Ani Amimah

Namaku Ani Amimah dilahirkan di Kudus dan berdomisili di Semarang, keseharianku mengajar di SMP 12 semarang, Alhamdulillah sekarang di kasih rejeki ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Banting tulang sebagai seorang pemulung

Tantangan hari ke 113

Hasil karya tak pernah mengingkari usaha yang telah di lakukan,

PSBB yang sudah di jalankan di kota besar yang berzona merah menuntut seorang bapak harus keluar dari kost annya karena sudah tak mampu untuk membayarnya.

Awalnya beliau berjualan asedoris di pasar tanah Abang, karena di berlakukan PSBB Mak si bapsk sudah tak bisa berjualan lagi.

Beliau beralih profesi menjadi seorang pemulung, dan beliau memilih tidur di emperan karena sudah tak mampu membayar kost.

Dalam menjalaninhidup sebagai seorang pemulung, dimana dalam satu hari pendapatannya tidak tentu, terkadang mendapatkan uang 20 ribu, terkadang hanya 10 ribu, tetapi beliau tak pernah putus asa. Demi menyambung hidup beliau selalu berpikiran positif dan selalu bersemangat.

Setiap hari masih tetap berusaha menyisihkan uang hasil memulungnha, selama pandemi ini dalam satu bulan beliau masih bisa mengirim uang untuk keluarganya di kampung , meski hanya sedikit tak seperti bulan bulan sebelumnya. Beliau mengucapkan syukur bisa mengirim 200 ribu.

Pernah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

memprihatinkan nasib si bapak. Semoga bisa bertahan dan berjuang.

08 May
Balas

ini termauk cerpen ya bun?

08 May
Balas



search

New Post