Negara yang kaya raya akan lautannya, negara yang kaya raya akan kehutanannya, negara yang amat sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Itulah Indonesia yang orang arab bilang adalah surga dunia. Tapi kenapa rakyat tidak menikmatinya... tapi kenapa kemiskinan ada di dalamnya... tapi kenapa ketidak adilan ada di dalamnya...

Kemiskinan yang dialami bangsa indonesia disinyalir karena buruknya mentalitas dan budaya, serta peradaban randah dengan indikasi cenderung korup dan tidak menjalankan amanah dengan baik ketika dipercaya menjalankan kepemimpinan, serta adanya sistem ekonomi, politik dan hukum yang justru melanggengkan sistem, meperkuat merekan yang telah kaya, dan melemahkan mereka yang lemah dan tertidas.

Banyak kebijakan pemerintah yang ongkos resikonya harus dibayar dan ditanggung oleh masyarakat kita yang hidup dalam garis kemiskinan. Berbagai kebijakan penguasa yang secara macro salah satunya adalah kenaikan BBM, impor beras, harga- harga naik dan berbagai kebijakan lain yang tidak lain harus menjadikan kaum miskin di pedesaan menanggung ongkos sosial demi suksesnya sebuah kebijakan penguasa.

Padahal, hal ideal yang seharusnya dilakukan adalah dengan cara penguasalah yang harus memperkuat keberadaan masyarakat yang lemah dan terpinggirkan, bukan rakyat yang lemah yang harus menopang penguasa. Dan logika seperti ini banyak di terapkan oleh negara di berbagai belahan dunia. Hanya beberapa negara saja yang berorientasi kepada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dengan cara rakyat harus kuat dan negara tunduk kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan.

Mungkin solusinya adalah sosialisme riligius, jika di kaitan dengan soal ketaqwaan, maka seseorang akan dikatakan bertaqwa jika ia memandang kemiskinan sebagai problema bersama yang pada sisi tertentu kemiskinan sebagai ketentuan Tuhan, akan tetapi pada sisi lain kemiskinan diciptakan oleh sistem kekuasaan yang tentun nya harus dilawan dan diubah. Karena sendi keimanan dan ketaqwaan tidak hanya terletak pada keshalehan individu, melainkan keshalehan sosial.