Kutersiksa (Tagur 142)
Kutersiksa
Sungguh kutersiksa
Rasa ini sesakkan dada
Nafas serak bak orang asma
Sungguh kutersiksa
Kepala seperti belah dua
Sekali-kali panas menggelora
Sungguh kutersiksa
Hidung mampet alias tersumbat
Walau sudah konsumsi obat
Itu flu belum juga minggat
Sungguh kutersiksa
Ini penyakit rutin
Karena badan rentan
Cuaca dingin, makanan dingin,
Serba dingin
Sungguh kutersiksa
Obat bukan segalanya
Allah yang beri sakit
Allah yang menyembuhkan
Walau tersiksa
Aku wajib bersyukur
Banyak orang yang sakit parah,
Kronis, dan kritis
Mereka lebih tersiksa
Ya Allah, padaMu
Hamba berserah diri
Harap kesembuhan
Benar-benar sembuh
Tak terulang kembali
Aamiin
Cimanengah, 22 Mei 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yg sangat menginspirasi bunda. Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan
Terimakasih sudah mampir Pak, semoga sehat selalu ya, Aamiin