Tantangan Hari ke-86

#TantanganGurusiana

Ayo sukseskan. Berdiam diri, betul-betul berdiam diri di rumah. Tidak bepergian ke luar rumah. Kalau perlu tutup pintu. Jangan ke mana-mana.

Siapkan bahan makanan sederhanapun jadi asal cukup menegakkan punggung selama tiga hari ke depan. Ajakan itu saya pikir cukup masuk akal.

Seperti penyakit yang pernah terjadi di jaman shohabat di mana penderita terjangkit penyakit itu di pagi hari maka sore harinya meninggal. Terjangkit malam hari maka pagi meninggal. Lebih dahsyat dari Qif 19 ini. Dan seorang sahabat memberi solusi jitu. Diaampaikan pada amirul mukminin kala itu.

"Jangan keluar rumah. Berdiam dirilah di rumah"

Dan Alhamdulillah, penyakit itu hilang. Kehidupan bermasyarakat kembali normal. Allahu akbar.

Seperti itu barangkali Qif 19 ini harus diperlakukan. Besok, hari Jumat tanggal 10 sampai hari Ahad tanggal 12 April 2020. Kita berdiam diri di rumah. Besok hari Jumat barokah kita mulai menutup pintu dan tetaplah di rumah.

Semoga Ramadhan dapat kita sambut dengan tarawih bersama. Tadarus bersama. Dalam masjid yang kini sudah kita abaikan. Bersimpuh,. Bermunajat bersama menghidupkan malam-malam Ramadhan. Rindu kultum setelah solat subuh. Rindu mendengar orang mengaji dari pengeras suara masjid. Rindu teriak sahuurr, sahuurrr dari toa masjid atau musholla.

Ahhhh..

Sungguh aku rindu. Aku rindu. Sungguh-sungguh aku rindu itu.

Rindu pula melihat orang menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan. Rindu menyaksikan orang tawaf mengelilingi Kabah. Duh.. Engkau tahu kami rindu mendatanginya lagi. Maka hadiahkan dengan mengobati rindu kami ini.

Lenyapkan si Qif 19 ini dari bumi Mu. Kembalikan ia pada asalnya. Agar bisa kami mwndekap Ramadhan dengan syahdu. Untukmu tak sulit melontarkan Qif 19 jauh atau membenamkannya dalam tanah. Sungguh tak sulit. Mudah bagi-Mu. Ringan bagi-Mu.

Hanya pada Mu kami menyembah dan hanya pada Mu kami meminta pertolongan. Aamiin