Daring Bikin Dompet Kering
Daring
Bikin dompet Kering
Betul tidak sih?
Aku adalah ibu dengan lima anak yang sedang belajar daring, dua putriku SMA , satu SMP, satu SD, dan satu lagi TK.
Mungkin bagiku ini bukanlah suatu hal yang berat, karena lengkapnya fasilitas di rumahku, ada dua laptop dan satu komputer yang memang aku dan suamiku beli untuk kebutuhan belajar anak-anakku karena kami memang meminimalisir pemakaian hp android untuk mereka. WiFi pun telah terpasang di rumahku sehingga aku tidak khawatir dengan kegiatan daring yang di lakukan anak-anakku, meski kadang mengeluh ketika aku tetap harus membayar uang sekolah dengan penuh, padahal pembiayaan kegiatan dan tugas belajarnya anak-anakku masih aku juga yang menanggung tanpa ada fasilitas dari sekolah meski membayar SPP penuh.
Sungguh merasa berdosanya aku dengan rasa kurang bersyukurku, ketika sore itu aku berkunjung ke rumah ibu asuh anak bungsuku yang masih belum sekolah, dia mengeluhkan biaya putrinya yang harus belajar daring, dengan gaji suaminya yang hanya kuli bangunan dia harus membeli kuota hampir 200ribu setiap tiga hari di tengah pandemi yang terkadang suaminya jarang bekerja. MasyaAllah, mungkin bagiku biaya daring tak jadi masalah, namun bagi mereka yang memang tak berkecukupan apakah pernah jadi pertimbangan oleh....hanya bisa berdoa Semoga pandemi ini segera berlalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada betulnya juga, semoga pandemi segera berakhir. Bermanfaat artikelnya,Bu.Salam literasi.
betul bu. Hal ini dikeluhkan juga oleh ibu-ibu yang pendapatan suaminya hanya cukup untuk hidup sehari-hari. sedih ya
Sedih bnget.
Tangisan Daring buk, tak sedikit air mata yg tertumpah ....keren.
Merdeka Belajar yang membuat orang tua tak merdeka ekonomi...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Realita ...seandainya gratis pulsa untuk semua siswa mgkn akan lebih baik bun
Cakepppp
Benar bu.... Inilah nyatanya
Benar banget, bu. Tapi harus gimana lagi?. Semoga ibu semakin sukses.
Sedih kita, Bu. Tetapi gimana lagi. Semoga pandemi ini segera berlalu. Aamiin.
Itulah Bunda. Awalnya kuota dipandang sebagai masalah pertama, tetapi akhirnya jadi masalah utama mengingat kondisi ekonomi warga.Apakah pak menteri diam saja melihat hal itu? Dan memaksakan anak harus selalu online dengan gurunya?Guru sih oke-oke saja, tetapi bagaimana dengan orang tua siswa?
Betul pak, rasanya Corona malah memperkaya perusahaan yg jual paket data,
Dilema dalam pendidikan kita. Bila tidak dilaksanakan pembelajaran daring, belajarnya vakum
Betul sekali buk. Dimana-mana ngeluhnya seperti itu. Semua ditanggung sendiri, kuota dan listrik. Kok harus bayar spp lagi.. Salam literasi.
Jika memakai kuota, mmemang terasa mahal bu. Kasian mereka yang hidup pas-pasan. Mungkin beli kuota perbulan saja agar lebih murah . Krn jika harian atau mingguan, terasa mahal nian.
Betul ibu... Klw di buat zoom 50rb langsung habis, apalagi tugasnya sering bnget zoom, jadi kasihan anak2 yang MMG kurang mampu