Haha! Bagiku mungkin saja untuk bisa kembali menggiring bola dengan menggunakan hijab panjang ini, tapi bagaimana menurut para sahabat kecilku? Tentu saja tidak mungkin, mereka sudah tumbuh besar dan amat sangat besar. Bahkan ketika berbicara dengan mereka kita harus mendongakkan kepala kita keatas untuk menatap mata mereka. Merekapun sudah memiliki kehidupan mereka masing-masing, mereka juga sudah move on dan tidak mungkin mereka memiliki pikiran untuk bisa menggiring bola kembali bersama wanita berhiijab ini.

Yasudahlah, semoga kalian berbahagia para sahabat kecilku! Yang harus kalian tau I will always miss you, wherever you are.

"Mati satu tumbuh seribu" itu kalimat yang tepat untukku atau mungkin sebaliknya "Mati seribu tumbuh satu"? Ya meskipun aku kehilangan sahabat kecilku, kini aku memiliki seorang sahabat laki-laki lagi yeaaayyyyy!

Tapi meskipun begitu kami tetap menjaga jarak, sebab kami sudah mulai paham arti dari kata 'mukhrim'.

Perkenalkan Firman, dia adalah satu-satunya sahabat lelakiku ketika disekolah menengah pertama. Firman adalah seorang anak laki-laki yang awalnya amat sangat pendiam tapi semenjak aku tarik menjadi kandidat sahabat terbaikku dia justru menjadi seseorang yang tidak bisa diam haha. Tidak seperti aku dulu yang cenderung tertutup bersahabat dengan seorang perempuan, sekarang aku memiliki seorang sahabat perempuan hehe sudah mulai feminis niyeeeeee. Nama dia adalah Nia, berbalik arah dengan Firman dari awal Nia memang seseorang yang tidak bisa diam tapi dia adalah teman bergaul yang cukup oke loh

Kami bertiga adalah seorang sahabat tapi karena rumahku dan nia berdekatan aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama nia, yaa karena dia jugalah aku jadi malas belajar bahkan hingga peringkatku turun drastis menjadi 10 besar. Bagaimana tidak? Sore hari sepulang mengaji nia selalu saja mengajakku untuk pergi kesebuah warnet, awalnya aku tidak mengert apa itu warnet..

Ternyataaaaa....