Jejaring sosial sudah merebak dan haampir semua remaja menggunakanya, remaja mana sih yang tidak punya akun facebook? Hari gini tidak punya Facebook? Hari gini ko sms? Pakai WA dong... itulah beberapa pernyataan yang muncul jika mereka menemui teman mereka yang tidak punya akun FB atau Akun Whatsapp. Siswa SD jaman sekarang sudah banyak yang punya akun FB dan aktif menggunakanya, padahal emaknya saja tidak punya.

Penggunaan jejaring sosial memang sudah mendunia dan hampir semua lini masyarakat menggunakanya, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa karena jejaring sosial memang menyediakan hal-hal yang menyenangkan dan memudahkan. Mulai dari share berita, upload foto, video, bahkan siaran langsung juga bisa.

Tampa disadari semua kemudahan dan kesenangan yang disajikan jejaring sosial mampu membuat penggunanya menjadi terlena dan mempengaruhi sikap seseorang secara perlahan lahan. Remaja yang sudah kecanduan menggunakan jejaring sosial biasanya lebih suka menyendiri dan lebih suka berkomunikasi melalui chat dibanding komunikasi langsung. Karena sudah asyik di dunia maya mereka cenderung lebih apatis dan cuek. Apalagi jika orang tua kurang memahami dunia baru itu dan tidak bisa mengontrol kelakuan anaknya maka si anak akan semakin larut dalam dunianya sendiri.

Sikap-sikap negatif yang muncul tersebut jika dibiarkan mungkin akan mengubah sikap anak yang semula baik dan penurut bisa berubah menjadi pemberontak dan berpengaruh pada prestasinya di sekolah. Sebagai orang tua, tidak mau kan...anaknya rusak gara-gara jejaring sosial. Orang tua jaman now sebaiknya paham tentang jejaring sosial supaya bisa mengontrol anak-anaknya supaya tidak terlalu larut dalam dunia mayanya sendiri dan tetap bisa berprestasi.