Nggak Pedas Nggak Asik

Ada yang kurang lebaran kali ini. Mengapa? Karena tidak ditemukan ketupat di atas meja. Entah mengapa? Saya tidak mengerti. Biasanya saya begitu antusias, beli 20 cangkang ketupat. Tapi lebaran kali ini tidak ada mood. Saya santai saja. Tidak seperti orang-orang yang sibuk dengan menu ini, menu itu.

Lebaran itu bukan mengutamakan menunya melainkan bagaimana agar Allah SWT menerima amal ibadah kita termasuk puasa, dan dengan harapan Allah SWT pertemukan kembali kita dengan ramadhan yang akan datang. Aamiin

Tamu saya tidak banyak. Hanya Adik ipar dan anak-anaknya.

Saya masak yang simpel saja. Asam padeh daging dan gulai ayam padeh. Gulai ayam padeh enaknya dicampur dengan batang talas (Padangnya: kamumu). Hanya orang Padang yang tahu dan mengerti cara memasaknya. Bila tidak ada kemumu sepertinya tidak menarik.

Kemaren saya sudah belanja ke pasar untuk beberapa hari. Cabai juga sudah diperkirakan untuk beberapa menu. Gulai ayam padeh menggunakan cabai rawit. Cabai rawit setan. Kebanyakan orang-orang menyebutnya cabai jablay. Hahaha

Menu gulai ayam padeh sudah matang. Didiamkan di kompor dengan api kecil, supaya terlihat minyak dari kelapanya.

Suami dan saya makan dengan lahap. Pedaass-pedaas enak. Maknyus sekali.

Setelah beberapa jam cabai jablai beraksi. Perut jadi melilit. Mungkin perut perlu menyesuaikan diri terlebih dahulu. Karena sudah sebulan menu tidak segarang hari ini. Tetapi kalau tidak pedas kurang asyik lho.

Cimanengah, 2 Mei 2022