Anitya Wahdini

Anitya Wahdini lahir di Jakarta. Lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, tahun 2005. Bekerja sebagai jurnalis di salah satu med...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inspirasi yang Tak Kunjung Padam

Inspirasi yang Tak Kunjung Padam

Jujur, saya tak memiliki kisah yang mengharukan maupun romantis dengan Mama, demikian saya memanggil perempuan yang telah melahirkan saya. Mama selalu ada di samping saya dalam setiap denyut kehidupan, sehingga saya telah terbiasa dengan kehadirannya. Sebagai bagian dari hidup saya yang tak mungkin terpisahkan.

Bahkan hari ini meski saya telah belasan tahun menikah dan tinggal terpisah dengan Mama, namun beliau tetap menjadi bagian dari keseharian saya. Raganya yang tak lagi dapat hadir secara nyata di depan saya, tetap ada berganti dengan video call, telepon, maupun sekedar pesan singkat melaui Whatsapp. Apa pun bentuknya, Mama selalu ada.

Sebagai bagian dari hidup saya, Mama adalah sumber inspirasi. Sedari kecil saya mengamati bagaimana Mama berperan sebagai perempuan yang jauh melampaui perempuan-perempuan lain di mata saya. Mama memiliki karier sebagai pendidik, seorang dosen tepatnya. Berumah tangga dan memiliki empat anak tak membuatnya melepas karier, akan tetapi tetap mampu dekat secara fisik maupun emosial dengan kami, anak-anaknya.

Betapa tidak, Mama yang mengantar kami ke sekolah setiap pagi dengan mengendarai mobil yang disupirinya sendiri. Saat kami belajar, maka Mama mengajar. Dan saat kami selesai belajar, Mama telah siap menjemput kami untuk pulang kembali karena jadwal mengajarnya pun telah usai. Kebetulan kampus tempat Mama mengajar hanya sepelemparan baru dari sekolah kami. Begitu terus dari saya masih duduk di SD hingga lulus SMA.

Di rumah, Mama memang memiliki asisten rumah tangga. Amat wajar bagi seorang ibu pekerja alias working mom. Namun saya tahu betul Mama sendirilah yang memastikan semua yang berjalan di dalam rumah teratur sesuai dengan keinginannya. Hingga saat ini, saya yakin bersih-bersih rumah, mengelap pajangan, menyiram tanaman, dan memastikan setiap sudut rumah bersih menjadi semacam hobi bagi Mama di hari Minggu pagi.

Mama juga mengejar pendidikannya di saat saya SMA. Program S2 ditekuninya dengan sabar di tengah kesibukan mengajar dan rumah tangga. Saya ingat masa-masa itu tidaklah mudah bagi Mama. Akan tetapi beliau mampu menyelesaikan studinya dengan baik pada akhirnya.

Hal-hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi saya sebagai seorang perempuan ketika dewasa. Berperan dalam keluarga, sekaligus berkarya di tengah masyarakat. Bagi saya, Mama berhasil menyeimbangkan dunianya. Tetap taat pada suami, mendidik anak-anaknya, dan tak melepaskan karier. Tak pernah bersibuk-sibuk dalam perdebatan yang kerap saya temui di dunia maya mengenai working mom VS stay at home mom.

Memang, banyak juga pengorbanan yang dilakukan Mama. Misalnya, selama anak-anak masih sekolah, Mama membiarkan kariernya monoton sementara teman-temannya telah lepas landas menjabat ini itu atau pergi penelitian ke sana-sini. Mama memilih kami di atas hasrat pribadinya. Di saat sanak keluarga liburan ke luar negeri, Mama cukup senang hanya mendengar kisah dan juga mendapat oleh-oleh. Memastikan empat anak mendapatkan yang terbaik memang tak memungkinkan Mama untuk menikmati kemewahan macam itu.

Semua terbayar ketika anak-anaknya telah dewasa. Karier Mama memuncak, bahkan memiliki jabatan di kampusnya. Lalu, jalan-jalan ke luar negeri? Jangan ditanya. Mama dan Papa punya waktu dan uang yang cukup untuk bepergian minimal setahun sekali. Alhamdulillah.

Satu lagi yang tak pernah saya lupa, Mama juga merupakan inspirasi saya dalam memilih kuliah. Sejak kecil, di mata saya tak pernah ada kampus lain selain tempat Mama berkuliah, yaitu Universitas Indonesia. Alhasil, di penghujung masa SMA, saya berusaha sekuat tenaga agar bisa menjadi satu almamater dengan Mama. Berkat doa beliau, jaket kuning berlambang Makara pun kemudian berada dalam genggaman saya.

Begitulah, bercerita soal Mama memang tak akan ada habisnya. Tak ada cerita haru, tetapi justru banyak cerita tiada akhir karena Mama adalah bagian dari denyut kehidupan saya. Mama adalah sumber inspirasi yang tak akan pernah padam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post