Anis akromiyah

seorang guru di sekolah negeri kayangan yang pengen sekali mengubah kayangan yang hanya penuh imaginasi dengan sekolah real yang penuh dengan semangat kerja men...

Selengkapnya
Navigasi Web
PKKS di sekolah negeri kayangan!!!

PKKS di sekolah negeri kayangan!!!

Sudah satu minggu ini bu Suci sibuk menyelesaikan berkas PKKS komponen kompetensi penilaian 2 yaitu kepemimpinan pembelajaran. Bukan hanya ibu Suci yang sibuk, namun ada 5 team lainnya yang juga sedang mempersiapkan berkas. Ya, waktu deadline hanya tinggal 3 hari lagi, waktu yang cukup pendek sekali untuk mempersiapkan 10 kriteria penilaian dengan 41 indikator.

Ibu Suci hanya sebagai anggota dalam team komponen 2 yang dipimpin oleh coordinator bapak Ridwan selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan satu guru anggota lagi yaitu ibu Ratna. Sebenarnya bila hanya membantu coordinator untuk mengumpulkan dan menyusun data kayaknya tidak sangat sulit, namun apa yang terjadi dengan ibu Suci???

Bapak Ridwan adalah kasepuhan di “sekolah kayangan”…hehe hanya sekedar nama sekolah khayalannya ibu Suci. Beliau sudah berumur, bahasa kerennya “guru zaman old bangeett”. 18 tahun sudah bu Suci menjadi guru dan selama itu juga sebagai waka kurikulumnya adalah bapak Ridwan. Sebenarnya beliau orang yang kharismatik, untuk masalah agama beliau pakarnya. Walau belum haji beliau sering di panggil kiai karena sering mengisi pengajian di mushola-mushola, masjid-masjid, dan majelis-majelis taklim. Namun untuk masalah kurikulum di sekolah kayangan beliau sangat kurang mengerjakan tugas-tugasnya layaknya waka kurikulum.

Pagi itu bapak Ridwan mengajak ibu Suci untuk membahas penilaian dalam komponen 2. Ibu Suci berusaha mendengarkan apa yang akan diperintahkan beliau. Namun sudah beberapa menit berlalu, bapak Ridwan hanya muter-muter di soalnya dan tidak ada tindak lanjutnya. Ibu Suci tidak sabar dengan semua itu, “pak sekarang saya mau tanya, dari 10 kriteria penilaian ini, mana sajakah yang sudah ada di tangan panjenengan?. Jadi nanti saya tinggal buat yang belum ada!” ucap bu Suci dengan nada yang agak jengkel. “Ini buku dokumen satu sudah ada”, bapak Ridwan menunjukkan bukunya. Buku 1 atau dokumen 1 adalah dokumen yang isinya tentang kurikulum sekolah, kebetulan sekolah negeri kayangan mengunakan kurikulum 2013. Ibu Suci membuka buku tersebut,”Ya Alloh, ini kan dokumen 1 yang aku buat tahun lalu dalam rangka akreditasi?...uhhhh…dengan menghelai nafas bu Suci berusaha sabar. Jadi bapak Ridwan hanya mengkopi lagi buku tersebut dan menggati cover depannya dengan tahun ajaran 2017/2018.

Akhirnya satu demi satu kriteria penilaian komponen 2 dibahas, point-point yang belum dicatat rapi oleh bapak Ridwan. Point tersebut adalah pertama program kurikulum, kedua dokumen program sekolah yang memuat 5 prinsip (specific, measurable, achievable, realistic, and time bound), ketiga program pengembangan SDM yang meliputi pelaksanaan program pengembangan SDM melalui pelatihan, seminar, MGMP, dan studi banding. Keempat program untuk menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif, contohnya program 7K. Kelima dokumen KKM dan program ekskul. Keenam program kepemimpinan yang inspiratif melalui pemberian reward terhadap warga sekolah yang berprestasi. Ketujuh dokumen rapat kegiatan. Kedelapan program sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar contohnya pengembangan keprofesionalan guru dan tenaga kependidikan dan program remedial teaching. Dan yang terakhir adalah program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.

10 soal kriteria penilaian yang sudah ada dokumennya hanya satu jadi kurang 9 soal lagi. Uuhhh…berat banget, pikir bu Suci. Maklum bapak Ridwan adalah tergolong salah satu guru kasepuhan disekolah negeri kayangan yang gaptek. Memang masih banyak lagi guru kasepuhan yang gaptek selain bapak Ridwan, namun fatalnya beliau menjabat sebagai waka kurikulum. Dia merasa sudah selesai melaksanakan tugasnya bila sudah membuat jadwal pelajaran diawal tahun ajaran baru. Tidak terpikir oleh beliau untuk membuat program-program yang akan beliau laksanakan ditahun ajaran baru. Akibatnya ya seperti ini…bu Suci jadi ketiban getahnya…

Bel pulang sekolah bordering, bu Suci siap-siap pulang dengan membawa tugas menyelesaikan 9 soal lagi. Bu Ratna satu anggota di team komponen 2 juga termasuk kasepuhan, beliau PNS yang diperbantukan di sekolah swasta. Beliau orangnya sabar dan berdedikasi, namun kesehatannya akhir-akhir ini menurun, jadi beliau terus terang tidak bisa membantu sepenuhnya.

Untuk para pembaca gurusiana…bu Suci meminta saran dan kritiknya..apakah ibu Suci harus menyelesaikan 9 soal itu atau tidak??? Mohon masukannya…terima kasih sekali sebelumnya…maaf ibu Suci hanya menumpahkan isi hati guru di sekolah negeri kayangan…

________to be continue_______

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post