Gadis,

Ketika engkau terlalu sibuk mengejar ia yang telah terbang tinggi

Tak pernahkah sekalipun engkau berpikir

Untuk menoleh sejenak ke sekelilingmu?

Saat engkau terperangkap dalam pesona sepasang mata kelam itu,

Tak tergodakah engkau pada senyum kekanakkan milik sosok yang selama ini tak pernah sejengkal pun meninggalkan sisimu?

Kamu begitu aneh, Gadis.

Apa yang kamu cari?

Mengapa engkau begitu terperdaya pada ia yang telah lama hilang?

Ia bahkan tak lagi muncul dalam mimpi-mimpi malammu.

Tak sanggupkah engkau menghempaskan gelora anganmu padanya?

Ia sudah pergi.

Dan tak akan pernah kembali...

Namun tidak demikian dengan sosok itu, Gadis.

Ia yang selama ini selalu mendamba perhatianmu.

Ia yang rela menantimu hingga berpurnama-purnama.

Hingga harapannya nyaris pupus bahwa suatu hari nanti engkau akan memalingkan wajahmu dan tersenyum padanya.

Menolehlah ke arahnya.

Lelaki dengan senyum kekanakkan yang rela menyajikan dunia di telapak tangannya hanya kepadamu.

Karena ia begitu mendamba,

Dan ingin memanggilmu gadisnya seorang...