Mardianis

Saya Anies Piliang dari Paninjauan Solok. Merantau ke Bogor. Alhamdulillah, sudah 30 tahun mengadu nasib di Kota Hujan. Saat ini saya bertugas di SMPN 13 Kota B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memanfaatkan Kesempatan Ramadhan (Tagur 114)

Memanfaatkan Kesempatan Ramadhan (Tagur 114)

Anda tahu Khalid bin Walid?

Khalid bin Walid merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu menyertainya dalam misi menyebarkan agama Islam. Ia juga termasuk kerabat Nabi yang paling dekat. Bibinya, Maemunah binti Al Harits merupakan istri Rasulullah SAW.

Dalam dunia kemiliteran, Khalid bin Walid menjadi sosok yang tidak tertandingi. Ia adalah satu-satunya sahabat yang dianugerahi gelar “Saifullah” atau Pedang Allah oleh sang Nabi.

Khalid lahir dari salah satu keluarga terpandang di antara kaum Quraisy. Ayahnya, Walid bin Mughirah adalah petinggi di kalangan Bani Makhzum. Ia membiayai dan memberi makan jamaah haji di Mina hingga mendapat julukan Raihanah Quraisy atau rezeki kaum Quraisy.

Sayangnya ia termasuk golongan yang kerap mengolok-olok Nabi Muhammad dan ajaran Islam. Khalid bin Walid sendiri merupakan panglima perang kaum kafir Quraisy yang ditakuti karena keahliannya. Ia juga terampil mengendarai kuda.

Ia berada di pihak kaum Quraisy ketika bertempur di Perang Uhud dan Khandaq. Ialah aktor di balik kekalahan kaum muslimin di Perang Uhud.

Kala itu Khalid melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang lengah karena bernafsu mengambil rampasan perang hingga turun dari Bukit Uhud. Pasukan Quraisy langsung menghajar pasukan Muslim sehingga mereka dapat memenangkan perang.

Siapa sangka, peperangan dengan kaum Muslim justru membuka hati Khalid bin Walid. Melansir dari Kitab Al-Maghzi Muhammad karya Al-Waqidi, Khalid mengatakan bahwa Allah memberinya hidayah.

“Aku telah menyaksikan tiga perang, yang semuanya melawan Muhammad. Di setiap pertempuran yang kusaksikan, aku pulang dengan perasaan bahwa aku berada di sisi yang salah, dan bahwa Muhammad pasti akan menang,” ucapnya.

Belajar dari kisah Khalid bin Walid dalam memenangkan peperangan. Hendaknya dalam mengisi Bulan Ramadhan kita bisa bersikap dan meniru semangat juang Khalid Bin Walid. Tidak ada waktu untuk bersantai dan berleha-leha. Berjuang tiada henti. Tingkatkan ibadah-ibadah sunnah, membaca Al Quran, berzikir, beristigfar, dan banyak berdoa. Selagi ada kesempatan, manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Belum tentu kita bisa bertemu dengan ramadhan yang akan datang dalam keadaan sehat dan segar bugar seperti saat ini. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan. Insyaallah kita raih kemenangan.

Cimanengah. 24 April 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post