, guru menjelaskan dan mensimulasikan dengan media video pembelajaran mengenai bagian-bagian mesin bubut, siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya tentang memahami bagian-bagian mesin bubut, siswa menganalisis tentang bagian-bagian mesin bubut, dan siswa melakukan kegiatan latihan (drill) job sheet mesin bubut dengan menerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya.
3) Observasi
Kegiatan pada tahap ini melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap guru, siswa dan situasi di kelas dengan mencatat lembaran pengamatan guru dan siswa serta mengisi lembar penilaian kerja siswa dan mengamati waktu pekerjaan siswa dalam praktek. Selain itu juga menyebarkan angket kepada siswa sebagai respon terhadap kegiatan belajar.
4) Refleksi
Kegiatan pada tahap ini melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dan berdiskusi terhadap hasil penilaian dan alokasi waktu praktek siswa yang didapat dari hasil observasi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Merencanakan kegiatan belajar mengajar yang telah diperbaiki berdasarkan hasil analisis refleksi pada siklus I terdiri dari :
a) Mempersiapkan media video pembelajaran mengenai parameter pembubutan dan mengoperasikan mesin bubut.
b) Mempersiapkan modul pemesinan.
c) Memberikan job sheet yang sama dilakukan pada siklus I.
d) Penerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya pada siklus II.
e) Mempersiapkan perlengkapan dan bahan material.
2) Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah disiapkan pada tahap perencanaan siklus II. Kegiatan belajar dengan menjelaskan dan mensimulasikan dengan media video pembelajaran mengenai parameter pembubutan dan mengoperasikan mesin bubut, siswa berdiskusi dengan teman sekelompok, siswa menganalisis dari materi parameter mesin bubut dan mengoperasikan mesin bubut, dan siswa melakukan kegiatan latihan (drill) job sheet mesin bubut dengan menerapan alokasi waktu selama 35 menit untuk setiap kelompoknya.
3) Observasi
Kegiatan pada tahap ini melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap guru, siswa dan situasi di kelas pada tindakan siklus II dengan mencatat lembaran pengamatan guru dan siswa serta mengisi lembar penilaian kerja siswa dan mengamati alokasi waktu praktek siswa, serta menyebarkan angket kepada siswa sebagai respon terhadap kegiatan belajar.
4) Refleksi
Melakukan analisis evaluasi terhadap hasil belajar siswa dan berdiskusi dengan guru yang didapat dari hasil observasi seperti, lembar pengamatan siswa, lembar penilaian siswa dan alokasi waktu praktek siswa. Setelah didapat hasil refleksi dengan melihat apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum. Jika kegiatan belajar belum memenuhi kriterian keberhasilan maka dilakukan tindakan pada siklus III serta melakukan perbaikan untuk siklus selanjutnya.
3. Analisis Data
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisa data keseluruhan yang didapat dari hasil pengamatan aktifitas siswa dan guru.
4. Laporan Hasil Penelitian
Pembuatan laporan dilakukan setelah analisa data selesai dibuat, laporan berisikan tentang semua hasil penelitian yang diawali dari tahap persiapan sampai terbentuknya laporan hasil penelitian.
3. HASIL PENELITIAN
a. Siklus 1
Sebelum elaksanakan kegiatan pembelajaran peneliti memiliki perencanaan sesuai dengan penerapan metode drill dalam kegiatan siklus I, seperti:
1. Guru membuat kelompok dalam praktek.
2. Guru mensimulasikan bagian-bagian mesin bubut dengan menggunakan media video yang dibuat guru.
3. Siswa mencari informasi tentang bagian-bagian mesin bubut pada modul yang diberikan guru.
4. Siswa melakukan pengamatan pada bagian-bagian mesin bubut.
5. Siswa melakukan latihan dalam penggunaan bagian-bagian mesin bubut.
6. Siswa melakukan latihan mengerjakan job sheet dengan alokasi waktu selama 35 menit.
7. Siswa bekerja sama dengan teman sekelompok.
Pertemuan kegiatan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 8 Agustus 2022 dengan pembahasan materi pembahasan pengenalan bagian-bagian mesin bubut dan melakukan kegiatan latihan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 9 Agustus 2022 dengan melakukan kegiatan latihan dan melaksanakan tes.
Kegiatan pembelajaran siklus I, dari data observasi siswa masih belum dapat melakukan latihan dengan maksimal, seperti :
1) Siswa terlihat belum siap untuk melakukan latihan.
2) Selama kegiatan latihan banyak siswa tidak mengikuti prosedur.
3) Banyak siswa yang belum mencapai waktu yang sudah ditentukan.
4) Siswa masih belum paham dalam penggunaan bagian-bagian mesin bubut, sehingga terlihat kesulitan dalam praktek.
5) Berdasarkan analisis hasil belajar didapat 24 siswa atau 68,57% mendapatkan nilai kurang dari 75 dan siswa 11 siswa atau 31,43% mendapat nilai diatas 75.
Berdasarkan hasil observasi terdapat kekurang-kekurangan, oleh karna itu peneliti memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Kegiatan latihan untuk siklus II peneliti memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I antara lain :
1) Mengadakan latihan kerja sama antar tim sebagai persiapan siswa untuk melakukan latihan dengan baik
2) Guru mengingatkan kembali kepada siswa cara penggunaan bagian-bagian mesin bubut
3) Guru memberikan pengarahan terhadap prosedur kerja yang baik dan benar.
4) Siswa memfokuskan waktu penyelesaian dan hasil benda kerja.
Melihat kekurangan-kekurangan siklus I perlu adanya tindakan yang harus dilakukan pada siklus selanjutnya, sehingga pada kegiatan siklus II perlu adanya perencanaan yang baik dari siklus sebelumnya, seperti :
1) Melakukan kegiatan kerja sama secara tim.
2) Menekankan waktu 35 menit yang harus dicapai dalam pengerjaan job sheet.
3) Guru mengingatkan kembali tentang cara penggunaan bagian-bagian mesin bubut dan mempelajari materi yang disampaikan guru dengan sungguh-sungguh.
4) Siswa melakukan pekerjaan job sheet dengan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.
Kegiatan siklus II direncakan terdiri dari dua pertemuan dilaksanakan pada Senin 15 Agustus 2022 dan 16 Agustus 2022. Pertemuan pertama dengan penyajian materi mengenai pengenalan eretan dan skala pengukuran pada eretan mesin bubutserta parameter pembubutan dengan menggunakan media video. Pertemuan kedua dengan melakukan kegiatan latihan job sheet dan waktu pengerjaan selama 35 menit yang sama dengan siklus I serta melakukan tes.
Proses pembelajaran siklus II, dari hasil data observasi siswa sudah dapat melakukan latihan dengan baik, seperti :
1) Siswa terlihat sudah siap untuk melakukan latihan.
2) Proses kegiatan observasi juga terlihat kegiatan latihan berjalan sesuai dengan perencanaan waktu.
3) Siswa sudah memahami cara penggunaan eretan dan bagian-bagian mesin bubut lainnya.
Namun dapat dilihat pada saat kegiatan ada kekurangan pada saat latihan seperti,
1) Siswa yang kurang baik dalam menggunakan skala pengukuran.
2) Banyaknya siswa yang mengabaikan dalam penggunaan alat keselamatan.
3) Masih ada siswa yang belum menyelesaikan waktu pengerjaan pada saat latihan.
4) Berdasarkan analisis terdapat 18 siswa atau 51,43% mendapat nilai dibawah 75 dan 17 siswa atau 48,57% mendapat nilai diatas 75.
Peneliti menganalisa dari setiap kegiatan siklus II, melihat dari kekurangan yang didapat diperlukan tindakan siklus selanjutnya, karena dari data yang didapat belum tercapainya 75% siswa yang mendapat nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Sehingga peneliti memperbaiki kegiatan latihan, seperti :
1) Menekankan siswa dalam menggunakan alat keselamatan kerja.
2) Memberikan latihan yang maksimal dalam penggunaan eretan dan parameter pembubutan serta memberikan penjelasan dalam penggunaan eretan secara otomatis
3) Menekankan siswa dalam pencapaian waktu dengan tepat.
4) Peneliti juga memberikan reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik sebagai umpan balik untuk siswa agar dapat melakukan latihan secara maksimal.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan diatas maka perlu direncanakan perbaikan pada siklus III untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik, seperti :
1) Menekankan siswa dalam menggunakan alat keselamatan kerja.
2) Memberikan latihan yang maksimal dalam penggunaan eretan dan parameter pembubutan serta memberikan penjelasan dalam penggunaan eretan secara otomatis.
3) Menekankan siswa dalam pencapaian waktu praktek dengan tepat dalam menyelesaikan job sheet.
4) Peneliti juga memberikan reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik sebagai umpan balik untuk siswa agar dapat melakukan latihan secara maksimal.
Kegiatan siklus III direncanakan terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada senin 12 September 2022 dengan penyajian materi pengoperasian mesin bubut dengan dibantu media video. pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 13 September 2022, dengan memfokuskan kegiatan latihan menggunakan mesin bubut.
Proses pembelajaran siklus III, siswa sudah dapat melakukan latihan dengan maksimal, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan.
1) Sudah terlihat siswa dapat menggunakan skala pengukuran.
2) Keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut, dengan kegiatan drill terbiasa mengoperasikan mesin bubut dengan benar.
3) Kegiatan latihan yang diberikan sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam praktek mesin bubut.
4) Dilihat dari nilai siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu nilai diatas 75 mencapai 29 siswa atau 82,86%, sedangkan terdapat 6 siswa atau 17,14% yang masih dibawah 75.
Kegiatan pembelajaran sudah terlihat perubahan yang signifikan pada hasil belajar setelah melaksanakan kegiatan belajar menggunakan metode drill. Oleh itu peneliti hanya melakukakn penelitian sampai dengan siklus III.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penilitian dapat disimpulkan bahwa penerapan alokasi waktu dengan menggunakan metode drill pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK HS. AGUNG dapat :
1) Meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
2) Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal ˃ 75 pada siklus I terdapat 11 siswa atau 31,43%, pada siklus II terdapat 17 siswa atau 58,57%, dan pada siklus III terdapat 29 siswa atau 82,86%.
3) Proses pembelajaran dengan penerapan metode drill ini lebih efektif jika jumlah latihan yang dilakukan banyak.
4) Semakin banyak kegiatan latihan yang dilakukan siswa maka semakin besar kesempatan siswa untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan mesin bubut.
Berdasarkan hasil uraian diatas penelitian dan paparan data serta pembahasan, perlu diberikan saran-saran guna pertimbangan dan masukan.
1. Partisipasi guru mengenai rencana pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penerapan alokasi waktu dalam praktek mesin bubut sangat membantu siswa dalam mengerjakan job sheet, sehingga menciptakan pekerjaan yang efektif.
3. Kegiatan latihan (drill) sebaiknya digunakan pada saat kegiatan belajar karna dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Perlunya perawatan terhadap mesin bubut yang ada di sekolah sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan lancar.
5. Motivasi dari pihak sekolah terhadap upaya peningkatan kualitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2012.
A, Sardiman M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1986.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. 2008.
Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: CV. Sinar Baru. 1989.
Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2011.
Supardi. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : PT. Ufuk Publishing House. 2012.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar