Budaya Antrean
Antri yoo, Mas.
Aku tak lewat disik!
Budaya antri masih menjadi ketertiban yang hakiki di kalangan masyarakat yang beradap. Namun, di beberapa tempat budaya antri sudah tidak terdapat lagi, karena ego dan adap setiap manusia berbeda-beda.
Mari kembali bersama budayakan antri di manapun tempatnya. Jangan saling mendahului, bahkan saling menyikat pun menyikut sesama, teman, saudara.
Bagaimanapun seisi dunia ini adalah saudara kita. Keturunan dari Adam dan Hawa. Jika kita mau dan mampu tuk berpikir!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barakallah Bunda Siti Ropiah.
Setuju Bund, budayakan antre, agar lancar. Sukses selalu dan barakallah