Kemaren Demo, Sekarang Empang Tumpah Ruah

Dua malam berturut-turut jalanan macet parah. Sebelumnya arus jalan dialihkan. Jalanan jadi kacau balau. Mau lampu merah atau hijau tidak ada bedanya. Mobil, motor, saling ingin cepat, buru-buru. Saya pun ikut menyalip di sela-sela kendaraan. Mengapa macetnya parah sekali? Tidak biasanya.

Ini pasti ulah orang gede. Mungkin ada tamu dari luar atau lainnya, saya kurang tahu. Tujuan saya hanya satu, jangan telat salat berjamaah di Masjid At Taufik Paledang. Sayang sekali kalau dilewatkan. 

Selesai taraweh, jalanan sudah normal kembali. Katanya tadi ada yang demo makanya arus kendaraan dialihkan.

Waduh demo, untuk apa? Percuma! Tidak akan didengar. Kuku mereka tajam, kuat mencengkram. Alih-alih malah kita yang dirugikan. Semakin hari mereka semakin kuat. Apalagi bala bantuan kekuatan meluncur dari luar. Mereka masuk dan berbaur dalam pasukan bersenjata negara kita. Mereka bertindak semena-mena.

Malam berikutnya terjadi kemacetan parah di  daerah Empang. Mobil pribadi berjejeran di kiri-kanan bahu jalan. Jalanan semakin sempit. Para pejalan kaki berpakaian putih-putih serta memakai sorban dan peci melintas di tengah jalan. Mereka berduyun-duyun menuju Masjid Empang. Biasanya ziarah atau ada kajian Syeh siapa gitu.

Saya benar-benar diuji. Terutama ujian kesabaran. Saya manusia biasa. Masih perlu belajar sabar. Ketahuilah bahwa Allah SWT menyukai hamba- hamba yang sabar.

Cimanengah, 23 April 2022