Ada sekelumit kisah menarik dari program Character Buildimg yang kemarin dijalani anak bungsu saya selama tiga hari. Diawali dengan kejenuhan, protes karena hanya online duduk di rumah, kian lama kian happy juga karena para coach yang memandu program ternyata super kreatif.

Paling berkesan bagi saya adalah penghujungnya. Saat acara penutupan, orang tua diminta mendampingi anak. Bagi yang di rumah bisa duduk langsung di sebelah anaknya dan bagi yang sedang bekerja di luar rumah bisa mendampingi lewat video call. Pokoknya sedemikian rupa agar orang tua merasa jadi bagian program ini.

Apa pasal? Rupanya coach dan anak-anak sudah bersekongkol dan menyiapkan sebuah surat kejutan bagi orang tua. Saya sempat kaget karena jujur saja selama si bungsu sibuk dengan programnya di depan laptop, saya pun sibuk mengajar di depan laptop pula. Tak sedikit pun saya melihat si bungsu menulis sesuatu. Padahal kami hanya duduk berseberangan di meja makan.

Saat surat itu diserahkan, saya membacanya dengan penasaran. "I'm sorry for what I did. I promise I will do anything. I love you," tulisnya dalam kertas polos.

Saya membaca sembari tersenyum. Tiba-tiba si bungsu mengambil tisu dan pura-pura heran ada apa dengan dirinya. Ternyata ia menangis! Ah, hari sekali. Bisa juga anak yang kebanyakan sering manja ini merasa haru. Sebuah pelukan pun langsung saya berikan padanya.

Alhamdulillah, dikaruniai anak yang soleh.