Memancing di Air Keruh (Tagur 158)
Memancing di Air Keruh
Sejak hilangnya Emmeril Khan Mumtaz, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendadak bermunculan para pembuat konten. Macam-macam nama sumbernya. Mereka berlomba-lomba mengemas berita dengan judul yang berbeda-beda namun isi berita tetap sama. Mereka berusaha menarik empati masyarakat. Banyaknya masyarakat yang menonton, tentunya sebagian besar masyarakat menyukai konten itu. Para pembuat konten akan mendulang ribuan bahkan jutaan "like". Ini akan berpengaruh terhadap pundi-pundi mereka. Memancing di air keruh (mengambil kesempatan dalam kesempitan)
Pak Ridwal Kamil beserta istri telah berusaha untuk ikhlas terhadap ujian yang menimpa keluarga mereka. Konten-konten yang bertebaran membuat luka mereka bertambah dalam. Apalagi dengan menyebar berita-berita hoak. Berita yang belum pasti.
Tolong para pembuat konten jangan menyebar berita yang belum pasti. Hormati dan hargai perasaan yang berduka.
Cimanengah, 7 Juni 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar