Anis Afifah

Kesuksesan bukanlah suatu kebetulan, itu adalah hasil dari suatu kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan cinta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayah, Aku Rindu

Ayah, Aku Rindu

Pentigraf-2

Tantangan menulis gurusiana hari ke-10

Ayah, Aku Rindu

Oleh : Anis Afifah

Seperti biasa Ratih mengantar anak semata wayangnya ke sekolah, setelah itu langsung menuju tempat kerjanya di sebuah supermarket. Ratih seorang single parent dengan satu anak bernama Tania berumur 7 tahun dan duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. Sudah lebih 6 tahun Ratih bercerai dengan suaminya karena tidak tahan dengan sikap kasar suaminya. Selama Ini Ratih selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan putri tercintanya. Sedangkan suaminya, entah dimana, Ratih sudah tidak ingin berhubungan lagi dengannya. Saat ini perhatiannya hanya untuk Tania.

Akhir-akhir ini Ratih dibuat bingung oleh keinginan Tania bertemu dengan ayahnya. Setiap hari selalu bertanya kapan bisa bertemu dengn ayahnya. Sampai suatu hari Tania bertanya, “ Bunda, ayah dimana sih, kok gak pernah pulang, Tania ingin sekali jalan-jalan dan main sama ayah, kayak temen-temen Tania”. Jleb, seperti tersambar petir rasanya mendengar perkataan Tania, namun berusaha tetap terlihat tenang. “ Sayang, kalau mau main kan bisa sama Bunda”, hibur Ratih. Di satu sisi Ratih sangat memahami kerinduan Tania akan sosok seorang ayah yang tak pernah dia dapatkan sejak kecil. Tapi di sisi lain Ratih tidak ingin berhubungan lagi dengan Dandy, mantan suaminya. Selama inipun Dandy tidak pernah sama sekali berusaha mencari anaknya. Sepertinya Dandy sudah tidak ingat akan anaknya.

Sebenarnya saat ini Ratih sedang dekat dengan Arif seorang laki-laki yang tak lain adalah seorang manager di supermarket tempatnya bekerja. Arif seorang laki-laki tampan dsn selalu bersikap lemah lembut pada Ratih. Ratih berharap suatu saat nanti Arif bisa menjadi ayah sambung buat Tania. Tapi Ratih masih ragu untuk mengambil keputusan karena masih trauma dengan masa lalunya. Tiba-tiba Tania merajuk,”Bunda….kapan aku bisa ketemu ayah, aku ingin dipeluk sama ayah”,. Tania berkata sambil terisak. Ratih memeluk anaknya sambil menahan tangis. “Iya Nak, nanti kita ketemu ayah”, Ratih bergumam . Dalam hati Ratih akan berusaha menghilangkan trauma masa lalunya dan menerima Arif menjadi pendamping hidupnya, demi Tania. Semoga kehadiran Arif bisa mengobati kerinduan Tania pada sosok seorang ayah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu

08 Jun
Balas

Terima kasih Bunda. Salam kenal

08 Jun

Keren bun

08 Jun
Balas

Terima kasih Bunda...Salam kenal

08 Jun

Keren bun

08 Jun
Balas

Terima kasih Bunda, Salam kenal

08 Jun

Keren bun

08 Jun
Balas

Terima kasih Bunda, Salam kenal

08 Jun

Mantap bunda

09 Jun
Balas

Bagus bun pentigrafnya

08 Jun
Balas

Terima kasih Bun

08 Jun

Semoga. Aamiin.

08 Jun
Balas

Aamiin...trm kasih Bunda, Salam kenal

08 Jun

Bagus cerpennya...seperti nyata

08 Jun
Balas

Terima kasih Bunda...Salam kenal

08 Jun

Kereen...menyentuh banget Bun.....

08 Jun
Balas

Terima kasih Bun supportnya

08 Jun

Jadi terharu bu...

08 Jun
Balas

Jadi terharu bu...

08 Jun
Balas

Jadi terharu bu...

08 Jun
Balas

Semoga...

08 Jun
Balas

Semoga ya Bun...aamiin yra

08 Jun



search

New Post