Meski pandemi masih saja belum bosan menerpa negeri ini, akan tetapi tak pernah menyurutkan sekolah tempat saya mengajar ini untuk menyajikan yang terbaik kepada para peserta didiknya. Saya yakin di sekolah mana pun seperti itu.

Selain kegiatan belajar mengajar, sekolah saya ini tetap mengadakan latihan rutin pramuka yang memang diwajibkan bagi peserta didik hingga jenjang SMA. Meski dilakukan secara daring, akan tetapi seragam pramuka lengkap tetap harus dikenakan dan para Bantara tetap memimpin sesi latihan dengan persiapan prima. Hari Jumat siang menjadi waktu pilihan sebelum anak-anak dengan gembira menyambut akhir pekan.

Hari Jumat ini, 22 Januari 2021, para Bantara kelas 11 membawakan materi yang bagi saya cukup sulit. Apalagi kalau bukan simpul. Mereka menyajikan teori sekaligus contoh praktik untuk setiap simpul. Mulai dari simpul delapan, simpul jangkar, simpul mati, dan belasan simpul lainnya yang masih saya coba cerna nama-namanya.

Setiap peserta, termasuk pembina, diharuskan mencoba dengan tali pramuka masing-masing. Awalnya sih mudah, lama-lama kok tingkat kesulitan semakin tinggi. Jelas, materi simpul memang bukan kekuatan saya sebagai pembina pramuka yang masih amatiran ini.

Simpul delapan, bisa. Simpul jangkar, masih bisa. Simpul mati, oke-oke saja. Simpul hidup... Ah, saya pilih tersenyum simpul saja deh!