Melihat banyak teman – teman yang dapat membuat buku, hati kecilku berkata,”mampukah aku seperti mereka?”. Kuikuti terus info sekitar media guru, pernah saya salah baca dan galfus (gagal focus) bahwa media guru akan mengadakan kelas penulis di Semarang. Dengan semangat info itu saya share ke group kecil saya, dengan tujuan mengajak teman-teman yang lain untuk mengikutinya, tetapi salah satu dari temanku meresponya,”Lo..bu itu kan tanggalnya sudah berlalu dan itu khusus untuk kepala sekolah.” Waduh ternyata benar aku galfus.

Dan kemarin setelah ada info ada pelatihan kelas menulis oleh media guru di Semarang tanggal 27 dan 28 Januari 2018, tanpa berfikir lagi saya langsung mendaftar. 2 minggu menunggu pelatihan saya mencoba menulis artikel di gurusiana dengan tujuan melatih menulis. Dan sudah ada 9 artikel yang saya tulis.

Tibalah tanggal 27 Januari, dengan konsentrasi yang terpecah karena hari itu ibu saya juga di opnam di rumah sakit Romani aku berangkat. Pukul 8 pagi saya tiba di Semarang, tetapi tidak bisa langsung ke wisma P4G karena harus menengok ibu dulu di rumah sakit, akhirnya pukul 08.30 saya masuk ruang pelatihan, “woooww…sudah penuh sekali…aku berusaha mencari tempat duduk yang didepan, ada beberapa kursi yang masih kosong, tetapi ketika aku mau duduk, katanya sudah ada yang punya. Dan akhirnya saya mendapat tempat duduk dibelakang, walau kecewa saya tetap semangat mengikuti pembukaan yang disampaikan oleh bapak Murman.

Hatiku begitu bangga, diantara para peserta yang begitu semangat mengikuti pelatihan. Tetapi ada dilemma kecil dalam hatiku, “mampukah aku membuat buku dalam satu bulan?” Setelah mendengar paparan dari ibu Istiqomah pikiranku mulai berubah, gambaran ide-ide mulai muncul, semangatku berkobar lagi. Terima kasih semuanya, semoga aku bisa hijrah menjadi seorang penulis.